Pages

Wednesday, January 9, 2013

HARI KE 3: MENERABAS TRANS SUMATRA, Dikilometer 40 aku mendengar letusan yang sangat mengagetkan



Pagi jam 05 aku tersentak bangun ternyata kipas sebesar kipas helikopter sudah menderu deru hidup seiring hidupnya listrik PLN.Selesai sholat kami beres beres barang dan cek sepeda kelihatan semua sudah oke.Penjaga hotel yang tadi malam berjanji akan mempersiapkan sarapan buat kami pada 6.30 ternyata masih tidur ???
Jam 7 tepat roda sepeda bergulir lagi dengan target 130km kota Muarobungo Jambi.Sarapan lontong pecal dan kopi ginseng panas di pinggir jalan cukup menambah tenaga kami pagi itu.
TABAH SAMPAI AKHIR



Kami mulai mendayung hari ketiga ini dikaki bukit menuju Kiliranjao,dikiri kanan ada ada jurang dan tebing diatas bukit terdengar suara Siamang yang bersahut sahutan seakan akan menyapa kami.Satu tanjakan yang sedikit panjang lalu diikuti penurunan yang panjang tiba tiba bertemu pertigaan itulah dia Kiliranjao kami belok kiri kearah jakarta.jalan trans Sumatra umumnya lurus jarang tikungan tajam,kami berusaha memaximalkan kecepatan di penurunan agar dipendakian lebih mudah mendayungnya.Dikilometer 40 aku mendengar letusan yang sangat mengagetkan,aku pikir ban sepeda Basket pecah tapi ternyata ban truck yang ada dibelakang kami yang pecah.didaerah pulau punjung aku melihat monyet besar yang tergilas mobil dan masih di Damas raya ada juga anjing yang tergilas kendaraan.di sungai rumbai seorang anak muda mengejar kami pakai sepeda motor lalu sambil jalan menyapa dan bertanya "dari mana dan mau kemana" dan ternyata dia juga penggemar sepeda jarak jauh yang antusias ingin bertualang juga.
Aku sempat meningggalkan Basket cukup jauh,beberapa kali aku lirik kebelakang Basket masih belum kelihatan,lalu aku berhenti diwarung nasi yang cukup unik namanya yaitu warung Obama,lebih kurang 15menit menunggu baru basket muncul,ternyata Basket terlambat karena bertemu dengan anak anak pengembara pakai scooter dan sempat ngobrol beberapa saat.
BERKELANA SEPERTI KITA


satu jembatan dekat sungai Rumbai rusak yang mengharuskan kami untuk antri kemudian dilanjutkan pendakian yang merlobang lobang sehingga menyulitkan kami mendayung didaerah itu.jalan bergelombang mirip minas Duri tapi gelombangnya puluhan dan tinggi tinggi,kecepatan sepeda kami bisa mencapai 45km/jam aku konsentrasi sambil jaga jaga kalau ada lobang yang membahayakan.bunyi desiran truk hampir tiap menit dirasakan.
Pada jam 14.30 kami sampai diperbatasan Sumbar Jambi pal menunjukan 60 km lagi Muarobungo,kami berusaha menambah kecepatan agar bisa mendekati Muarabungo ternyata 24km lagi ke Muarabungo dan kami memutuskan untuk berhenti karena sudah mulai gelap di mesjid Nurrulsa'adah didesa Tanah periuk kabupaten Bungo jambi.
Penjaga mesjid pak Lukman sangat senang menerima kedatangan kami maka jadilah kami musyafir yang kebetulan ada acara juga di malam itu.insyallah besok hari keempat kami akan lanjut ke Bangko
...aku hampir pingsan....

No comments:

Post a Comment