Pages

Wednesday, January 16, 2013

HARI KE 16,KETAUN-SUMBER MAKMUR,aku sempat hilang keseimbangan dan jatuh ke bahu jalan…



Di losmen kami dapat sarapan pagi,pakaian bersepeda yang ku cuci malam masih agak lembab aku pakai kembali  biasanya ini akan segera kering dibadan setelah bersepeda beberapa jam.
Semua barang sudah dimuat lagi disepeda,Jam 06.45 kami mulai menyusuri jalan dan keluar dari pasar  ketaun dan belok kiri sesuai penunjuk jalan kearah Muko muko kami dihadapkan dengan tanjakan dan turunan yang ringan cukup untuk memanaskan badan dipagi itu.
Spedo meter menunjukan 10km telah kami lalui,lalu pada suatu warung  dipinggir jalan kami berhenti,warung milik pak Mawardi asal solok sangat sederhana tapi menu lontongnya sangat cocok buat lidahku.
Jalan mulai terasa lebih bagus dari sebelum desa ketaun,penurunan dengan aspal yang mulus membuat kami lebih semangat dan disatu turunan kami di desaPasir pantai disuguhi pemandangan pantai yang indah,kami berhenti di warung Pak Edi sekadar untuk menikmati pemandangan pantai dan minum larutan penyegar walaupun saat itu masih belum begitu capek.
Aku merasa lega karena jalan tidak seberat kemarin dan kami bisa agak santai dijalan yang datar ,kendaraan truck yang besar juga sudah hampir jarang kami temui, jam 12.30 kami berhenti di Air Rami di pinggir pantai dan masuk warung untuk pesan makan siang dengan menu nasi goreng,selesai makan mataku terasa berat sekali karena kantuk dan aku tertidur kira kira 10 menit yang bisa memulihkan tenagaku lagi.
TIADA BATAS RUANG DAN WAKTU


Kami sholat  dzuhur dan ashar di mesjid Al fatah tak berapa jauh dari tempat kami makan,mesjid ini terletak dipinggir pantai mengingatkanku pada mesjid di Ulele Aceh yang selamat dari terjangan sunami pada tahun 24 Desember 2004 yang lalu.
Angin laut dan deburan ombak diwaktu sholat menambah kenyamanan dan kekhusukanku shalat,aku sangat menikmati sholat waktu itu.
Selesai sholat kami melanjutkan perjalanan yang mulai bergelombang lagi,disuatu tanjakan aku sempat hilang keseimbangan dan jatuh ke bahu jalan semua ini disebabkan  pemindahan gear tidak tepat sehingga rantai copot mengeluarkan suara berderak sementara mobil truck yang menguntitku dari belakang membuat hilang konsentrasi.
Aku bersukur tidak ada yang luka dan juga rantai yang kusangka putus ternyata masih utuh dan hanya keluar dari gearnya saja.
Sepeda kutuntun ke atas tanjakan dan basket yang tadi duluan kembali menemuiku karena aku pesan ke pengemudi sepeda motor supaya dia kembali.
Rantai sepeda sudah kubetulkan lagi ke posisinya dan mulai mendayung lagi dengan normal,tidak berapa lama Basket mengeluh seperti ada bunyi jari jari yang patah,kami berhenti untuk mengamati ternyata ada satu jari jari belakang yang putus tapi hal ini tidak mengganggu perjalanan karena bisa diselipkan saja.
CARI TEMPAT
Hari sudah mulai sore kami berhenti di warung cendol pinggir jalan,aku duduk di kursi kayu yang agak goyang,dua gelas cendol dingin kuhabiskan dalam waktu lebih kurang dua menit…luar biasa segaaar rasanya.
Dari pemilik warung yang kami tanya memberI tahu bahwa tidak jauh dari situ ada mesjid Baitul Mujahadah yang mungkin bisa buat kami menginap malam nanti.
Kami langsung ke mesjid yang dimaksut yang terletak agak ke dalam perkebunan didesa Sumber Makmur,di mesjid kebetulan ada garin yang dengan senang hati mempersilahkan kami untuk menginap.
Jam 17.00 sore itu jarak tempuh kami mencapai 97km,sehabis magrib kami bincang bincang dengan seorang jamaah tablig Abdul Halim namanya,Abdul Halim pernah datang ke Riau selama 40hari di daerah Kampar,dia sangat senang bercerita mengenai Kampar yang pernah dikunjunginya.
Penduduk di desa Sumber makmur umumnya transmigrasi dari jawa banyak menjadi petani sawit kelihatan rumah yang bagus yang menunjukan perekonomiannya baik....
Jam 20.30 Pak Halim pamit pulang dan aku menulis catatan untuk hari ini dan aku pingin tahu ada apa dihari esok.....?

No comments:

Post a Comment