Pages

Friday, January 18, 2013

HARI KE 19, PAINAN-PADANG Disinilah ujung dari perjalanan panjang kami …..



Jam 06.45 sepeda kami gulirkan lagi mengarah pusat kota Painan,cuaca cerah secerahnya perasaan kami saat itu,kami telusuri jalan di kota dengan santai sambil mencari warung untuk sarapan pagi,kota yang kami masuki malam tadi tidak begitu jelas sekarang terlihat jelas dengan baliho baliho kampanye dan juga petunjuk petunjuk jalur evakasi diwaktu Tsunami,satu satu penduduk terlihat olahraga pagi.

KEINDAHAN PAINAN DARI PUNCAK LANGKISAU
Disatu warung masih dikota kami sarapan pagi dengan seporsi “Bubur sambal” dan segelas “Teh Talua” rasnya khas sekali cocok buat lidah minangku dan cukup untuk membangkitkan semangatku mendayung pagi ini.
Diluar kota  kami singgah di terminal bus Salido untuk mencari informasi apakah ada travel yang langsung ke Pekanbaru seandainya ada Basket usulkan agar langsung naik travel saja agar dia ada kepastian sampai di Pekanbaru Hari itu juga,tapi ternyata travel harganya terlalu mahal dan kami memutuskan untuk tetap bersepeda sampai ke Padang.
Dari Salido sampai Lundang jalan cukup bagus dan datar lalu di daerah Tarusan Lundang setelah disuguhi pemandangan laut yang memukau akhirnya dari kejauhan kami melihat bukit barisan menghadang di depan,aku bersiap untuk mendayung lebih keras untuk tanjakan bukit yang ada didepan kami.
PAINAN
Tanjakan tinggi sejauh lebih kurang 2km aku telusuri dengan habis habisan,keringat seakan memercik dari pori poriku nafas memburu kencang dan jantungku bergemuruh dalam hati aku berdoa supaya jantung ini tidak berhenti  berdenyut,Subhanallah…tekad mengalahkan yang tidak mungkin menjadi mungkin,akhirnya aku sampai di puncak,di ketinggian kami melihat Teluk Kabung yang terbentang indah,kami sudah tidak sabar untuk sampai dibawah perasaan sudah terasa di Padang,sepeda kami turun melayang layang tanpa dikayuh,kiri kanan jalan pohon pohon besar yang daunnya hampir bertaut satu dengan lainnya seakan memayungi jalan dari sinar matahari dan hujan.
MENJELANG TELUK KABUNG
Kami berhenti disuatu ketinggian disitu terlihat jelas perahu perahu nelayan dan kapal dagang, yang sedang berlabuh,dan dipantainya ada tanki yang diketahui belakangan adalah tanki penampungan Pertamina,tidak berapa jauh didepan dan masih dibawah kami seekor burung elang berputar putar seakan akan menunjukan kebolehannya pada kami,kombinasi keindahan alam yang jarang kutemukan.
Kunikmati pemandangan tersebut sepuas puasnya kemudian anganku melayang ke hari hari yang kami lalui yang penuh dengan suka duka,penuh tanda tanya pada awalnya dan pada akhirnya Allah sudah menjawab semuanya.
Aku terbawa emosi dan tiba tiba Basket mengingatkan ku untuk segera melanjutkan perjalanan yang katanya tinggal satu tanjakan lagi.
Kami memasuki desa Tanjung Kabung,terasa suasana kota dengan lalu lntas kendaraan dan penduduk yang ramai,kemudian tanjakan Bungus mulai terlihat didepan kami ,aku sudah merasa betul betul di padang sekarang,semangatku bangkit lagi,dari bawah ku kayuh sepeda sekencangnya sejauh 200 meter gear sepeda aku pindah ke yang rendah,aku tidak peduli setinggi apapun tanjakannya ku kayuh sambil merunduk sekali sekali kulempar pandangan ke depan terlihat puncak yang harus ku capai,kadang kadang mobil mengikuti kami dari belakang karena menunggu kesempatan aman sewaktu akan melewati kami.
MENJELANG BUNGUS
Kami sampai di Sungai barameh dekat Telukbayur dan berhenti di restoran Teh Botol di pinggir laut untuk istirahat dan memesan makan siang,sementara itu Basket menelpon salah satu travel yang didapat dari informasi kawan di milist,travel bersedia menjemput kami untuk ke pekanbaru dengan biaya Rp500ribu.
Aku bersukur perjalanan ini berakhir dengan selamat sesuai rencana kami dan saat itu aku hubungi Nina yang ternyata sudah berada di Bukittinggi menunggu.
Perjalanan hari ini kami tempuh sejauh 79km dan diakhiri jam 13.00wib,
sambil menunggu jemputan travel kami istirahat lebih santai dari biasanya dan tidak berapa lama akhirnya mobil avanza yang akan membawa kami datang,roda sepeda kami buka supaya bisa masuk mobil dan kami dibawa ke kantor travel untuk menyelesaikan admin sekalian numpang mandi dan sholat dzuhur.
Perasaan badan ini lebih ringan setelah mandi dan sholat dengan baju yang bersih dan wangi ,baju ini belum pernah kupakai sejak dibawa dari rumah dulu,hal ini sengaja ku simpan untuk antisipasi darurat kehabisan baju bersih.
Aku lihat Basket juga kelihatan segar setelah mandi dan ganti pakaian bersih ,Jam 17.00wib mobil travel yang kami charter meninggalkan kota Padang dan mampir di Lembah anai untuk sholat magrib,udara dingin dan kelelahan membuat aku tertidur hingga di Bukittinggi.
Aku langsung diantar ke hotel Asia sedangkan Basket melanjutkan pejalanan ke Pekanbaru yang kuketahui kemudian sampai di rumah sudah larut malam.
Disinilah ujung dari perjalanan panjang ini tanpa terasa aku sudah meninggalkan rumah selama 19 hari,berkelana mencari dimensi baru dalam hidupku,aku catat semua baik dan buruk,sakit dan senang yang kualami kupersembahkan pada keluarga besarku Nina,Citra,Bayu,Gugun,Firly dan cucu cucuku Keyla,Addin dan Rayhan sebagai tanda terimakasihku atas dukungan dan kesabaran mereka menunggu perjalanan kami ini.
aku sangat bersukur pada Allah yang telah menjadikan mimpiku jadi kenyataan dan memilihkan teman seperjalananku Basket yang begitu penuh pengertian.
Terimakasih juga pada teman Rubic Wan Jokopit,wan Edy cs yang selalu memonitor segala kegiatan kami dan Riau Pos yang ikut mempublish perjalanan ini, bapak bapak HPCPI yang tiap hari memompa semangat kami melalui millis,Ustad Ucup,Ustad Luqman,pak zaili,Jery,Amir,Zul Mapala Bangko dan garin mesjid lainnya yang dengan senang hati memberi penginapan dalam perjalanan,Team Gunungers “Sepatu” yang bersama menyemangati kami untuk ikut mendaki Gunung Dempo.

SAMAPAI KETEMU DI PERJALANAN BERIKUTNYA…

JANGAN PERNAH BERHENTI MENDAYUNG AGAR SEPEDAMU  TETAP BERGULIR..
JANGAN PERNAH MENGELUH KARENA KEHIDUPAN AKAN TERUS BERGULIR
TETAP DAYUNG SEPEDAMU AGAR RODA TETAP BERGULIR MENELUSURI KEHIDUPAN...

No comments:

Post a Comment