Pages

Wednesday, January 9, 2013

HARI KE 2,KOTABARU-KILIRAN JAO..TANJAKAN GILA....



Alhamdulillah kami bangun jam 04.30wib,buru buru kami bereskan barang kami yang berserakan dimesjid sebelum jemaah subuh datang,aku mendengar azan kumandang yang ternyata dilantunkan Basketcase.
Alahamdulillah kami rasa sudah segar lagi dan siap untuk lanjutkan perjalanan.
MEMASAK SECANGKIR AIR

Sebelum berangkat aku memasak secangkir air panas dengan kompor gas mini yang akan selalu menemani kami,air secankir kami bagi dua untuk di sedu dengan coffemix dan makanan biskuir serta pisang.
Jam 07wib kami pamitan pada penjaga mesjid lalu cek semua peralatan,si"Marine" nampaknya sudah siap membawaku lagi.Kami dayung dengan santai udara sangat cerah dan jalanan sepi harapan kami hari ini mencapai kiliranjao 120km.
Didaerah muara lembu aku lihat banyak sekali sapi berkeliaran dan penduduknya sudah mulai kelihatan beraktifitas keladang.Sebelum Logas disuatu ketinggian kami melihat pemandangan yang cukup indah dan pada jalan yang menurun Basketcase berteriak Bonus!! dan aku juga teriak Subhanallah..sepeda kami meliuk liuk kadang aku didepan kemudian basketcase memotong,seperti camar meliuk dan berkejarkejaran,begitulah cara kami mengekpresikan diri. Dua kali kami istirahat dijalan yang dipinggirnya ada ladang karet sambil minum dan makan buah pisang sehingga kami jadi perhatian yang lewat.
HAUS DAN CAPEK

Aku sempat ditanya sama sopir "mau numpang pak" mungkin dia kasihan melihat panas panas naik sepeda??.
Kami sampai di Taluakkuantan jam 11.30 perut sudah terasa lapar,sampai digerbang kota Talukkuantan kami tidak masuk kota tapi kami berbelok ke jalur kanan ke jalan Kiliran jao Sumbar,dipinggir jalan masih banyak terpajang baliho dan spanduk dukungan atas terlaksananya PONXVIII di Riau.
GERBANG KOTA TALUK KUANTAN


Di desa Kari kami berhenti di sebuah warung makan, aku langsung menuju lemari pendingin dan mengambil pocari dingin….gluk…gluk..terasa bergemuruh membasahi kerongkonganku,satu botol 500ml habis satu kali tenggak…kami duduk dipinggir jendela agar dapat tiupan angin yang mungkin bisa menurunkan suhu tubuhku dan sekalian mengeringkan baju yang basah oeh keringat.
Selesai sholat zuhur di mushala yang sejuk aku selonjorkan badan dan ketiduran sampai dibangunkan basket.ditengah teriknya matahari kami mulai mengayuh lagi setelah lubuak jambi kontur jalannya mirip jalan pekanbaru Bukittinggi,kiri kanan ditumbuhi hutan karet,aku berusaha mengatur kecepatan 16km/jam tapi sangat sulit karena terlalu banyak pendakian dan stamina mulai terkuras karena panas terik,beberapa kali aku berhenti ditempat teduh dipinggir jalan untuk pengembalian tenaga yang terkuras dan membasahi kerongkongan yang mengering.
TANJAKAN PANJANG


Percikan air jalan yang tergilas roda dan mengenai kaki sangat menyejukan dan pohon yang agak rindang dipinggir jalan aku pilih untuk menyejukan diri diwaktu mendayung,sekali sekali ketemu warung dan penghuninya berteriak "Halo mister" dan di kesunyian hutan karet aku mendengar suara ranting ranting patah serta suara uir uir dan burung,aku sangat menikmati suara suara alam tersebut yang sedikit menghilangkan kebosanan selama bersepeda,jam 15.00 sewaktu memasuki daerah Sumbar kami diterpa hujan yang lebat,aku melihat Basket berhenti untuk memasang jas hujan tapi aku tetap mendayung dengan kencang karena terasa tubuh yang tadi kepanasan kembali segar terkena siraman hujan hanya saja muka kadang kadang agak perih terkena percikan air hujan.
Desa masih belum kelihatan,khawatir kemalaman di hutan kami tetap mendayung pada satu penurunan yang panjang baru kelihatan desa kayu kering dan sambil melirik kiri kanan kalau ada mesjid atau penginapan untuk bermalam,jalan sudah datar dan lurus,bajuku mulai mengering jam 17.00  kelihatan satu mesjid yang sangat sederhana dipinggir jalan desa parit rantang kabupaten Sijunjuang,kami datangi tapi ternyata mesjid terkunci dan imamnya tidak ditempat.kami lanjut jalan dan tidak berapa jauh ada penginapan Nabila dengan rate Rp150ribu/malam,kamar pakai kipas,jendela macet,nyamuk dan laron menyatu menggoda telinga,listrik mati jadi panas sekali dikamar,aku ngga bisa tidur dan juga ngga bisa berbuat apa apa didalam gelap yangpekat tersebut,aku agak menyesal rencana mau memanjakan diri tidur dihotel ngga tahunya malah menyiksa,lebih bagus tidur dimesjid saja lain kali aku bilang sama basketcase,akhirnya aku pakai awutan sekitar muka,tangan dan kaki sehingga ndak peduli lagi sama nyamuk hingga terbangun esoknya.
Jarak tempuh hari ini 112km dengan waktu 10jam,apakah staminaku masih bisa bertahan untuk besok...?


2 comments: