Pages

Sunday, October 23, 2016

9.Tour de Borneo keraton Sambas

21 Oktober 16
Berkunjung ke kota sambas rasanya belum lengkap sebelum mengunjungi keraton kesultanan Sambas.
Ditemani kawan kawan pesepeda Sambas yang menamakan kelompok mereka the old man gang,mereka memang orang orang istimewa karena pesepedanya berumur diatas 60 semua kecuali pak Majid yang masih 56tahun.
Pak Syaiful (61thn) pak Majid (65thn) dan pak Hanafi (56thn) berlima dengan saya dan Aufull berangkat dengan bersepeda mengunjungi lokasi keraton tersebut.
Bekas pusat pemerintahan terletak di tepi kota Sambas. Di daerah pertemuan sungai Sambas, Sambas Kecil, dan Teberau, pada sebuah tempat yang oleh penduduk di sebut Muare Ullakan (Desa Dalam Kaum) berdiri keraton Kesultanan Sambas. Pusat pemerintahan Kesultanan Sambas terletak di daerah pertemuan sungai pada bidang tanah yang berukuran sekitar 2ha.
Kami telusuri sepanjang pinggir sungai Sambas yang dihuni penduduk. Mereka bertempat tinggal di tepian sungai pada rumah-rumah rakit atau rumah kolong yang didirikan di atas tiang. Membujur arah barat-timur. Pada se bidang tanah komplek keraton terdapat beberapa buah bangunan, yaitu dermaga tempat perahu/kapal sultan bersandar, dua buah gerbang, dua buah paseban, kantor tempat sultan bekerja, bangunan inti keraton (balairung), dapur, dan masjid sultan. Bangunan keraton menghadap ke arah barat ke arah sungai Sambas didepannya berdiri tiang layar kapal seakan akan kita berada di geladak kapal pinisi saat itu. Ke arah utara dari dermaga terdapat Sungau Sambas Kecil, dan ke arah selatan terdapat Sungai Teberau. Di sekeliling tanah keraton merupakan daerah rawa-rawa dan mengelompok di beberapa tempat terdapat makam keluarga sultan.
Kami sempat bertemu kerabat sultan dan beberapa anak anak yang sedang bermain disekitar halaman keraton. Sebelum magrib kami mengakhiri kunjungan untuk kembali kehotel.

No comments:

Post a Comment