Pages

Friday, July 10, 2015

Mimpiku ke USA

Sekadar untuk menambah bahan bacaan di milis ini,dengan catatan sederhana aku ingin berbagi pengalaman mengurus visa USA yang konon kabarnya lebih sulit dari pengambilan visa ke negara lain.
Seminggu istirahat dirumah betul betul terasa nikmatnya berkumpul dengan anak cucu,Keila 4 tahun cucuku yang tertua kelihatan makin lincah dan gesit begitu juga Addin 2 tahun dulu waktu aku tinggal dua setengah bulan yang lalu masih kelihatan imut imut sekarang sudah bisa berlari dengan tangkas mengejarku kian kemari dalam permainan petak umpet dan kejar kejaran. Dalam hati aku menginginkan disamping menjadi anak anak yang sholeh dan sholeha juga menjadi anak anak yang tangkas dan pemberani,aku yakin itu adalah impian semua kakek kakek seperti aku.
Kalau sudah bermain dengan cucu aku merasa kembali segar dan pegal pegalku selama petualangan sepedaku dua setengah bulan kembali pulih.

Tawaran yang menarik dari Bayu putra kami yang tinggal di California USA agar kami berkunjung,kembali mengusiku untuk pergi lagi meninggalkan rumah sekadar untuk memenuhi mimpi kami melihat dan menyaksikan langsung USA,apalagi saat aku membayangkan nanti bisa turing sepeda di USA ini tentu sangat menarik sekali dan ingin segera aku wujudkan.
Hari ini aku dan Nina istriku berencana untuk mengurus visa usa ke Jakarta.
Urusan visa usa ini sangat menarik perhatianku karena dari informasi untuk mendapatkannya agak sulit dan lama menunggu persetujuan nya,malah ada yang ditolak tanpa ada alasan yang jelas dari kedubes Usa,tapi konon kabar yang dibisikan karena ada simbol simbol islam seperti pakai jilbab,berjenggot dan nama islam yang melekat pada orang tersebut kemungkinan visa nya selalu ditolak atau gagal,...dikarenakan rumor inilah aku semakin ingin membuktikannya Semua kriteria ini ada pada kami dan tidak akan pernah kami tanggalkan walaupun itu akan menggagalkan harapan kami,jadi hal inilah yang membuat aku makin tertarik untuk membuktikannya dan mendapatkan pengalaman dari situ,sukses atau gagal mendapatkan nya tidak jadi masaalah.
Semua persyaratan administrasi sudah dikirim via internet dan jadwal interview hari senin pagi jam 7.
Pagi jam 05.30 sehabis subuh kami meluncur dengan taksi yang sudah dipesan malamnya untuk berjaga jaga jangan gagal karena susah dapat taksi dipagi hari dan ditambah kemacetan ditempat kami di jatiwaringin.
Aku agak risih memakai pakai kemeja dan celana rapi yang sudah lama ditinggal dan berganti ke tshirt dan celana selutut untuk sepeda sejak pensiun 2 tahun yang lalu. Tepat jam 07 pagi kami sampai di kedubes usa di Jl.Merdeka selatan,aku lihat didepan pintu masuk sudah antri orang sepanjang lebih kurang 20 orang,ternyata banyak yang lebih duluan dari kami. Aku buru buru turun dari taxi dan dengan jalan super cepat kami masuk ke antrian paling belakang berikut disususul pengunjung lain dibelakang kami.
Petugas keamanan meminta paspor dan print conformasi interview,lalu memastikan jam interview yang disepakati,satu orang muda disuruh keluar dari antrian dan berbincang dengan petugas sepertinya dia batal karena salah jadwal.
Dalam antrian didalam pembatas tali yang terpasang,aku melirik kesemua sudut pagar ada 3 polisi pengaman berwajah angker lengkap dengan senjata otomatis dan rompi anti pelurunya berdiri di beberapa sudut ,perasaanku seperti menonton film perang badai gurun waktu itu,Nina istriku mencoba memotret kesana kemari untuk mengisi waktunya kadang kadang aku jadi modelnya..hehe..muka cuek aja karena aku pikir ini penting buat dokumentasi,tapi tiba tiba security mendatangi kami dan mengatakan "buk dilarang berfoto disini" nah lhooo...aku kaget kayak ketahuan nyontek oleh guru pengawas ujian,...lalu dengan spontan aku menjawab "aku ngga lihat ada larangan berfoto disini pak" dan petugas tadi mengatakan "ia pak ini daerah terlarang" sambil tersipu Nina menyimpan Hp nya ke dalam tas tapi petugas meminta supaya mengeluarkan hp lagi dan foto yang baru saja diambil supaya dihapus,dalam hati aku berkata..sakral sekali daerah ini ngga boleh di foto.
Antrian yang berjumlah 21 orang dibagi menjadi tiga kelompok masing kelompok menjadi 7 orang
Kami masuk perkelompok 3,baru masuk gerbang pertama security megeledah seluruh badan pakai metal detector oleh petugas yang bermuka dingin,koq susah senyum ya..? Apakah securitinya harus bermuka seram begitu ya..?apa lagi waktu interview nanti tentu orangnya lebih seram lagi...aah masa bodo ,yang penting ngga menerkamku saja hehehe..., kita diminta untuk masuk ke dalam gedung, dipindai dulu alias di x-ray. Nah di bagian pemeriksaan ini, barang-barang bawaan kita harus dipindai semua, barang-barang elektronik dititipkan ke petugas, dan segala jenis makanan dan minuman tidak boleh di bawa ke dalam dan tidak boleh dititipkan ke petugas. Cuma ada dua pilihan, kalau tidak dimakan habis, ya dibuang.
semua barang elektronik seperti hand phone hingga ke masalah powerbank, headset dan cable cable dan sejenisnya ini sangat tegas harus ditinggalkan.. Kalau tas kita dipindai dan terdeteksi adanya barang elektronik yang berada di dalamnya, langsung petugas meminta kita mengeluarkan barang tersebut dan tasnya dipindai ulang. Begitu terus sampai tas kita dinyatakan steril oleh petugas. Tas boleh dibawa masuk ke dalam dengan barang elektronik semuanya dititipkan di pos keamanan dan diberi tanda terimanya. Selanjutnya pemohon pindah dari pemindaian ke tempat antri loket pemeriksaan kelengkapan dokumen. Di sini petugasnya orang Indonesia, embak-embak agak jaim (jaga image) susah senyum juga, padahal masih pagi. Salah arah ngasih paspor pun sudah dapat kuliah pagi dari si mbak, masih pagi itu seharusnya sebar senyum genit dan ramah. Tapi enggak apa-apa, mungkin pusing juga karena ada applicant yang datanya kurang lengkap di formulir. Sudah beres kita dikasih nomor grup untuk pindai sidik jari dan wawancara.
Dari sini, saya masuk ke tempat tunggu yang ada TV-nya saat itu ada acara pengenalan warga warga muslim Amerika yang berprestasi seperti ada senator muslim kulit hitam (lupa namanya) dan pengusaha muslim yang sukses juga ada informasia cara mengambil peluang kerja di Usa.
Semua informasi ini positif sekali memberi tahu bahwa amerika sangat menjunjung kesetaraan dan kesamaan hak serta membuka peluang kerja untuk memasukinya.Allahualam bisawab..
Abis itu ada pengumuman  nomor antrian grup 1 sampai 10 dipersilahkan masuk ke ruang wawancara. Di sini musti antri lagi nunggu nomor antrian grup dipanggil. Kemudian grup 7 saya dipanggil ke loket 1 untuk dipindai sidik jari, di seberang kaca loket terlihat tante Amerika yang gaul abis dan didampingi diluar loket oleh seorang petugas kedutaan yang membantu proses pemindaian. Aku disapa si tante "Good morning" aku dengar tidak begitu jelas diam saja ,kemudian dia ulangi lagi sampai tiga kali lalu petugas pendamping memberi tahuku bahwa petugas didalam memberi salam,aku mendengar kurang jelas melalui microphon yang ada,begitu aku diberi tahu,buru buru membalasnya "good morning" kemudian dengan lugu aku katakan " sorry mam,I am nervous facing you" sambil cekikan dia mengatakan oow really...? (Dalam hati,ngga marah dia,pengertian juga si tante nih)
Selesai dengan sidik jari, kita diminta menunggu lagi, sampai dipanggil untuk wawancara,selagi menunggu ada dua orang ibu dan ponakan yang sedang menunggu wawancara,kami sempat ngobrol dengan mereka dan tukaran nomor telpon. Ternyata ibu tadi sudah perpanjangan visa ke dua kali untuk melihat anaknya yang bekerja di Texas dan diceritakan waktu visa pertama itu dia sampai empat kali pengajuan baru bisa dapat approval,dan yang sekarang ini dia juga masih deg degan dan ponakannya baru kali itu untuk berkunjung ke usa. Dia memberi tahu nina sebetulnya dia sehari hari pakai jilbab tapi karena wawancara ini dia dan ponakannya buka jilba sampai selesai wawancara.
Nina tanya aku,..aku jawab tegas biarlah tidak dapat apa apa dari pada harus buka aurat.
Tidak terlalu lama menunggu,akhirnya nomor grup saya dipanggil ke loket 12 dan diwawancara sama tante bule yang murah senyum . Sebelum saya,sudah ada 2 orang yang terlebih dahulu diwawancara. Yang pertama untuk bisnis ke US bahasa inggris nya lancar betul kayak air mancur dan di-approve dapat surat putih, anak muda ini sudah perpanjangan visa ke Amrik dan gak ada masalah. Yang kedua adalah Ibu dan bapak dengan logat sunda saya sempat nguping pembicaraannya mau ke Amrik untuk mengunjungi anaknya yang sedang kuliah, wawancara gak ada masalah, visanya disetujui,kemudian di loket sebelah ada ibu muda ditanya dalam bahasa inggris mengapa ke Amerika dan dia menjawab mengunjungi adik,kemudian ditanya petugas lagi"kamu disana dengan account siapa" di jawabnya "dengan accunt adiknya" agak lama menunggu lalu petugas bule tadi mengembalikan paspor dengan kartu merah pada ibu tadi,yang aku dengar "please complete your document" ibu muda tadi berbalik dengan muka murung,aku bisa merasakan kekecewaannya.
Tiba giliran saya dan Nina. Untuk dua wawancara sebelumnya,petugas mama bule yang murah senyum berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Pas giliran saya,mama bule pakai bahasa Inggris juga. Berikut cuplikannya:
Mama bule
MB: Hi, good morning!
Aku : Good Morning!! (senyum agak ditarik,biar ngga kelihatan grogi)
MB: How are you?
Aku: I’m fine! Thanks! And how are you (jawabannya complete kayak diajarkan instruktorku dulu..hihi)
MB: I am Okay, thanks (jawabnya sama..hehe)
So,is she Nina ?(Sambil nunjuk bini gwe)
Aku: Yes,she is Nina my wife and also applied for the visa today. Do we have to interview together?
MB: Yes, no problem. So what do you want to do in  US? (Berarti tadi dia ngerti..hehe)
Aku: For holiday and visit my son in San fransisco California.
MB: hmm...so..your son stay in San faransisco?
For what..?
Aku: yes,he stay and works for IT company in San fransisco Mom,...and I am sorry I don't know exactly the company name,maybe IT mobile company.
MB: okay,good,no problem.
Do you have grandchild?
Aku: yes,I have 3 grandchildren,
two person in pekanbaru and one person in Martinez (duh..jawabannya panjang amat)
BM:woow..you are lucky,
How long will stay in usa.
Aku: I don't know mom,maybe more than one month
BM: hmm..one month not enough in Usa (sambil senyum ramah)..anyhow well come to usa.(sambil menyodorkan kertas putih yang belum aku mengerti)
Aku: ooh..thank you mom.
(Dapat visa ngga nih ya..?)
So,when I can get my paspor?
MB: in three days,we will send it to your addess.
Aku:okay mom,thanks for your time.
MB:Okay,see you
Aku jalan tinggalkan ruangan yang masih dipenuhi pengunjung,diluar aku tanya dan pastikan ke petugas indonesia biar agak nyantai,apakah artinya kertas putih ini lalu dengan singkat dia menerangkan kalau yang putih artinya visa disetujui dan dalam tiga hari akan dikirim ke alamat,kalau kuning artinya pending,document sedang diverifikasi dan kalau merah visa ditolak dan pasport dikembalikan.
Alhamdulillah dapat pengalaman baru....surat tanah ,rekening koran,Pbb ,npwp yang aku persiapkan tidak diperluka dan tidak pernah dicheck oleh mbak bule...hehehe
Ternyata cerita yang serba sulit mendapatkan visa usa itu terhindar dariku tanpa harus mengorbankan keyakinan kami.
Sorenya ibu dan ponakan yang tadi ngobrol dengan Nina menelpon dan menanyakan apakah  visanya di approved,lalu kami jawab baru dikasih kertas putih dan dia mengatakan paspor ponakannya dikembalikan dengan kertas merah artinya ditolak dan dia sendiri dapat kertas putih.
Tiga hari kemudian kami dapat telpon dari fedex pekanbaru bahwa ada kiriman amplop,kami pergi mengambil ke kantor fedex di jalan sudirman dan langsung buka Amplop ternyata janji kedutaan us benar dalam tiga hari kami sudah terima paspor dan approval visa usa untuk 5 tahun..
Alhamdulallah
Salam sehat buat bapak ibu HPC semua nya
Wassalam
Katik

1 comment:

  1. Sangat menginspirasi :) , saya ada rencana habis lebaran ini mau ke florida untuk foto prewed, tunangan saya kerja di usa, apa bisa d approve ya ? paspor masih baru dan belum pernah keluar negeri :( , mau prewed krn tunangan ga bisa pulang ke indo untuk prepare nikahan desember nanti, doakan ya pak semoga sukses juga dapat kertas putih :D

    ReplyDelete