Pages

Monday, July 6, 2015

26.TOUR de ASIA_Border Nam can menuju Hanoi

8 Desember
Sore jam 17.30 tanpa opung yosef yang harus pulang ke pekanbaru karena ada urusan yang  penting.
Kami bertiga,saya,joker dan khalezz bertolak menuju border Nam cam memakai bus malam.
Rasanya tersiksa aku di bis tersebut karena walaupun fasilitas tempatnya buat tidur tapi karena bertingkat rasanya tidak nyaman sekali,mau kencing mobil non stop sopirnya saja 4 orang jadi aplusan tanpa istirahat,waktu menaikan penumpang aku buru buru turun dan sopir bilang ngga boleh...eeeh aku bilang "lo mau gwe kencing disini" sambil nunjuk lantai...dia ketawa sambil bilang heè..ples ples..langsung aku dan joker (maaf) kencing dipinggir jalan...penumpang lain juga berhamburan turun karena sudah diperbolehkan turun kasian turis dimain mainin sopir...
Ongkos satu orang dari Luang prabang ke Nam Can di perbatasan Vietnam 300ribu Kip kira kira 400ribu rupiah,rasanya berat buat kami mengeluarkan uang sebanyak itu tapi karena mengingat waktu yang kami schedulkan untuk pulang pada 25 desember terlalu mepet maka pada treck trek tertentu kami naik kendaraan umum sedangkan untuk rencana ke Beijing terpaksa batal karena tidak dapat visa china dan sebagai penggantinya kami akan masuk ke Kamboja baru setelah itu naik pesawat pulang ke Pekanbaru.
09 Desember
Desa Nam can perbatasan laos Vietnam terasa dingin sekali jam 10.30 siang itu,barang barang kami sudah terpasang kembali kesepeda dan pasport kami masukan ke petugas imigrasi laos,kemudian ke imigrasi Vietnam Alhamdulillah semua lancar. Khalezz mulai mengeluhkan badannya yang terasa kurang sehat dan demam,melihat kondisinya yang kurang fit itu kami menganjurkan dia untuk langsung saja dengan bis ke Hanoi,akhirnya dia menerima maka khalez pun pergi berangkat lagi dengan bus tadi meninggalkan kami berdua di border.
Di Nam can joker beli sim card vietnam tanpa bisa mencoba karena tidak ada signal.
Kami belum makan pagi karena tak ada warung namun kami tetap mengawali kayuhan dari Nam can, kita disuguhi tanjakan panjang hingga 15km lalu turun sampai di kota M fen. Beda dengan Laos vietnam dimana orangnya lebih agresif.
Sim card joker di coba dan ternyata kartu nya tidak berlaku..wah baru saja masuk border udah ketipu kena Hanoi scam100ribu dong, kami beli sim card lagi.
Makan siang di Mfen mie pakai telor 80ribuKip waduh ketipu lagi nih habis ngga nanya harga dulu sih...repot nanya nanya ngga ada yang ngerti kata joker.
Jalan menurun dan menyusuri sungai sampai di Huo bin hari sudah mulai gelap kami coba telusuri kota untuk lihat kemungkinan tempat camping yang aman,tapi tidak ketemu,akhirnya kami pergi ambil uang di di atm terlebih dulu.
Seorang ibu ibu menanyakan kami di jalan "mau kemana dan aku jawab "cari tempat camping lalu dia bilang "kalau dikota susah dapat tempat camping",lalu dia menawarkan tempat gueshouse murah,ternyata cocok dan kami bermalam di Huai bin dan nginap di guest house seharga 180000kip semalam. Sempat terjadi kesalah pahaman sewaktu paspor kami di ambil untuk pelaporan ke polisi kemudian akan dikembalikan jam 8 besok pagi,aku menolak karena jam 7pagi besok kami sudah berangkat,akhirmya dia menyetujui pengembalian jam 7. Tapi tidak lama kami dikamar ada seseora mengantar paspor kami ternyata yang di maksut waktu pengembalian jam 7 malam itu juga.
10 Desember
Pagi jam 06.40 Kami mengayuh lagi dari kota sampai luar kota jalannya menurun dan hari mulai dingin sekali,dari pinggiran jalan penduduk memanggil kami "Hello sir" begitu kita jawab "Hello dia langsung teriak kesenangan.
Sampai saat ini belum ada orang bisa kami ajak  gobrol sejak 2hari ini.
Kami berhenti di sebuah warung makan sebelum kota con chuong ternyata tidak ada nasi lalu kami menunjuk mie dan telor untuk direbus.
Kami memasuki kota Con Chuang yang cukup besar siang itu tapi tidak berhenti karena tidak begitu menarik,lalu lanjut terus hingga sampai di pertigaan jalan raya Ho chi min dan belok kiri menuju utara. Hari mulai masuk magrib kami mulai melirik tempat camping karena tak ingin lagi kehilangan kesempatan mendapatkan tempat camping yang enak dan aman.
Setelah kayuhan dari desa huoi Bin sejauh 107km kearah timur menyusuri sungai song lam kami mencari tempat istirahat malam itu dan kelihatan sebuah warung lalu minta izin untuk numpang camping di emperan tapi ditolak,..hmm dapat pelajaran baru bagaimana harus bersabar...kami pergi kayuhan beberapa jauh lagi dan ketemu ibu dan anak yang bisa berbahasa inggris,dia menyapa kami dan menawarkan apa yang bisa dibantunya,kami menanyakan apakah bisa numpang camping di pinggir sungai tersebut? Dia menjawab boleh saja.
Tanpa menunggu hari gelap kami langung mendirikan tenda dipinggiran sungai song lam tersebut. Tak lama kemudian satu persatu penduduk datang menonton kami lama kelamaan datang silih berganti,mereka umumnya ramah walau susah  berkomunikasi,terakhir datang dua orang polisi vietnam,aku pikir dia juga mau beramah tamah sambil menyodorkan tangan tapi dengan muka dingin... "identity card"katanya.
Dalam hatiku "waduh tentara vietcong nih"..ngga banyak ngomong aku perlihatkan pasport,lalu dicatat catat semua,kemudian pasport diserahkan lagi,sukur sudah aman dalam hatiku. ..eeh ternyata belum waktu kuajak foto dia menolak,kemudian memanggil penerjemah Phuang yang kami kenal tadi,dan menanyakan"kenapa tidur disini?" Aku jawab "aku suka disini tempat yang indah" dibilang lagi berapa lama nginap disini?aku jawab"satu malam saja dan besok pagi berangkat" dia bilang lagi "ngga boleh camping di Vietnam" dan penduduk yang bersimpati menunjukan mata uang untuk berikan pada petugas..joker jawab..no..no.. aku mulai nyanyi dengan joker "kenapa di Nam Can boleh disetiap negara yang aku datangi aku selalu camping dan tidak ada masaalah,aku tahu vietnam sahabat kami sama  asean country jadi kita sudah tidak ada batas lagi borderless dan kita musti pererat persaudaraan tersebut dan kami  kesini adalah untuk kampanye global asean 2015 sambil menunjuk 5 bendera asean yang mejeng dibelakang sepedaku...kemudian how do you think should my ambasador to call you(iih...sok tau gwe) akhirnya opas manggut manggut sambil bilang okeh..okeh...pleees.
Gangguan belum berakhir rupanya malam malam gini mobil isi pasir,waduuh bising aku diam kayak umang umang dalam cangkangnya sampai berakhir jam 21.20 tadi mereka pergi...Alhamdulillah
11 Desember
Anh Song di tepian sungai song lam,pagi sekali selagi sebagian warga masih berleha leha kami sudah berangkat meninggalkan sungai dan di jalan melewati rumah keluarga Phuang Nguyen kami di stop lalu di ajak mampir,katanya orang tuanya pingin ketemu. Keluarga nya senang sekali kami mau singgah,lalu ibunya tergopoh gopoh membuatkan teh hangat dan mie instan buat kami.
Bapak phuang adalah seorang veteran vietnam dia mengatakan mengagumi Indonesia karena bangsa pejuang dan pemberani untuk  merdeka,saya jadi bangga sekali mendengar ucapan itu dari seorang asing yang juga seorang pejuang untuk kemerdekaan bangsanya,sebagai kenang kenangan aku berikan baju batik yang rencananya akan aku pakai setiap pertemuan dengan duta besar tapi hal itu sulit dilakukan karena dalam pengembaraan ini sudah tidak terpikirkan kerapian lagi.
Menyelusuri jalan Ho chi min yang selebar 12meter berdebu dan lagi sangat sulit untuk papasan dengan mobil mobil truck antar negara memotong kami,ngeri rasanya mau kesenggol saja.
Udara makin keutara makin dingin di jalan kami bertemu taman bunga matahari "Th milk sunflower field" selagi memasuki taman tersebut lalu kami dikerubuti beberapa turis yang minta foto bersama,aku dan joker tiba tiba jadi super star dadakan..hehe..aku digilir satu persatu oleh turis untuk berfoto.
Hari sudah mulai gelap lalu seorang yang bersimpati pada kami Mr Lè Thang warga hanoi yang tadi berfoto foto dengan kami membantu mencarikan guesthouse  murah di Nghia lam. Akhirnya nginap di penginapan Nha Nghi Quynh Anh dengan tarif 170ribu Dong semalam lengkap dengan air panas dan free wifi.
Jumat 12 Desember
Di Nghia Lam,
Pagi ini perasaan lebih segar walaupun Joker sedikit flue namun kami mengayuh denang fresh ,mungkin karena di guest house tidurnya lebih pulas dan mandi bisa puas.
Medan yang kami lalui hari ini sedikit agak berbukit dan menanjak dan suhu udara makin ke utara makin dingin menyebabkan aku harus memakai masker yang menutup muka dan telinga untuk menjaga panas tubuh.
Di daerah Kien tho kami berhenti disebuah warung yang menjual makanan dan furniture. Ternyata disitu tidak ada jual nasi lalu kami minta Mie instan dan telor rebus saja,untuk memberi tahu kita mau makan nasi bukan main sulitnya dan akhirnya aku minta bantuan Phuang menjelaskannya melalui telpon
Jarang sekali aku papasan dengan turis pesepeda hanya satu kali bertemu dengan pesepeda Germany Thomas dengan istri yang sudah bepergian hampir satu tahun.
Setiap memasuki kota aku perhatikan pelajar pelajar pergi dan pulang naik sepeda mereka selalu menyapa "hello" dan kami juga haru menjawab lagi "hello" kalau tidak di jawab mereka akan makin keras panggil Hello...
Hampir jam 16.40 setelah kayuhan sejauh 80km akhirnya kami masuk dan istirahat di sebuah guethouse di Minh son.
Sabtu 13 Desember
Pagi ini di Minh son dingin sekali,joker dari kemarin ingusan dan aku bangun pagi juga ingusan dan rada rada pusing goyang kayak vertigo tapi mudah mudahan ini hanya karena perobahan cuaca saja. Aktivitas tambahan buatku pagi ini tambal ban,untung bocornya di hotel kalau di jalan repot juga. Setengah jam selesai tambal ban dan ternyata bocornya masih di posisi yang lama waktu bocor di bangkok dulu.
Kayuahan kali ini aku memakai baju double tambah jacket dan kupluk dikepala serta bagian muka hidung telinga juga ditutup supaya tidak kedinginan,jadilah kami seperti ninja kedinginan.
Jalan yang kami tempuh tidak begitu berat hanya saja kami belum terbiasa dengan dinginnya cuaca,sepanjang jalan dipenuhi hutan serta sawah perkebunan,makin jauh keutara kami mengayuh makin banyak desa desanya,jalan Ho chi min yang membentang dari selatan ke utara sangat efective sekali sebagai urat nadi menghubungkan jalan jalan desa yang ada di vietnam,makin keutara kontur jalannya makin datar. Sulit menemukan warung makan didaerah utara ini,akhirnya kembali minta dibikinkan mie rebus dan telor di sebuah warung kecil.
Kami memasuki daerah Tach lam sekali sekali kami menelusuri kaki kaki bukit cadas yang kelihatan menjulang dari kejauhan lalu diikuti jembatan yang panjang menelusuri panjangnya sungai Song buoi,kelihatan indah sekali dengan panorama yang lepas ke bagian timur dan di barat kami pegunungan cadas hingga kami sampai di desa Lac son dan seterusnya kiri kanan kami sawah dan perkebunan tebu.
Disuatu tanjakan di daerah Xom Chom terasa shifter gear depanku todak berfungsi atau tetap berada di gear kecilnya dan tidak mau dirobah,aku agak risau juga mengetahui ini,karena ada kemungkinan slingnya putus atau copot,karena hari sudah mulai sore kami meneruskan perjalanan dengan memakai gear kecil terus yang capeknya bukan main karena terlalu ringan dan pelan.
Akhirnya jam 17 sore setelah kayuhan sejauh 105km hari sudah mulai gelap sedangkan Hanoi masih 50km lagi ke utara dan kami putuskan untuk berhenti di desa Nha Hang dan menginap di guesthouse  Ngox my dengan harga 130dong semalam.
Besok in sha Allah kami bisa sampai di Kota Hanoi karena jaraknya dari tempat kami sekarang hanya tinggal 3jam kayuhan,dengan begitu berarti kami sudah mengayuh selama 5 hari dari Nam can sampai ke desa Ngha hang.
Note:
Foto foto bisa di lihat di FB tasman jen

No comments:

Post a Comment