Pages

Saturday, December 8, 2018

7.Jelajah eropa "Budapest riwayatmu dulu"

Bismillah.
Adakalanya kita kesepian,bosanan dan capek membebani perjalanan jauh,dalam suasana itu Allah memilihkan kita hiburan dialam terbuka untuk menghilangkan kejenuhan,hal yang seperti inilah yang sering dirindukan dalam suatu perjalanan panjang. Dalam perjalan panjang antara Brussel dan Zurich yang melelahkan dalam cuaca dingin dan adakalanya berangin sungguh memerlukan kesabaran,Aku alihkan perhatian pada hal hal yang menyenangkan,kadang kala aku berhenti melihat binatang Lama yang mirip onta kecil,mereka agak pemalu kalau didekati ada kalanya aku berhenti disatu perkebunan pupkin atau labu lalu coba perhatikan strukturnya dan angkat ternyata lumayan beratnya. Pernah dalam perjalanan dari Brusel ini bertemu pohon apelaku ingat seseorang pernah mengatakan apel yang tumbuh di jalan umum boleh diambil,tapi saat aku temui pohon apel mau mengambilnya agak sulit karena tinggi lalu aku coba memanjat tapi tidak berhasil,akhirnya aku putuskan untuk memungut apel yang jatuh ketanah saja,lumayan banyak dan masih bagus dan fresh,aku bawa kira kira 15biji,hingga habisnya sampai empat hari. 
Kami memasuki kota Zurich 12 Oktober jam 11siang dan sepeda kami arahkan ke rumah Mas Agung Bondan di jalan Neunbrunnenstrasse 33/02,8050 Zurich,kota yang tenang dan nyaman tapi cukup membuat badanku menggigil kedinginan.
Mas Agung dan keluarga serta dua anak sudah menetap dizurich selama 10tahun lebih,beliau tinggal disebuah appartement yang luas jadi kami bisa dikasih di satu kamar. Pada hari kedua hari Jumat di Zurich kami pergi sholat jumat ke Masjid Turkey dengan menumpang trem sejauh kira kira15km dari rumah. Kami kenalan dengan be berapa orang muslim wni yang menetap di Zurich dan ada diantaranya yang memberi kami uang katanya sekedar untuk pembeli minum nanti di jalan,aku coba menolak tapi dengan sedikit memaksa mereka minta supaya aku menerimanya,subhanallah..aku jadi terharu menerima semua ini. 
Pulang dari sholat  jumat diantar oleh mas Agung ke pusat kota di zurich. Mampir ke Satsiun Zurich atau Zurich Hauptbahhof( disingkat Zurich HB, secara internasional ) merupakan stasiun kereta . Menghubungkan kereta utama dengan layanan ke jaringan kereta di seluruh Swiss dan negara2 Eropa. Menurut referensi, Zurich HB melayani sekitar 2900-an kereta per-hari, dan sampai sekarang Zurich HB merupakan stasiun tersibuk di dunia.
Hari Sabtu 13 oktober 2018 kami lanjut perjalanan tujuan Wina/Austria via Munchen.
Pagi itu kami diantar oleh bapak dan ibu Agung keluar rumah hingga dipersimpangan jalan,setelah berfoto didekat jalan raya kami berangkat menuju Munchen,perasaan sedih kembali datang setiap aku harus berangkat dan meninggalkan orang orang baik yang baru saja aku kenal,aku harus buang semua perasaan sedih tersebut dan diganti dengan ucapkan doa kebaikan untuk mereka,semoga kelak jumpa lagi.
Sepeda kami kayuh makin kencang dipagi yang masih dingin itu,kami masuk lagi kedunia yang penuh misteri dihadapanku. Kami menelusuri pedesaan pertanian dan peternakan sapi Jalan terasa makin berliku dan masuk pada ketinggian pegunungan,pabila kita sampai puncak kita berhenti dan memandang sekeliling maka akan terlihat panorama padang rumput yang luas menghijau,dikejauhan terlihat rumah petani yang letaknya terpencil pencil,inilah salah satu ciri khas Switzerland yang sering aku saksikan.
Setiap kami sampai disatu highway kembali google map mengarahkan kami berbelok kepedesaan,sebetulnya pemandangan di pedesaan lebih indah dibanding kalau kita jalan di jalan utama akan tetapi jalan masuk pedesaan selalu menanjak ke kaki bukit kemudian turun lagi ke jalan utama. Karena sudah tidak tahan dibelokan ke tanjakan akhirnya aku siasati melihat jalan tembus ke tujuan dan mengambil jalan raya utama yang pada umumnya datar dan mulus.
Sewaktu kami istirahat di sebuah desa di dekat perbatasan swiss dan Jerman kami didatangi seorang opa opa yang sedang membawa sekeranjang kacang kacangan,beliau menyapa Joker dengan bahasa Jerman,,,,maka terjadilah dialog seperti itik dan ayam,masing masing sulit memahami maksutnya tapi disimpan dalam hati..hehe...dia menerangkan cara membuka kacang Wallnut yang dibawanya lalu joker menjawab enak dimakan ya?dia menjawab menunjuk rumahnya..@$#...dan akhirnya opa tersebut ajak kami mencari kacang wallnut kecil yang berserakan dihalaman rumahnya,itulah bagian dari hiburan kami diperjalanan diborder swiss dan jerman waktu itu.
Siang itu aku dapat email dari Kai Kreiselmeir yang tinggal di Rorschack mengatakan dia bersedia untuk menerima kami bermalam hari ini,semangatku bangkit lagi karena malam ini sudah ada tempat berbaring.
Aku pacu sepeda lagi karena jarak kerumah Kai masih 56km kearah munchen lalu kami menginap di warmshower Kai orang local komunitas sepeda di kota rorschach dipinggir danau Constant. Perjalanan kali ini dengan medan yang cukup berat dengan tanjakan khas switszerlannya indah sekali ditambah cuaca yang yang cerah tampak langit membiru dan hijaunya hamparan padang rumput sesayup mata memandang,dikejauhan kadang kita lihat sekelompok sapi ternak yang sedang merumput. Disetiap puncak aku berhenti memandang sekeliling dan dibelakangku terlihat liku liku jalan naik turun kadang kadang mengelilingi bukit,rasanya aku tidak percaya bisa melakukan kayuhan seberat itu,tapi disaat seperti ini rasanya kepenatan terbayar dengan orchestra alam yang aku saksikan...subhanallah.yang sudah kami dapatkan.
Cukup kaget juga otot otot ini karena selama ini daerah yang kami lalui super datar. Dari google map terlihat 6km lagi sampai di tujuan dan memasuki kota rorschach,udara mulai terasa dingin,google map membawa kami menelusuri pinggir danau Constanz dan dititik akhir tujuan aku menelpon Kai,kami sempat nyasar mencari alamat nya karena kedatangan kami hari sudah mulai gelap malam dan agak sulit melihat petunjuknya. Terakhir kami minta petunjuk orang lokal yang sedang lewat dan Alhamdulillah dengan kesabaran yang tinggi di cuaca dingin itu akhir  ketemu Kai yang menunggu di depan appartemennya. Kai yang masih membujang dan bekerja disuatu pabrik electronic mempersiapkan kami makan malam,kai seorang vegetarian mempersiapkan kami dengan makan malam kentang rebus dan sayur wortel,tomat,kol,cabe besar. Perjalanan 90km yang cukup menguras tenaga,mudah mudahan besok pagi cuaca cerah untuk meneruskan perjalanan kami.
14 oktober 2018
Dari kota Rorscach swiss kami masuk lagi untuk kedua kalinya ke negara jerman jerman tujuan kami adalah kota Munchen dari sini nanti baru menyeberang ke vina Austria. Aku tidak melihat  border jerman dan swiss ,tapi hanya mengetahui melalui gars batas di google map. Memasuki kota jerman dengan garis batas sungai Rhein dan terlihat type plat nomor mobil sudah berbeda.Hari ini kami belum tahu mau menginap dimana,hanya berharap ada salah satu warmshower yang memanggil,tapi sampai siang masih belum pasti kemana untuk menginap,akhirnya melalui aplikasi kami dapatkan satu tempat sejauh 12km untuk fee camping,perjalanan kali cukup menegangkan karena medannya agak menanjak serta memasuki terowongan sejauh kurang lebih 500meter. Didalam terowongan kami seperti diuber setan karena sebetulnya sepeda tidak boleh lewat kesitu,dan harus kejalan lain yang melingkar jauh,karena menyingkat waktu sepeda kami genjot sekencang kencangnya yang untungnya ada jalur untuk pejalan kaki. Di daerah pertanian di desa wulegg kami mampir ke suatu peternakan kuda lalu menanyakan kalau bisa numpang camping di halamannya,tapi orang rumahnya tidak bisa mengizinkan karena alasannya disini hanya untuk kuda...benar juga orang itu,artinya kalau mau jadi kuda boleh camping disitu...wkkk...
Alhamdulillah...I do understand who am I at that time,this is a kind of leason learn from Allah.
Kami lanjutkan menelusuri aspal lagi hingga satu kilometer masih didesa wulegg bertemu seorang ibu yang sedang mengurusi sapinya,lalu kami tanya apakah boleh kami camping dihalamannya,sepertinya dia kesulitan berbahasa inggris,lalu aku beritahu dengan bahasa tubuh bahwa aku numpang dirikan tenda dihalamannya sampai besok pagi.ibu Elizabet yang baik hati itu buru buru ajak kami menuju suatu tempat tanpa pedulikan ternak sapinya tadi.,,dia menunjukan tempat untuk kami camping cukup bagus dilapngan rumput dan disekitarnya ada pohon apple .
Tenda langsung kami dirikan. Alhamdulillah dari pengalaman hari ini Allah telah mengajariku akhlak yang mana harus dicontoh.
Aku ingat kata kata bijak:
When you stop living luxuries,you understand the real meaning of life.
Diwaktu kamu berhenti hidup dalam kemewahan,engkau akan mengerti apa arti hidup yang sesungguhnya.
15 oktober 2018
Pertemuan dengan keluarga Indonesia yang penyantun. 
Malam itadi di tenda aku hampir tidak bisa tidur karena terlalu dingin 5C,sleeping bag aku pakai dua,satu untuk alas tidur diatas matras lalu satu sleeping bag aku sebagai kantong tidur,baju pakai jacket,kaus kaki,sarung tangan dan topi kupluk tutup kepala,namun tetap saja masih dingin,isapan udara terasa dingin sekali ke hidung dan krongkongan,mata yang tak tertutup juga rasa dingin,akhirnya sampai pagi aku duduk dan menulis berusaha hilangkan ketidak nyamanan tersebut. Subuh saat itu jam 6.50 aku sholat hanya dengan tayamum karena dingin sekali dan sholat duduk di dalam tenda.
Jam 8 selesai masak air panas dan ngopi,kami langsung berangkat.
Satu keluarga yaitu Klaus family di kota Langquoid yang beristrikan Ibu Ella berasal dari Bengkalis Riau menunggu kedatangan kami hari itu. Sejak dari awal perjalanan kami dari Berlin sudah diberitahu agar bisa singgah ke rumahnya di Liquoid dekat Munchen beliau berharap sekali agar kami bisa mampir kerumahnya.
Hari ini aku beritahu posisi kami sekitar 200km dari rumah mereka dan ibu ella mengatakan suaminya Pak Klaus akan jemput kami pakai mobil sore nanti dan menjelang itu kami tetap bersepeda untuk perpendek penjemputan. Sore jam 18kami berhenti didepan gudang pertanian disebelah selatan kota Aitrang jaraknya 105km dari Munchen,aku kirim posisi ini untuk penjemputan oleh pak Klaus. Jam 20 dalam gelap aku lihat sebuah mobil van pelan berhenti kearah kami,seorang asing yang belum aku kenal turun dari mobil dan menyapa kami "selamat malam pak Tasman" aku langsung yakin inilah dia pak Klaus suami bu Ella yang menjemput kami. Udara semakin dingin dan sepeda berikut barang barang dimasukan ke mobil lalu langsung berangkat ke rumahnya di Langquoid. Terasa hangat nyaman sekali dimobil aku sampai terkantuk kantuk tidak sempat bicra banyak dengan pak Kalus saat itu. Kami melewati kota Munchen dari pinggiran saja karena ingin cepat pulang karena sudah terlalu ngantuk begitu juga pak Klaus yang sudah jemput kami sejauh 200km dari kantornya.
Sampai dirumah pak Klaus ibu Ella yang dari tadi memonitor kami langsung bukakan pintu dan menyambut kami dengan antusias dan gembira sekali. Ibu Ella menyuguhi kami kofi dan teh panas,beliau mempersilahkan kami makan sebagaimana yang dijanjikan hidangan indonesia Rendang,ikan asin petai,lalap,gulai asam pedas,MasyaAllah...ini suatu kehormatan yang luar biasa terhadap kami yang bukan siapa siapa. Saat itu memang momen yang tepat untuk makan karena perut sudah betul betul lapar apalagi melihat ikan asin dan petai..hmmm.
Malam nya aku tidur nyenyak sekali diruang yang hangat dan tempat tidur yang empuk kontras sekali dengan keadaanku malam sebelumnya,namun dari sinilah aku belajar mensyukuri satu nikmat setelah mengetahui apa itu yang pahit.
Ibu ella lahir di Bengkalis dan menyelesaikan pendidikan di pesantren Bengkalis,suaminya Klaus seorang Mualaf dan anak anaknya empat orang dirumah sangat taat menjalankan syariat agama,mereka sholat dan mengaji serta doa doa sehari hari yang diajarkan ibu ella pada keluarga..subhanallah walaupun di negri non muslim tapi keluarga ini tetap menjalankan kewajibannya pada sang kholik.
Hari kedua kami istirahat dan betul betul santai,ibu ella membatu potongkan rambut kami dan siangnya membawa kami jalan jalan kekota Redenburg serta makan di restoran yang cukup dikenal di kota tersebut. Mereka berusaha membahagiakan kami,anak anak yang lucu dan cerdas langsung akrab dengan kami mereka berkomunikasi bahasa Inggris dan Jerman dan juga fasih berbahasa indonesia...luar biasa masih kecil bisa tiga bahasa.
Setiap pertemuan ada perpisahan,sudah dua hari kami istirahat saatnya melanjutkan perjalanan,segala kebutuhan perjalanan beliau persiapkan untuk kami,berat hati rasanya meninggalkan keluarga yang sholeh ini,tidak bisa kami membalas kebaikan ini hanya kami berdoa semoga Allah akan membalas budi baik ini dengan segala kebaikan dan limpahan berkah rezki dan sehat buat keluarga pak Kalus. Sampai jumpa lagi pak Klaus,ibu Ella,wahyu,Felix,Febian dan zaskia..luv u all.
Kembali kami menempuh perjalanan panjang dari Bayern kami masuk kota Wiena yang artistic tersebut,google map menuntunku ke arah Kbri,kadang konsentrasiku buyar karena terpana melihat gedung gedung tua yang terawat yang menyuguhkan arsitek klasik zaman dulu,lebih kurang 4 km dari luar kota kami dibawa google map memutar mutar dikota,untungnya jalannya tidak banyak yang nanjak. Kami melewati sungai donau yang lebar tersebut dibawah terlihat beberaoa kapal yang sedang berlabuh,akhirnya jam 15 sore sepeda kami sampai juga di KBRI Wiena Austria di jalan Gustav Tschermakgasse 5-7, A-1180. Kami disambut oleh staf dan protokoler pak Danu lalu dipertemukan dengan pak Witjaksono Adji sebagai wakil Dubes. Setelah beramah tamah dan menyampaikan misi kami untuk silaturahim serta memerkenalkan wisata Riau juga penggalangan dana untuk pesantren kami di Rumbai,beliau menyampaikan selamat datang pada kami merasa senang dengan kunjungan ini.
Alhamdulillah malamnya  kami diberi tempat istirahat dan besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke Bratislava di Slovakia.
19 oktober 2018,Jam 09 pagi kami Berangkat dari kbri Austria di wina dan dilepas oleh wakil dubes Austria bapak Witjaksono adji dan staff.
Udara cerah tapi suhu dingin terasa menusuk ke kulit,aku pacu sepeda di jalan yang sepi kendaraan kearah selatan hingga bertemu dengan sungai Danou. Kami menelusuri jalan sepeda disebelah kiri kami membentang sungai danou menuju arah selatan,terasa lega mengikuti jalur sepeda yang mulus tidak ada kendaraan bermotor yang diperbolehkan di jalan ini,beberapa orang terlihat jogging dan di beberapa tempat terbuka juga terlihat alat alat fitness gratis untuk umum. Air sungai yang jernih terlihat mengalir tenang ke arah selatan searah dengan tujuan kami ke arah Bratislava negara Slovakia melewati jalur yang dikenal dengan EUROVELO-6.yaitu menelusuri sungai Dunau yang membentang dari utara di jerman sampai ke laut hitam di selatan sejauh kebih kurang 3000km dan melewati beberapa wilayah negara dan kota. Kami tidak perlu lagi gunakan google map cukup ikuti treck sepeda sepanjang sungai. Pernah satu kali kami dapati jalan buntu,lalu terpaksa mundur dan cari arah kejalan besar sejauh lebih kurang 1km kemudian sekali lagi kami dapat jalan buntu untuk sepeda karena didepan ada highway,lama mencari jalan alternatif di google map tetap saja yang ditunjukan high way. Akhirnya kami yakinkan diri untuk memasuki highway tadi hingga sampai di Bratislava. Sebelum memasuki kota Bratislava aku dapat konfirmasi dari kawan orang lokal Miroslav Pikus bahwa dia mempersilahkan kami untuk menginap dirumahnya di Hamuliakovo.
sepeda kami arahkan ke alamatnya dengan menelusuri luar kota sehingga tidak memasuki kota Bratislava. Setelah menelusuri dam sepanjang lebih kurang 30km kami sampai di kota hamuliakovo,kami ditunggu oleh keluarga Miroslav dan Monica warmshower yang menampung kami malam ini.
Jalan sepedaku makin terasa goyang karena ban belakangnya yang sudah agak bengkok,begitu juga sepeda Joker dari belakang terlihat baling rodanya,insyaAllah kalau ada bengkel akan stel kembali.
20oktober 2018
Tadi malam kami menginap di rumah Miroslav Pikus orang lokal di daerah Hamuliakovo,istirahat yang cukup sempurna tadi malam dan semua peralatan elektronic sudah full charge,pagi jam 9 selesai sarapan bubur dan roti khas Slovakia kami melanjutkan perjalanan menuju Budapest. Kembali kami menelusuri Dam kearah selatan sebelah kanan kami membentang Sungai Donau diseberang sana terlihat daratan Hungaria.
Moroslav yang mengantar kami sejauh 3km akhirnya kembali pulang dan kami lanjutkan kayuhan di jalan aspal yang mulus tersebutsatu dua orang kami jumpai sedang jogging  dan beberapa sepeda berpapasan dengan kami,hanya kendaraan sepeda dan pejalan kaki yang diizinkan kesitu sehingga ada perasaan aman menelusuri jalan tersebut ditambah pemandangan yang begitu eksotik sepanjang sungai,angin bertiup dari belakang kami membuat kayuhan kami begitu ringan,angin dan kabut dingin tetap jadi kendala bagiku. Sekali sekali terlihat kapal pesiar pelan dari arah budapes atau arah selatan.
Dari kejauhan aku lihat seseorang bersepeda dengan beban yang penuh dengan panier kiri kanan,kami berhenti saling menyapa,aku ketahui dia Fluhr Florian seorang pesepeda perancis sudah bersepeda selama lima bulan keliling eropah. Fluhr seorang reporter tv dan penulis buku minta izin pada kami untuk wawancara singkat karena menurut dia pertemuan dengan pengelana bersepeda dari Indonesia suatu hal yang langka dan belum pernah dia jumpai. Aku berikan dia kartu pos pengenalan wisata riau dan dia berencana tahun depan akan adakan touring sepeda ke Indonesia.dari obrolan kami saling tukar informasi dan ini menambah wawasan dalam perjalan.
Setelah menempuh jarak 40km kami menyaksikan instalasi pembangkit listrik tenaga air,beberapa orang turis sedang menyaksikan penyeberangan kapal melalui Air bendungan dengan system floating seperti yang pernah aki saksikan di Panama canal . Dam yang setinggi lebih kurang 10meter adalah penyangga air donau ke arah darat dan kita bisa menyaksikan daratan disebelah miri kami jauh lebih rendah dari permukaan laut.
Dari canal turbin kami lanjut terus keselatan melewati dam tapi jalan di dam ini tidak lagi beraspal melainkan hanya ditimbun kerikil halus,sehingga kecepatan kami maximum hanya 20km/jam lebih dari itu rasanya gampang untuk terpeleset di pasir tersebut. Lumayan capek di jalan kerikil tersebut hingga kilometer 65 kami berhenti di suatu spot yang cukup bagus untuk camping yaitu dipinggir sungai Donou didaerah Male kosihy,malam dipinggir sungai mempunyai sensasi yang unik,kita mendengar suara angsa angsa liar ditengah sungai dan gerimis hujan yang menetes dari pohon sekitar terdengar jatuh diatas tendaku.
21 Oktober 2018
Pagi yang sangat cerah,selesai sarapan kami menuju rumah Agatha kasisi di Daerah Hungaria yang sudah aku dapatkan konfirmasinya untuk kedatangan kami hari itu.
Kembali kami menelusuri pinggir dam dengan aspal mulus,sayangnya di km 39 jalan sepeda ditutup oleh satu projek sehingga kami musti kembali mencari jalan alternatif untuk keluar.
Jam 12 kami sampai di kota Komarno yang terletak siperbatasan antara slowakia dengan Hungarian. Jarak yang kami tempuh hanya 44km tapi capeknya seperti perjalanan beratus ratus kilometer karena medannya yang berbukit bukit,dan kadang kadang masuk jalan memotong ke desa dimana jalan hanya ditimbun kerikil,hari mulai gelap dan jam 08malam agak susah mengendalikan sepeda agar tidak terpeleset di kerikil tersebut. Anjing anjing besar hampir seukuran anak sapi menggonggong sambil mengejar  disetiap rumah yang kami lewati,tapi untung agar rumah tertutup rapat sehingga tidal bisa keluar untuk menyikat kami,bagaimanapun juga hati ini ciut juga kalau mereka bisa lolos dari pagar tersebut.
kami sampai dirumah Agotha kekesi didaerah Miny. Agatha dan suaminya Gabor sangat ramah,walaupun anaknya rewel tapi dia tetap memasak makanan malam untuk kami.
22 oktober 18
Dari Many kami menuju Budapest yang hanya berjarak 48km,dari pesan singkat ibu ratih protokol di Kbri Budapest mengatakan bahwa kami ditunggu di kbri,tinggal tujuh kilometer sebelum masuk kota Budapest terasa berat sekali karena daerahnya diatas bukit dan perumahannya terlihat dari kejauhan.
Sepeda kembali meluncur,masyaAllah kami memasuki kota Budapest dan terlihat jembatan Magret yang menghubungkan pulau buda dan pes.
Kiri kanan terlihat gedung gedung tua yang terawat,aku berhenti diatas jembatan untuk melepas lelah dan ambil foto,jam 12 sore kami sampai di kbri dan disambut oleh bu Ratih dan staff kemudian kami di boyong pulang untuk istirahat.
Hungaria, mungkin salah satu negara di Eropa yang jarang dikunjungi wisatawan. Namun negara ini banyak peninggalan bangunan kuno peninggalan masa lalu yang terawat baik seperti peninggalan Kerajaan Turki Ottoman. Mari jalan-jalan ke ibukota negaranya, Budapest.

Sebelum melanjutkan perjalanan ke Beograd, saya menyempatkan untuk keliling ke beberapa tempat yang menarik di Budapest, Hungaria. 
Kota ini memiliki sejarah yang sangat panjang, peninggalan Kerajaan Turki Ottoman (+/-149tahun) masih bisa dinikmati hingga sekarang dan tentunya peninggalan uni Soviet atau komunisme juga masih berdiri kokoh di sana-sini.

Beruntung kami menginap di rumah pak Yosaf suami bu Ratih protokoler KBRI di Budapest. Sorenya kami ditemani jalan jalan di kota Budapest sampai malam.

Budapest, kota yang tadinya terdiri dari Kota Buda dan Kota Pest, yang dipisahkan oleh sungai Dunou dan dihubungkan dengan jembatan yang lebar yaitu jembatan Magret.Legenda setempat juga ikut diceritakan, makanya ada 2 patung perunggu yang sampai sekarang masih menjadi objek yang menarik untuk dikunjungi.

Setelah jembatan terbangun, dua kota Buda dan Pest ini kemudian menjadi satu kota bernama Budapest. Sejarah kemudian membawa kota ini jatuh kekuasaan Kekaisaran Ottoman dari Turki selama 150tahun dan berakhir pada tahun 1686.
Kami menyaksikan vienna gate aquare disitu kita menyaksikan benteng Turkey di kota Buda yang sekarang menjadi meseum Militer.di halaman benteng ini kami ziarah ke makan Abdurrahman abdi arnaut phasa gubernur Budapest penguasa terakhir dari otoman empire yang gugur dalam pertempuran dengan koalisi prajurit Bavaria,saxon,roma dan Hungaria. 
Tahun 1684 liga kristen dibentuk dengan tujuanmengusir Turki dari Hongaria , yang telah berkuasa selama 145 tahun. Awalnya, XI. Dengan dukungan keuangan dari Paus Ince , Kaisar Jerman-Romawi, Raja Polandia, dan orang-orang Venesia mengirim 80.000 tentara ke Hongaria. Angkatan darat terutama terdiri dari pasukan Saxon, Bavaria, Brandenburg dan Swedia, tetapi tentara Italia, Inggris, Perancis dan Spanyol juga mendukung 15.000 tentara Hongaria. Aliansi Pertempuran adalah Pangeran Charles II,Pangeran Charles II. Miksa Emanuel dipimpin oleh pemimpin Bavaria dan Pangeran Jeno Savoyai yang dihitung sebagai panglima perang paling terkemuka di zaman itu.
Beberapa kali penyerangan yang dilakukan pasukan aliansi selalu gagal. Akhirnya, jalan buntu Kristiani umum terakhir mulai membuahkan hasil. Abdullah bertarung di baris pertama dan kehilangan nyawanya. Dia menyatakan bahwa dia lebih baik mati jika dia tidak bisa mempertahankan kastil yang dipercayakan kepadanya. Para prajurit Kekaisaran Habsburg menerobos tembok utara kastil, mengakhiri peringatan 145 tahun pemerintahan Turki di Buda.Kematian heroik Gus Dur juga mengambil kekaguman lawan-lawannya. Abdurahman abdi arnaut phasa gugur mempertahankan bentengnya dengan gagah berani.
Keberaniannya yang teguh dan perlawanannya yang heroik membuat rasa hormat pada lawan-lawannya. Sebagai rasa hormat beliau di makamkan ditempat kematiannya oleh lawannya di kastil Buda dengan menuliskan kata kata penghormatan:
"Dia sang pemberani biarkanlah beristirahat dengan damai"
Lebih ke selatan lagi kita menyaksikan sebuah gereja Mary magdalena church dan pernah di jadikan masjid pada era penguasa Otoman lalu menjadi gereja lagi setelah Turkey mengalami kekalahan.
Itulah sebabnya hingga kini masih banyak aturkish Bath (Pemandian air panas) di beberapa tempat. Sayangnya saya ngga mencobanya karena "bisa merobek kantong kami yang pas pasan"..wkwkk

Selain Turkish Bath dengan air panas alam, di pasar tradisional juga masih banyak makanan yang dijual dengan bumbu khas Turki. Banyaknya jenis rempah dan paprika, dapat ditemui dengan mudah di pasar tradisional, tidak jauh dari tengah kota. Saya menikmati makan siang, dumpling daging bebek di Vásárcsarnok Market (Central Market). Rasanya enak dan kaya rempah. Jelas rasa yang jarang ditemui di makanan Eropa pada umumnya.

Kota ini benar-benar penuh sejarah. Setelah Kekaisaran Ottoman tumbang, Budapest berkembang menjadi kerajaan yang cukup disegani di Eropa Tengah bersama Austria, Swiss dan Ceko. Namun pada perang dunia, sekutu menyerang habis Budapest.

Tidak lama setelahnya, Uni Soviet menawarkan "bantuan" yang ternyata kemudian Uni Soviet lupa untuk pulang kembali ke wilayahnya. Budapest akhirnya kembali dibawah jajahan, kali ini dibawah Uni Soviet. Semenjak komunisme berakhir pada 1990, Budapest kembali berkembang hingga saat ini.

Peninggalan perang yang sangat menarik adalah rumah sakit bawah tanah (Rock Hospital). Dibangun semasa perang dunia di bawah bukit. Terowongan pada rock hospital ini panjang dan dalam sekali ke perut bumi, namun jangan dibayangkan seperti Goa Jepang yang ada di Indonesia, di sini peralatannya sangat lengkap. Ada beberapa ruang operasi, ruang perawatan, ruang meeting, kamar mandi, bahkan ada mesin pemurni udara.
Waktu sudah menunjukan jam 21malam udara dingin makin terasa menusuk dan kaki terasa pegel,kami buru buru pulang naik trem dengan perasaan puas dengan apa yang kami dapat dalam perjalanan tadi.
Hari kedua di Budapest kami berkunjung ke kantor ibu Dubes ibu HE Wening Esthyprobo F
Hari ketiga. 
HARI KE DUA DI BUDAPEST PAGINYA HUJAN DANN UDARA MAKIN TERASA DINGIN KAMI BERENCANA UNTUK TETAP BERANGKAT KE BEOGRAD SERBIA NAMUN SEWAKTU MELIHAT BAN SEPEDAKU KEMPES DITAMBAH WHEELNYA YANG BERGOYANG SEWAKTU JALAN AKHIRNYA KAMI PUTUSKAN UNTUK PERBAIKAN SEPEDA KEBENGKEL SEPEDA. AKU MASIH INGAT PENYEBAB BAN KEMPES SEPERTI NYA KENAK TUSUK DURI BLUE BARRY SEWAKTU KAMI CAMPING DI DAERAH BRATISLAVA DULU. BAN SEPEDA JOKER JUGA DIOERBAIKI KARENA RODANYA TIDAK LURUS DAN BENJOL JUGA.
26 oktover 2018
Hari ini adalah hari ke 40 kami diperjalanan dan visa kami yang dapat 50hari menjadi tinggal hanya 10hari lagi artinya pada tanggal 5november kami harus sudah keluar dari schangen country,perjalanan yang masih sekitar seribu km lagi tidak mungkin bisa kami selesaikan atau keluar dari negara schangen dalam 10hari maka kami menyingkat waktu dengan naik bus menuju Sofia,kemudian dilanjut lagi naik sepeda ke Turkie.
Check imigrasi hungaria dengan Serrbia di zergeb mulai jam 01pagi sampai jam 04.10 banyak mobil antri kita naik flixbus,terasa bosan juga drngan ntrian yang panjang karena kita sudah terbiasa dengan masuk tanpa check immigrasi di border schangen. Jam 10pagi kami sampai di Sofia Bulgaria,kami langsung menuju KBRI di Sofia Bulgaria. Di Kbri kami ditunggu oleh beberapa staff dan disini kami akan break selama dua hari.(bersambung 8)


1 comment:

  1. AJO_QQ poker (k)
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!! :d
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856 ;-)

    ReplyDelete