Bismillah.
Adakalanya
kita kesepian,bosanan dan capek membebani perjalanan jauh,dalam suasana
itu Allah memilihkan kita hiburan dialam terbuka untuk menghilangkan
kejenuhan,hal yang seperti inilah yang sering dirindukan dalam suatu
perjalanan panjang. Dalam perjalan panjang antara Brussel dan Zurich
yang melelahkan dalam cuaca dingin dan adakalanya berangin sungguh
memerlukan kesabaran,Aku alihkan perhatian pada hal hal yang
menyenangkan,kadang kala aku berhenti melihat binatang Lama yang mirip
onta kecil,mereka agak pemalu kalau didekati ada kalanya aku berhenti
disatu perkebunan pupkin atau labu lalu coba perhatikan strukturnya dan
angkat ternyata lumayan beratnya. Pernah dalam perjalanan dari Brusel
ini bertemu pohon apelaku ingat seseorang pernah mengatakan apel yang
tumbuh di jalan umum boleh diambil,tapi saat aku temui pohon apel mau
mengambilnya agak sulit karena tinggi lalu aku coba memanjat tapi tidak
berhasil,akhirnya aku putuskan untuk memungut apel yang jatuh ketanah
saja,lumayan banyak dan masih bagus dan fresh,aku bawa kira kira
15biji,hingga habisnya sampai empat hari.
Kami
memasuki kota Zurich 12 Oktober jam 11siang dan sepeda kami arahkan ke
rumah Mas Agung Bondan di jalan Neunbrunnenstrasse 33/02,8050
Zurich,kota yang tenang dan nyaman tapi cukup membuat badanku menggigil
kedinginan.
Mas
Agung dan keluarga serta dua anak sudah menetap dizurich selama 10tahun
lebih,beliau tinggal disebuah appartement yang luas jadi kami bisa
dikasih di satu kamar. Pada hari kedua hari Jumat di Zurich kami pergi
sholat jumat ke Masjid Turkey dengan menumpang trem sejauh kira kira15km
dari rumah. Kami kenalan dengan be berapa orang muslim wni yang menetap
di Zurich dan ada diantaranya yang memberi kami uang katanya sekedar
untuk pembeli minum nanti di jalan,aku coba menolak tapi dengan sedikit
memaksa mereka minta supaya aku menerimanya,subhanallah..aku jadi
terharu menerima semua ini.
Pulang dari sholat jumat diantar oleh mas Agung ke pusat kota di zurich. Mampir
ke Satsiun Zurich atau Zurich Hauptbahhof( disingkat Zurich HB, secara
internasional ) merupakan stasiun kereta . Menghubungkan kereta utama
dengan layanan ke jaringan kereta di seluruh Swiss dan negara2 Eropa.
Menurut referensi, Zurich HB melayani sekitar 2900-an kereta per-hari,
dan sampai sekarang Zurich HB merupakan stasiun tersibuk di dunia.
Hari Sabtu 13 oktober 2018 kami lanjut perjalanan tujuan Wina/Austria via Munchen.
Pagi
itu kami diantar oleh bapak dan ibu Agung keluar rumah hingga
dipersimpangan jalan,setelah berfoto didekat jalan raya kami berangkat
menuju Munchen,perasaan sedih kembali datang setiap aku harus berangkat
dan meninggalkan orang orang baik yang baru saja aku kenal,aku harus
buang semua perasaan sedih tersebut dan diganti dengan ucapkan doa
kebaikan untuk mereka,semoga kelak jumpa lagi.
Sepeda
kami kayuh makin kencang dipagi yang masih dingin itu,kami masuk lagi
kedunia yang penuh misteri dihadapanku. Kami menelusuri pedesaan
pertanian dan peternakan sapi Jalan terasa makin berliku dan masuk pada
ketinggian pegunungan,pabila kita sampai puncak kita berhenti dan
memandang sekeliling maka akan terlihat panorama padang rumput yang luas
menghijau,dikejauhan terlihat rumah petani yang letaknya terpencil
pencil,inilah salah satu ciri khas Switzerland yang sering aku saksikan.
Setiap
kami sampai disatu highway kembali google map mengarahkan kami berbelok
kepedesaan,sebetulnya pemandangan di pedesaan lebih indah dibanding
kalau kita jalan di jalan utama akan tetapi jalan masuk pedesaan selalu
menanjak ke kaki bukit kemudian turun lagi ke jalan utama. Karena sudah
tidak tahan dibelokan ke tanjakan akhirnya aku siasati melihat jalan
tembus ke tujuan dan mengambil jalan raya utama yang pada umumnya datar
dan mulus.
Sewaktu
kami istirahat di sebuah desa di dekat perbatasan swiss dan Jerman kami
didatangi seorang opa opa yang sedang membawa sekeranjang kacang
kacangan,beliau menyapa Joker dengan bahasa Jerman,,,,maka terjadilah
dialog seperti itik dan ayam,masing masing sulit memahami maksutnya tapi
disimpan dalam hati..hehe...dia menerangkan cara membuka kacang Wallnut
yang dibawanya lalu joker menjawab enak dimakan ya?dia menjawab
menunjuk rumahnya..@$#...dan akhirnya opa tersebut ajak kami mencari
kacang wallnut kecil yang berserakan dihalaman rumahnya,itulah bagian
dari hiburan kami diperjalanan diborder swiss dan jerman waktu itu.
Siang
itu aku dapat email dari Kai Kreiselmeir yang tinggal di Rorschack
mengatakan dia bersedia untuk menerima kami bermalam hari ini,semangatku
bangkit lagi karena malam ini sudah ada tempat berbaring.
Aku pacu sepeda lagi karena jarak kerumah Kai masih 56km kearah
munchen lalu kami menginap di warmshower Kai orang local komunitas
sepeda di kota rorschach dipinggir danau Constant. Perjalanan kali ini
dengan medan yang cukup berat dengan tanjakan khas switszerlannya indah
sekali ditambah cuaca yang yang cerah tampak langit membiru dan hijaunya
hamparan padang rumput sesayup mata memandang,dikejauhan kadang kita
lihat sekelompok sapi ternak yang sedang merumput. Disetiap puncak aku
berhenti memandang sekeliling dan dibelakangku terlihat liku liku jalan
naik turun kadang kadang mengelilingi bukit,rasanya aku tidak percaya
bisa melakukan kayuhan seberat itu,tapi disaat seperti ini rasanya
kepenatan terbayar dengan orchestra alam yang aku
saksikan...subhanallah.yang sudah kami dapatkan.
Cukup
kaget juga otot otot ini karena selama ini daerah yang kami lalui super
datar. Dari google map terlihat 6km lagi sampai di tujuan dan memasuki
kota rorschach,udara mulai terasa dingin,google map membawa kami
menelusuri pinggir danau Constanz dan dititik akhir tujuan aku menelpon
Kai,kami sempat nyasar mencari alamat nya karena kedatangan kami hari
sudah mulai gelap malam dan agak sulit melihat petunjuknya. Terakhir
kami minta petunjuk orang lokal yang sedang lewat dan Alhamdulillah
dengan kesabaran yang tinggi di cuaca dingin itu akhir ketemu Kai yang
menunggu di depan appartemennya. Kai yang masih membujang dan bekerja
disuatu pabrik electronic mempersiapkan kami makan malam,kai seorang
vegetarian mempersiapkan kami dengan makan malam kentang rebus dan sayur
wortel,tomat,kol,cabe besar. Perjalanan 90km yang cukup menguras
tenaga,mudah mudahan besok pagi cuaca cerah untuk meneruskan perjalanan
kami.
14 oktober 2018
Dari
kota Rorscach swiss kami masuk lagi untuk kedua kalinya ke negara
jerman jerman tujuan kami adalah kota Munchen dari sini nanti baru
menyeberang ke vina Austria. Aku tidak melihat border jerman dan swiss
,tapi hanya mengetahui melalui gars batas di google map. Memasuki kota
jerman dengan garis batas sungai Rhein dan terlihat type plat nomor
mobil sudah berbeda.Hari ini kami belum tahu mau menginap dimana,hanya
berharap ada salah satu warmshower yang memanggil,tapi sampai siang
masih belum pasti kemana untuk menginap,akhirnya melalui aplikasi kami
dapatkan satu tempat sejauh 12km untuk fee camping,perjalanan kali cukup
menegangkan karena medannya agak menanjak serta memasuki terowongan
sejauh kurang lebih 500meter. Didalam terowongan kami seperti diuber
setan karena sebetulnya sepeda tidak boleh lewat kesitu,dan harus
kejalan lain yang melingkar jauh,karena menyingkat waktu sepeda kami
genjot sekencang kencangnya yang untungnya ada jalur untuk pejalan kaki.
Di daerah pertanian di desa wulegg kami mampir ke suatu peternakan kuda
lalu menanyakan kalau bisa numpang camping di halamannya,tapi orang
rumahnya tidak bisa mengizinkan karena alasannya disini hanya untuk
kuda...benar juga orang itu,artinya kalau mau jadi kuda boleh camping
disitu...wkkk...
Alhamdulillah...I do understand who am I at that time,this is a kind of leason learn from Allah.
Kami
lanjutkan menelusuri aspal lagi hingga satu kilometer masih didesa
wulegg bertemu seorang ibu yang sedang mengurusi sapinya,lalu kami tanya
apakah boleh kami camping dihalamannya,sepertinya dia kesulitan
berbahasa inggris,lalu aku beritahu dengan bahasa tubuh bahwa aku
numpang dirikan tenda dihalamannya sampai besok pagi.ibu Elizabet yang
baik hati itu buru buru ajak kami menuju suatu tempat tanpa pedulikan
ternak sapinya tadi.,,dia menunjukan tempat untuk kami camping cukup
bagus dilapngan rumput dan disekitarnya ada pohon apple .
Tenda langsung kami dirikan. Alhamdulillah dari pengalaman hari ini Allah telah mengajariku akhlak yang mana harus dicontoh.
Aku ingat kata kata bijak:
When you stop living luxuries,you understand the real meaning of life.
Diwaktu kamu berhenti hidup dalam kemewahan,engkau akan mengerti apa arti hidup yang sesungguhnya.
15 oktober 2018
Pertemuan dengan keluarga Indonesia yang penyantun.
Malam
itadi di tenda aku hampir tidak bisa tidur karena terlalu dingin
5C,sleeping bag aku pakai dua,satu untuk alas tidur diatas matras lalu
satu sleeping bag aku sebagai kantong tidur,baju pakai jacket,kaus
kaki,sarung tangan dan topi kupluk tutup kepala,namun tetap saja masih
dingin,isapan udara terasa dingin sekali ke hidung dan krongkongan,mata
yang tak tertutup juga rasa dingin,akhirnya sampai pagi aku duduk dan
menulis berusaha hilangkan ketidak nyamanan tersebut. Subuh saat itu jam
6.50 aku sholat hanya dengan tayamum karena dingin sekali dan sholat
duduk di dalam tenda.
Jam 8 selesai masak air panas dan ngopi,kami langsung berangkat.
Satu
keluarga yaitu Klaus family di kota Langquoid yang beristrikan Ibu Ella
berasal dari Bengkalis Riau menunggu kedatangan kami hari itu. Sejak
dari awal perjalanan kami dari Berlin sudah diberitahu agar bisa singgah
ke rumahnya di Liquoid dekat Munchen beliau berharap sekali agar kami
bisa mampir kerumahnya.
Hari
ini aku beritahu posisi kami sekitar 200km dari rumah mereka dan ibu
ella mengatakan suaminya Pak Klaus akan jemput kami pakai mobil sore
nanti dan menjelang itu kami tetap bersepeda untuk perpendek
penjemputan. Sore jam 18kami berhenti didepan gudang pertanian disebelah
selatan kota Aitrang jaraknya 105km dari Munchen,aku kirim posisi ini
untuk penjemputan oleh pak Klaus. Jam 20 dalam gelap aku lihat sebuah
mobil van pelan berhenti kearah kami,seorang asing yang belum aku kenal
turun dari mobil dan menyapa kami "selamat malam pak Tasman" aku
langsung yakin inilah dia pak Klaus suami bu Ella yang menjemput kami.
Udara semakin dingin dan sepeda berikut barang barang dimasukan ke mobil
lalu langsung berangkat ke rumahnya di Langquoid. Terasa hangat nyaman
sekali dimobil aku sampai terkantuk kantuk tidak sempat bicra banyak
dengan pak Kalus saat itu. Kami melewati kota Munchen dari pinggiran
saja karena ingin cepat pulang karena sudah terlalu ngantuk begitu juga
pak Klaus yang sudah jemput kami sejauh 200km dari kantornya.
Sampai
dirumah pak Klaus ibu Ella yang dari tadi memonitor kami langsung
bukakan pintu dan menyambut kami dengan antusias dan gembira sekali. Ibu
Ella menyuguhi kami kofi dan teh panas,beliau mempersilahkan kami makan
sebagaimana yang dijanjikan hidangan indonesia Rendang,ikan asin
petai,lalap,gulai asam pedas,MasyaAllah...ini suatu kehormatan yang luar
biasa terhadap kami yang bukan siapa siapa. Saat itu memang momen yang
tepat untuk makan karena perut sudah betul betul lapar apalagi melihat
ikan asin dan petai..hmmm.
Malam
nya aku tidur nyenyak sekali diruang yang hangat dan tempat tidur yang
empuk kontras sekali dengan keadaanku malam sebelumnya,namun dari
sinilah aku belajar mensyukuri satu nikmat setelah mengetahui apa itu
yang pahit.
Ibu
ella lahir di Bengkalis dan menyelesaikan pendidikan di pesantren
Bengkalis,suaminya Klaus seorang Mualaf dan anak anaknya empat orang
dirumah sangat taat menjalankan syariat agama,mereka sholat dan mengaji
serta doa doa sehari hari yang diajarkan ibu ella pada
keluarga..subhanallah walaupun di negri non muslim tapi keluarga ini
tetap menjalankan kewajibannya pada sang kholik.
Hari
kedua kami istirahat dan betul betul santai,ibu ella membatu potongkan
rambut kami dan siangnya membawa kami jalan jalan kekota Redenburg serta
makan di restoran yang cukup dikenal di kota tersebut. Mereka berusaha
membahagiakan kami,anak anak yang lucu dan cerdas langsung akrab dengan
kami mereka berkomunikasi bahasa Inggris dan Jerman dan juga fasih
berbahasa indonesia...luar biasa masih kecil bisa tiga bahasa.
Setiap
pertemuan ada perpisahan,sudah dua hari kami istirahat saatnya
melanjutkan perjalanan,segala kebutuhan perjalanan beliau persiapkan
untuk kami,berat hati rasanya meninggalkan keluarga yang sholeh
ini,tidak bisa kami membalas kebaikan ini hanya kami berdoa semoga Allah
akan membalas budi baik ini dengan segala kebaikan dan limpahan berkah
rezki dan sehat buat keluarga pak Kalus. Sampai jumpa lagi pak Klaus,ibu
Ella,wahyu,Felix,Febian dan zaskia..luv u all.
Kembali
kami menempuh perjalanan panjang dari Bayern kami masuk kota Wiena yang
artistic tersebut,google map menuntunku ke arah Kbri,kadang
konsentrasiku buyar karena terpana melihat gedung gedung tua yang
terawat yang menyuguhkan arsitek klasik zaman dulu,lebih kurang 4 km
dari luar kota kami dibawa google map memutar mutar dikota,untungnya
jalannya tidak banyak yang nanjak. Kami melewati sungai donau yang lebar
tersebut dibawah terlihat beberaoa kapal yang sedang berlabuh,akhirnya
jam 15 sore sepeda kami sampai juga di KBRI Wiena Austria di jalan
Gustav Tschermakgasse 5-7, A-1180. Kami disambut oleh staf dan
protokoler pak Danu lalu dipertemukan dengan pak Witjaksono Adji sebagai
wakil Dubes. Setelah beramah tamah dan menyampaikan misi kami untuk
silaturahim serta memerkenalkan wisata Riau juga penggalangan dana untuk
pesantren kami di Rumbai,beliau menyampaikan selamat datang pada kami
merasa senang dengan kunjungan ini.
Alhamdulillah malamnya kami diberi tempat istirahat dan besok pagi kami akan melanjutkan perjalanan ke Bratislava di Slovakia.
19
oktober 2018,Jam 09 pagi kami Berangkat dari kbri Austria di wina dan
dilepas oleh wakil dubes Austria bapak Witjaksono adji dan staff.
Udara
cerah tapi suhu dingin terasa menusuk ke kulit,aku pacu sepeda di jalan
yang sepi kendaraan kearah selatan hingga bertemu dengan sungai Danou.
Kami menelusuri jalan sepeda disebelah kiri kami membentang sungai danou
menuju arah selatan,terasa lega mengikuti jalur sepeda yang mulus tidak
ada kendaraan bermotor yang diperbolehkan di jalan ini,beberapa orang
terlihat jogging dan di beberapa tempat terbuka juga terlihat alat alat
fitness gratis untuk umum. Air sungai yang jernih terlihat mengalir
tenang ke arah selatan searah dengan tujuan kami ke arah Bratislava
negara Slovakia melewati jalur yang dikenal dengan EUROVELO-6.yaitu
menelusuri sungai Dunau yang membentang dari utara di jerman sampai ke
laut hitam di selatan sejauh kebih kurang 3000km dan melewati beberapa
wilayah negara dan kota. Kami tidak perlu lagi gunakan google map cukup
ikuti treck sepeda sepanjang sungai. Pernah satu kali kami dapati jalan
buntu,lalu terpaksa mundur dan cari arah kejalan besar sejauh lebih
kurang 1km kemudian sekali lagi kami dapat jalan buntu untuk sepeda
karena didepan ada highway,lama mencari jalan alternatif di google map
tetap saja yang ditunjukan high way. Akhirnya kami yakinkan diri untuk
memasuki highway tadi hingga sampai di Bratislava. Sebelum memasuki kota
Bratislava aku dapat konfirmasi dari kawan orang lokal Miroslav Pikus
bahwa dia mempersilahkan kami untuk menginap dirumahnya di Hamuliakovo.
sepeda
kami arahkan ke alamatnya dengan menelusuri luar kota sehingga tidak
memasuki kota Bratislava. Setelah menelusuri dam sepanjang lebih kurang
30km kami sampai di kota hamuliakovo,kami ditunggu oleh keluarga
Miroslav dan Monica warmshower yang menampung kami malam ini.
Jalan
sepedaku makin terasa goyang karena ban belakangnya yang sudah agak
bengkok,begitu juga sepeda Joker dari belakang terlihat baling
rodanya,insyaAllah kalau ada bengkel akan stel kembali.
20oktober 2018
Tadi
malam kami menginap di rumah Miroslav Pikus orang lokal di daerah
Hamuliakovo,istirahat yang cukup sempurna tadi malam dan semua peralatan
elektronic sudah full charge,pagi jam 9 selesai sarapan bubur dan roti
khas Slovakia kami melanjutkan perjalanan menuju Budapest. Kembali kami
menelusuri Dam kearah selatan sebelah kanan kami membentang Sungai Donau
diseberang sana terlihat daratan Hungaria.
Moroslav
yang mengantar kami sejauh 3km akhirnya kembali pulang dan kami
lanjutkan kayuhan di jalan aspal yang mulus tersebutsatu dua orang kami
jumpai sedang jogging dan beberapa sepeda berpapasan dengan kami,hanya
kendaraan sepeda dan pejalan kaki yang diizinkan kesitu sehingga ada
perasaan aman menelusuri jalan tersebut ditambah pemandangan yang begitu
eksotik sepanjang sungai,angin bertiup dari belakang kami membuat
kayuhan kami begitu ringan,angin dan kabut dingin tetap jadi kendala
bagiku. Sekali sekali terlihat kapal pesiar pelan dari arah budapes atau
arah selatan.
Dari
kejauhan aku lihat seseorang bersepeda dengan beban yang penuh dengan
panier kiri kanan,kami berhenti saling menyapa,aku ketahui dia Fluhr
Florian seorang pesepeda perancis sudah bersepeda selama lima bulan
keliling eropah. Fluhr seorang reporter tv dan penulis buku minta izin
pada kami untuk wawancara singkat karena menurut dia pertemuan dengan
pengelana bersepeda dari Indonesia suatu hal yang langka dan belum
pernah dia jumpai. Aku berikan dia kartu pos pengenalan wisata riau dan
dia berencana tahun depan akan adakan touring sepeda ke Indonesia.dari
obrolan kami saling tukar informasi dan ini menambah wawasan dalam
perjalan.
Setelah
menempuh jarak 40km kami menyaksikan instalasi pembangkit listrik
tenaga air,beberapa orang turis sedang menyaksikan penyeberangan kapal
melalui Air bendungan dengan system floating seperti yang pernah aki
saksikan di Panama canal . Dam yang setinggi lebih kurang 10meter adalah
penyangga air donau ke arah darat dan kita bisa menyaksikan daratan
disebelah miri kami jauh lebih rendah dari permukaan laut.
Dari
canal turbin kami lanjut terus keselatan melewati dam tapi jalan di dam
ini tidak lagi beraspal melainkan hanya ditimbun kerikil halus,sehingga
kecepatan kami maximum hanya 20km/jam lebih dari itu rasanya gampang
untuk terpeleset di pasir tersebut. Lumayan capek di jalan kerikil
tersebut hingga kilometer 65 kami berhenti di suatu spot yang cukup
bagus untuk camping yaitu dipinggir sungai Donou didaerah Male
kosihy,malam dipinggir sungai mempunyai sensasi yang unik,kita mendengar
suara angsa angsa liar ditengah sungai dan gerimis hujan yang menetes
dari pohon sekitar terdengar jatuh diatas tendaku.
21 Oktober 2018
Pagi
yang sangat cerah,selesai sarapan kami menuju rumah Agatha kasisi di
Daerah Hungaria yang sudah aku dapatkan konfirmasinya untuk kedatangan
kami hari itu.
Kembali
kami menelusuri pinggir dam dengan aspal mulus,sayangnya di km 39 jalan
sepeda ditutup oleh satu projek sehingga kami musti kembali mencari
jalan alternatif untuk keluar.
Jam
12 kami sampai di kota Komarno yang terletak siperbatasan antara
slowakia dengan Hungarian. Jarak yang kami tempuh hanya 44km tapi
capeknya seperti perjalanan beratus ratus kilometer karena medannya yang
berbukit bukit,dan kadang kadang masuk jalan memotong ke desa dimana
jalan hanya ditimbun kerikil,hari mulai gelap dan jam 08malam agak susah
mengendalikan sepeda agar tidak terpeleset di kerikil tersebut. Anjing
anjing besar hampir seukuran anak sapi menggonggong sambil mengejar
disetiap rumah yang kami lewati,tapi untung agar rumah tertutup rapat
sehingga tidal bisa keluar untuk menyikat kami,bagaimanapun juga hati
ini ciut juga kalau mereka bisa lolos dari pagar tersebut.
kami
sampai dirumah Agotha kekesi didaerah Miny. Agatha dan suaminya Gabor
sangat ramah,walaupun anaknya rewel tapi dia tetap memasak makanan malam
untuk kami.
22 oktober 18
Dari
Many kami menuju Budapest yang hanya berjarak 48km,dari pesan singkat
ibu ratih protokol di Kbri Budapest mengatakan bahwa kami ditunggu di
kbri,tinggal tujuh kilometer sebelum masuk kota Budapest terasa berat
sekali karena daerahnya diatas bukit dan perumahannya terlihat dari
kejauhan.
Sepeda
kembali meluncur,masyaAllah kami memasuki kota Budapest dan terlihat
jembatan Magret yang menghubungkan pulau buda dan pes.
Kiri
kanan terlihat gedung gedung tua yang terawat,aku berhenti diatas
jembatan untuk melepas lelah dan ambil foto,jam 12 sore kami sampai di
kbri dan disambut oleh bu Ratih dan staff kemudian kami di boyong pulang
untuk istirahat.
Hungaria,
mungkin salah satu negara di Eropa yang jarang dikunjungi wisatawan.
Namun negara ini banyak peninggalan bangunan kuno peninggalan masa lalu
yang terawat baik seperti peninggalan Kerajaan Turki Ottoman. Mari
jalan-jalan ke ibukota negaranya, Budapest.
Sebelum melanjutkan perjalanan ke Beograd, saya menyempatkan untuk keliling ke beberapa tempat yang menarik di Budapest, Hungaria.
Kota
ini memiliki sejarah yang sangat panjang, peninggalan Kerajaan Turki
Ottoman (+/-149tahun) masih bisa dinikmati hingga sekarang dan tentunya
peninggalan uni Soviet atau komunisme juga masih berdiri kokoh di
sana-sini.
Beruntung kami menginap di rumah pak Yosaf suami bu Ratih protokoler KBRI di Budapest. Sorenya kami ditemani jalan jalan di kota Budapest sampai malam.
Budapest, kota yang tadinya terdiri dari Kota Buda dan Kota Pest, yang dipisahkan oleh sungai Dunou dan dihubungkan dengan jembatan yang lebar yaitu jembatan Magret.Legenda setempat juga ikut diceritakan, makanya ada 2 patung perunggu yang sampai sekarang masih menjadi objek yang menarik untuk dikunjungi.
Setelah jembatan terbangun, dua kota Buda dan Pest ini kemudian menjadi satu kota bernama Budapest. Sejarah kemudian membawa kota ini jatuh kekuasaan Kekaisaran Ottoman dari Turki selama 150tahun dan berakhir pada tahun 1686.
Beruntung kami menginap di rumah pak Yosaf suami bu Ratih protokoler KBRI di Budapest. Sorenya kami ditemani jalan jalan di kota Budapest sampai malam.
Budapest, kota yang tadinya terdiri dari Kota Buda dan Kota Pest, yang dipisahkan oleh sungai Dunou dan dihubungkan dengan jembatan yang lebar yaitu jembatan Magret.Legenda setempat juga ikut diceritakan, makanya ada 2 patung perunggu yang sampai sekarang masih menjadi objek yang menarik untuk dikunjungi.
Setelah jembatan terbangun, dua kota Buda dan Pest ini kemudian menjadi satu kota bernama Budapest. Sejarah kemudian membawa kota ini jatuh kekuasaan Kekaisaran Ottoman dari Turki selama 150tahun dan berakhir pada tahun 1686.
Kami
menyaksikan vienna gate aquare disitu kita menyaksikan benteng Turkey
di kota Buda yang sekarang menjadi meseum Militer.di halaman benteng ini
kami ziarah ke makan Abdurrahman abdi arnaut phasa gubernur Budapest
penguasa terakhir dari otoman empire yang gugur dalam pertempuran dengan
koalisi prajurit Bavaria,saxon,roma dan Hungaria.
Tahun
1684 liga kristen dibentuk dengan tujuanmengusir Turki dari Hongaria ,
yang telah berkuasa selama 145 tahun. Awalnya, XI. Dengan dukungan
keuangan dari Paus Ince , Kaisar Jerman-Romawi, Raja Polandia, dan
orang-orang Venesia mengirim 80.000 tentara ke Hongaria. Angkatan darat
terutama terdiri dari pasukan Saxon, Bavaria, Brandenburg dan Swedia,
tetapi tentara Italia, Inggris, Perancis dan Spanyol juga mendukung
15.000 tentara Hongaria. Aliansi
Pertempuran adalah Pangeran Charles II,Pangeran Charles II. Miksa
Emanuel dipimpin oleh pemimpin Bavaria dan Pangeran Jeno Savoyai yang
dihitung sebagai panglima perang paling terkemuka di zaman itu.
Beberapa kali penyerangan yang dilakukan pasukan aliansi selalu gagal. Akhirnya, jalan buntu Kristiani umum terakhir mulai membuahkan hasil. Abdullah bertarung di baris pertama dan kehilangan nyawanya. Dia menyatakan bahwa dia lebih baik mati jika dia tidak bisa mempertahankan kastil yang dipercayakan kepadanya. Para prajurit Kekaisaran Habsburg menerobos tembok utara kastil, mengakhiri peringatan 145 tahun pemerintahan Turki di Buda.Kematian heroik Gus Dur juga mengambil kekaguman lawan-lawannya. Abdurahman abdi arnaut phasa gugur mempertahankan bentengnya dengan gagah berani.
Keberaniannya yang teguh dan perlawanannya yang heroik membuat rasa hormat pada lawan-lawannya. Sebagai rasa hormat beliau di makamkan ditempat kematiannya oleh lawannya di kastil Buda dengan menuliskan kata kata penghormatan:
"Dia sang pemberani biarkanlah beristirahat dengan damai"
Lebih
ke selatan lagi kita menyaksikan sebuah gereja Mary magdalena church
dan pernah di jadikan masjid pada era penguasa Otoman lalu menjadi
gereja lagi setelah Turkey mengalami kekalahan.
Itulah
sebabnya hingga kini masih banyak aturkish Bath (Pemandian air panas)
di beberapa tempat. Sayangnya saya ngga mencobanya karena "bisa merobek
kantong kami yang pas pasan"..wkwkk
Selain Turkish Bath dengan air panas alam, di pasar tradisional juga masih banyak makanan yang dijual dengan bumbu khas Turki. Banyaknya jenis rempah dan paprika, dapat ditemui dengan mudah di pasar tradisional, tidak jauh dari tengah kota. Saya menikmati makan siang, dumpling daging bebek di Vásárcsarnok Market (Central Market). Rasanya enak dan kaya rempah. Jelas rasa yang jarang ditemui di makanan Eropa pada umumnya.
Kota ini benar-benar penuh sejarah. Setelah Kekaisaran Ottoman tumbang, Budapest berkembang menjadi kerajaan yang cukup disegani di Eropa Tengah bersama Austria, Swiss dan Ceko. Namun pada perang dunia, sekutu menyerang habis Budapest.
Tidak lama setelahnya, Uni Soviet menawarkan "bantuan" yang ternyata kemudian Uni Soviet lupa untuk pulang kembali ke wilayahnya. Budapest akhirnya kembali dibawah jajahan, kali ini dibawah Uni Soviet. Semenjak komunisme berakhir pada 1990, Budapest kembali berkembang hingga saat ini.
Peninggalan perang yang sangat menarik adalah rumah sakit bawah tanah (Rock Hospital). Dibangun semasa perang dunia di bawah bukit. Terowongan pada rock hospital ini panjang dan dalam sekali ke perut bumi, namun jangan dibayangkan seperti Goa Jepang yang ada di Indonesia, di sini peralatannya sangat lengkap. Ada beberapa ruang operasi, ruang perawatan, ruang meeting, kamar mandi, bahkan ada mesin pemurni udara.
Selain Turkish Bath dengan air panas alam, di pasar tradisional juga masih banyak makanan yang dijual dengan bumbu khas Turki. Banyaknya jenis rempah dan paprika, dapat ditemui dengan mudah di pasar tradisional, tidak jauh dari tengah kota. Saya menikmati makan siang, dumpling daging bebek di Vásárcsarnok Market (Central Market). Rasanya enak dan kaya rempah. Jelas rasa yang jarang ditemui di makanan Eropa pada umumnya.
Kota ini benar-benar penuh sejarah. Setelah Kekaisaran Ottoman tumbang, Budapest berkembang menjadi kerajaan yang cukup disegani di Eropa Tengah bersama Austria, Swiss dan Ceko. Namun pada perang dunia, sekutu menyerang habis Budapest.
Tidak lama setelahnya, Uni Soviet menawarkan "bantuan" yang ternyata kemudian Uni Soviet lupa untuk pulang kembali ke wilayahnya. Budapest akhirnya kembali dibawah jajahan, kali ini dibawah Uni Soviet. Semenjak komunisme berakhir pada 1990, Budapest kembali berkembang hingga saat ini.
Peninggalan perang yang sangat menarik adalah rumah sakit bawah tanah (Rock Hospital). Dibangun semasa perang dunia di bawah bukit. Terowongan pada rock hospital ini panjang dan dalam sekali ke perut bumi, namun jangan dibayangkan seperti Goa Jepang yang ada di Indonesia, di sini peralatannya sangat lengkap. Ada beberapa ruang operasi, ruang perawatan, ruang meeting, kamar mandi, bahkan ada mesin pemurni udara.
Waktu
sudah menunjukan jam 21malam udara dingin makin terasa menusuk dan kaki
terasa pegel,kami buru buru pulang naik trem dengan perasaan puas
dengan apa yang kami dapat dalam perjalanan tadi.
Hari kedua di Budapest kami berkunjung ke kantor ibu Dubes ibu HE Wening Esthyprobo F
Hari ketiga.
HARI
KE DUA DI BUDAPEST PAGINYA HUJAN DANN UDARA MAKIN TERASA DINGIN KAMI
BERENCANA UNTUK TETAP BERANGKAT KE BEOGRAD SERBIA NAMUN SEWAKTU MELIHAT
BAN SEPEDAKU KEMPES DITAMBAH WHEELNYA YANG BERGOYANG SEWAKTU JALAN
AKHIRNYA KAMI PUTUSKAN UNTUK PERBAIKAN SEPEDA KEBENGKEL SEPEDA. AKU
MASIH INGAT PENYEBAB BAN KEMPES SEPERTI NYA KENAK TUSUK DURI BLUE BARRY
SEWAKTU KAMI CAMPING DI DAERAH BRATISLAVA DULU. BAN SEPEDA JOKER JUGA
DIOERBAIKI KARENA RODANYA TIDAK LURUS DAN BENJOL JUGA.
26 oktover 2018
Hari
ini adalah hari ke 40 kami diperjalanan dan visa kami yang dapat 50hari
menjadi tinggal hanya 10hari lagi artinya pada tanggal 5november kami
harus sudah keluar dari schangen country,perjalanan yang masih sekitar
seribu km lagi tidak mungkin bisa kami selesaikan atau keluar dari
negara schangen dalam 10hari maka kami menyingkat waktu dengan naik bus
menuju Sofia,kemudian dilanjut lagi naik sepeda ke Turkie.
Check
imigrasi hungaria dengan Serrbia di zergeb mulai jam 01pagi sampai jam
04.10 banyak mobil antri kita naik flixbus,terasa bosan juga drngan
ntrian yang panjang karena kita sudah terbiasa dengan masuk tanpa check
immigrasi di border schangen. Jam 10pagi kami sampai di Sofia
Bulgaria,kami langsung menuju KBRI di Sofia Bulgaria. Di Kbri kami
ditunggu oleh beberapa staff dan disini kami akan break selama dua
hari.(bersambung 8)
AJO_QQ poker (k)
ReplyDeletekami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
- play aduQ
- bandar poker
- play bandarQ
- capsa sunsun
- play domino
- play poker
- sakong
-bandar 66
-perang baccarat (new game )
Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!! :d
PROMO MENARIK
di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
Permanent (acak) |
Whatshapp : +855969190856 ;-)