Pages

Thursday, December 6, 2018

3.Jelajah eropa"bangga dengan merah putih"

Bismillah.
Dua hari di Bremen kami menginap di rumah/apartemen pak DR Maemun di daerah
Vegesacker Str. 200a, 28219 Bremen. 
Aku merasa bersyukur sekali bisa tinggal dirumah seorang ilmuan Indonesia,muda yang sholeh.istri beliau juga sedang mengambil doktor dibidang bahasa di bremen ini.
Pak Maemun yang adalah seorang doktor bidang Robotic,mengajar di universitas Bremen dan seorang peneliti dan pengembangan teknologi Robotic untuk pesawat Airbus,bidang ilmu yang sangat langka untuk orang jerman sendiri,beliau biasa diundang untuk seminar ke perguruan perguruan tinggi ke beberapa negara termasuk pernah diundang juga ke Unri fak Kedokteran.
Alhamdulillah sudah dua hari ini kami bisa berdiskusi langsung dengan beliau yang rendah hati dan ramah itu. Suami istri yang jebolan pesantren Gedongan di cirebon dikaruniai seorang putra usia 5tahun.
Sore sepulang kerja beliau meluangkan waktu untuk mengantar kami melancong ke pusat kota Bremen.
Kota Bremen kita kenal dengan kota pelelangan tembakau Bremen yang berasal dari tembakau Jawa dan sumatra.

Juni 2010, acara lelang tembakau Sumatra dan Jawa di Bremen, Jerman yang digelar setiap tahun di Tabak Bursa Bremen, Jerman, tampaknya mendekati akhir kejayaannya menyusul banyaknya kampanye anti merokok khususnya di Eropa. Sehari menjelang digelarnya lelang tembakau tahunan asal Indonesia di Tabak Bursa Bremen itu para calon peserta lelang yang terdiri atas makelar tembakau dan pabrikan cerutu merasa khawatir bahwa lelang tersebut menjadi lelang terakhir di gedung yang dibangun pada 1959 itu.
Sekarang bangunan bangunan tua tersebut menjadi tempat tempat bersejarah di kota Bremen.
Pagi sehabis subuh pak Maemun sudah berangkat kerja dan kami dilepas oleh ibu Nida istri pak Maemun. Beberapa bekal makanan yang dipersiapkan ibu Maemun tidak bisa kami tolak dan akibatnya panier depan dan belakang kami gendut oleh beban makanan.
Merah putih yang berkibar sepanjang jalan di eropa ini bukan saja sebagai penyemangat kami tapi juga membawa beberapa manfaat yang tak pernah kita duga,seperti halnya sewaktu memasuki kota Bremen,ada suami istri yang melambai lambaikan tangannya kearah kami dan dia bertanya dari Indonesiakah pak? Aku jawab iya dan aku balas bertanya bapak dari mana? Dia ketawa kayak muka gini dari mana lagi dong pak.?hehe aku jadi malu sendiri.
Beberapa orang asing juga bertanya "is it your flag" ini kesempatan kami untuk berbagi tentang Indonesia,berikut ceritanya.
Di udara pagi yang masih terasa dingin,sepeda kami arahkan ke selatan sesuai petunjuk google kearah selatan lalu bertemu sungai Weser.
Kami sempat tertegun mencari jalan naik kejembatan penyeberangan,ternyata disebelah taman ada jalan sepeda menuju ke jembatan khusus sepeda ditingkat bawah. Dilampu merah dekat keluar dari jembatan penyeberangan kami sempat lama menunggu lampu hijau,seseorang yang tidak aku kenal memotret kami dari mobilnya aku sempat melihat lalu mobilnya keburu berangkat sambil sopirnya sempat melambaikan tangan kearahku. Aku bertanya tanya dalam hati siapa gerangan orang di mobil tersebut? Tapi tidak ada yang bisa terjawab,orang tersebut masih misterius rasanya.
Kami lanjut perjalanan sekitar lima kilo meter jarak tempuh yaitu didaerah Ganderkese tiba tiba kami distop seorang bapak tua yang ternyata orang yang tadi dilampu merah memotret kami,ternyata beliau mengejar kami setelah beberapa kilo kami mengayuh.Bapak Hansmann kakek berusia 78tahun tersebut bicara pada kami dalam bahasa Jerman sambil menyodorkan wallnut dan beberapa permen,kami hanya senyum senyum saja karena tidak mengerti harus jawab bagaimana tapi aku hanya bisa menerima kacang tersebut sambil ucapkan Dunke...dia perhatikan benderaku dan bertanya dari mana?aku jawab dari Indonesia,aku keluarkan poscard objek wisata di riau dan serahkan kebapak tersebut terlihat dia senang sekali menerimanya.
Tidak berapa lama setelah kejadian tersebut dari belakang joker ada seorang tua yang mengikuti lalu bertanya "is it your flag? "Lalu di jawab iya itu bendera kami dari Indonesia,lalu pertanyaan standard dari mana mau kemana? Akhirnya pak Hendry nama panggilannya mengajak kami ke rumahnya untuk cicipi kopi. aku dan joker mengiyakan dan kami menuju rumah pak Hendri yang punya usaha import barang.
Pak Hendri terkesan melihat kami membawa merah putih dibelakang sepeda,dirumah kami dikenalkan berapa buah buahan yang baru pertama kami lihat. Sewaktu kami pamit untuk melanjutkn perjalanan aku menyerahkan postcard wisata di Riau dan berjanji suatu waktu akan datang ke Riau. Sampai siang kami belum punya kepastian untuk numpang nginap hanya saja sepeda kami arahkan ke Meppen yaitu jalan kearah Belanda, sekitar jam lima  sore kami sampai di garet city,aku cek email masih kosong  confirmasi dari warmshower,aku memutuskan untuk cari tempat camping malam itu. Kami keluar dari kota garet lanjut terus kesalatan akhirnya sampai disuatu desa pertanian,kami mengayuh sambil melihat posisi yang kira kira aman untuk camping. Disuatu rumah pertanian kami minta izin untuk camping dihalaman rumahnya   ternyata dia tidak mengizinkan karena katanya anjingnya ganas khawatir kami akan di gonggongnya terus,kami pindah lagi minta izin disatu rumah petani Family crown mereka memberi izin kami camping di halamannya yang luas,inilah camping cami yang ke dua sejak di Jerman. Sore yang terlalu dingin buru buru kami pasang tenda lalu makan dan langsung tidur masuk sleeping bag seperti ulat dalam kepompong,aku sempat berapa kali terbangun untuk pipis karena terlalu dingin. Suasana desa yaang sunyi sekalisekali dari kejauhan terdengar deru mobil.
Jam lima subuh mataku sudah tidak bisa tidur lagi dan aku coba ambil air untuk beruduk,subhanallah dingin nya seperti air es,..siraman air ditambah hembusan udara dingin membuat aku semakin menggigil kedinginan.
Aku menyempurnakan wuduk dengan tayamum.
Jam 8 pagi semuanya sudah selesai dipersiapkan lalu kami setting google map kearah Meppen.
Pagi tadi aku sudah confirmasi dengan host sebuah warmshowee di Meppen.
Kami bersepeda sesikit santai karena jarak ke Meppen hanya 60km.
Google map sebagai penunjuk jalan kami kali ini betul betul merepotkan kami karena beberapa kali membawa kami ke area jalan tanah dan dikelilingi hutan.
Meppen dekat border belanda jerman lalu kami Ikuti jalan kemauan google map akhirnya terdampar di Baumstadt dwertege. Alhamdulillah tempatnya matural sekali dan disitu ada meja untuk piknik,kami duduk untuk menikmati suasana alam sambil memasak air panas untuk secangkir kopi dikehijauan hutan. Sekitar dua kilo jalan di tanah area hutan lalu kami bertemu jalan Aspal. Udara siang terasa lebih panas aku dan joker mendayung dengan kecepatan rata rata 20kmh.
Jam 15.30 sore kami memasuki desa Meppel dan terus ke rumah host warmshower nyonya Inngel Noldestrase di Meppel. Kami disambut dengan suka cita oleh Inngel yang mempunyai putra dan putri 3orang dan sudah bekerja dan tinggal dirumah sendiri.Rumah mewah yang luxury,kami ditempatkan dilantai atas terasa hotel bintang lima apalagi tadi malam nginap di tenda dan sekarang nginap pakai pemanas ruangan terasa bagai mimpi. Kami dipersiapkan dinner dengan makanan khas jerman lalu ngobrol tentang Indonesia yang belum pernah dikunjunginya. Waktu Subuh di Meppel jam 05 waktu setempat setelah itu kami langsung persiapkan sepeda sementara Nyonya Inggel mempersiapkan breakfast untuk kami. Sehabis makan pagi dengan bekal beberapa potong roti Inggel mengantar kami sampai ke batas kota Meppel dan disitu kami berpisah aku terus melanjutkan perjalanan menuju ke arah Perbatasan Nederland di Kuiperbeg ootmaarsum. Sebelum keluar kota Meppel aku melihat pesan inbox dari seseorang dan ternyata dari Ayin seorang pesepeda Malaysia yang cukup legend pernah solo cycling selama enam bulan di santero europe dan sekarang sudah menetap di Meppel. Dalam pesannya dia berharap bisa bertemu kami walau sekejap. Aku mencoba telpon beliau dan Ayin menyuruh tunggu aku ditempat berdiri saat itu untuk segera didatanginya,tidak berapa lama Ayin datang dengan anaknya dan pak azmi seorang musicus temannya dari Malaysia.
Kami di ajak  ke cafe dan ngobrol layaknya teman lama,terasa kami akrap sekali bercerita tentang petualangan bersepeda tidak terasa hari sudah jam 11 siang lalu kami pamit untuk lanjutkan perjalanan.
Dari Twist jalan lurus sampai ke kota Nordhorn lalu melalui jalan frensdoorferweg,aku tidak melihat border antara Jerman dan Belanda tapi kita tahu hanya dengan melihat google map bahwa kita sudah berada di perbatasan Germany dan Nederland. Hari sudah mulai sore aku berusaha melihat email kalau ada jawaban dari warmshower untuk permintaan host,ternyata tidak ada yang bisa jadi host karena banyak yang sedang keluar kota atau ada tamu lain,begitulah warmshower jadi harus memahami kalau tidak dapat tempat,kami terus mengarahkan sepeda ke arah Den hag sambil mencari tempat yang aman untuk camping. Didaerah selagi kami sedang mencari cari tempat camping dengan google tiba tiba ada suami istri mendatangi kami dan menawarkan bantuan,aku tanyakan tempat camping terdekat yang mengarah ke Jalan Denhag,dia memberitahu satu camping ground Kuiperberg di ootmarsum sejauh 1.5 km dari tempat kami saat itu. Kami langsung menuju ke Kuiperberg dan dipintu gerbang tertulis besar Kuiperberg Camping. Aku menanyakan ke reseptionis biaya camping satu malam,dan ternyata cukup mahal yaitu €14/malam,aku sebutkan ke dia bahwa kami tidak persiapkan budget sebanyak itu tapi jawaban nya langsung menanyakan berapa kami punya budget dan joker bilang €3 dan reseptionist turunkan penawara menjadi €5,akhirnya kami menyepakatinya. Kami dirikan tenda di area RV mobil treller. Badan yang sudah kedinginan aku bawa mandi air panas terasa segar sekali beberapa potong roti dari Meppen kapi lahap dengan lauk Rendang pemberian oti dari Trittau,(bersambung)
1.di rumah warrmshower Meppen
2.pertemuan dengan Ayin peturing dari Malaysia
3.dikincir angin daerah Nordhorn.







 

No comments:

Post a Comment