Pages

Wednesday, August 15, 2018

2.Masuk kota satelit Seattle USA "Petualangan bersepeda di Amerika"

Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu datang juga,pagi buta jam tiga pagi 29 july 2017 aku diantar bayu dan Nina istriku ke Air port San Francisco,udara dingin seakan dihembuskan dari frezer,seperti biasanya dalam memulai suatu petualangan dibenak ini muncul beberapa pertanyaan apa yang akan aku hadapi nanti,sanggupkah aku? terus terang ada rasa gamang dihati bertualang sendiri di benua Amerika yang semuanya serba asing,dalam hati aku menjawab sendiri ini adalah pilihan jadi aku harus bisa dan nikmati kesempatan yang diberikan Allah ini.
Dibandara International San Fransisco pagi itu sedah terlihat ramai,aku mendorong Box sepeda dengan trolly kearah counter maskapai penerbangan Alaska Air,ticketnya sudah dibeli melalui on line dengan harga us$135.
Sepeda dan gear lainnya masuk box/carton sepeda,sehingga aku hanya membawa satu tas saja ke kabin,sewaktu check in Baggage yang berbentuk box/carton sepeda ini ditimbang,beratnya 35kg,petugas memberi tahu kelebihan begasiku 15kg,menurut dia yang diizinkan hanya nkan 20kg,hal ini bertolak belakang dengan informasi yang ditanyakan anakku melalui telpon ke perwakilan maskapai penerbangan Alaska bahwa check in Baggage untuk sport equipment boleh lebih dari 20kg atau 30kg tapi kenyataannya dilapangan berbeda aturannya,akhirnya aku harus bayar kelebiahannya 10kg senilai usd75, aku coba berargumen bahwa yang aku bawa sepeda sebagai spot equipment,tapi argument ku tidak diterima,Ini adalah pembelajaran pertama bagiku yang membuat tubuh ini makin mendingin.
over weight
 
Aku dilepas anak dan istri di bandara San Francisco,saat ini aku akan sendiri dan memasuki dunia yang bagiku baru dan asing sama sekali. Aku masuk pemeriksaan security ke terowongan scanning rasanya aku diperiksa lebih lama dan berulang ulang dibandingkan dari penumpang lainnya,tapi aku berusaha bersikap wajar walaupun dalam hati agak kesal juga dengan perlakuan yang menurutku berlebihan,mungkin tampilan ku yang berjenggot dan celana cingkrang kurang di sukai..entahlah..mungkin ini persangkaan burukku saja, pikiran itu akhirnya aku buang jauh jauh,masa bodo apa penilaian mereka yang jelas salah satu tujuan perjalananku adalah untuk kedamaian dan menambah sahabat dengan siapapun mereka,aku sudah berjanji dalam hati tidak akan ada pertengkaran atau bermuka masam apalagi marah marah selama perjalanan nanti karena hal ini akan merugikan diriku sendiri.
Penumpang ke Seattle mulai boarding jam 05.30 aku berjalan menuju gate A101 ,memasuki ruang pesawat terasa suhu ruang lebih hangat dari suhu di ruang tunggu tadi. Aku lihat keliling pesawat dengan penumpangnya yang mayoritas berwajah Eropah dan ada beberpa orang afro amerika dan wajah asia. Aku merasa asing disini tapi perasaan senang juga muncul karena mimpiku sedang diwujutkan dan suatu pengalaman baru sedang dalam proses dan aku actor yang sedang menjalani takdir,apakah itu takdir baik atau buruk harus aku terima dan disyukuri karena ini adalah pilhanku.
Seiring dengan deru mesin jet pesawat,hatiku juga bergemuruh dengan membayangkan beberapa kesulitan yang akan kuhadapi,bermacam macam pertanyaan muncul,seberapa lama aku sanggup bertahan didaerah empat musim ini dengan physic ku yang sudah berusia 62tahun ini, lalu ketidak pastian tempat menginap di negri asing disetiap menjelang malam,sudah aku pastikan hotel bukanlah pilihanku karena mahal menurut ukuran budgetku yang tanpa sponsor,aku akan usahakan camping setiap malam tapi masaalahnya di usa tidak bisa camping disembarang tempat,apabila melanggar sangsinya adalah denda US$1000 atau kurungan,aku tidak bisa membayangkan kalau tertangkap salah camping tersebut,aku tidak ingin menyibukan siapapun dalam petualangan ini. Kemudian aku terbayang dengan nasihat nasihat dari beberapa kawan peturing,untuk mempersiapkan mental apabila di perlakukan kasar oleh penduduk local karena ras dan kepercayaanku apalagi saat ini pemerintahan di usa lebih menunjukan sikap eporia dengan kemenangan presiden trump yang antipati terhadap imigran apalagi muslim,Allahualam kebenaran berita itu.
Bagaimanapun juga aku adalah tamu dan akan selalu berpikiran positif dan bersikap wajar dan ramah mungkin inilah sikap yang terbaik menghadapinya.
Aku melirik sekitar ruang pesawat Boing 737 terlihat penumpang banyak yang tidur termasuk penumpang disebelahku seorang pemuda kulit putih yang parlente dari tadi baca buku aku ingin ngobrol dengan dia tapi khawatir dia merasa terganggu karena di usa ini hak privasi seseorang harus dihargai betul,aku hanya ucapkan good morning saja sewaktu dia duduk dikorsi sebelahku setelah itu diam seribu bahasa,tiba tiba pramugari menyapaku dengan menawarkan beberpa minuman dan makanan ringan,aku pilih segelas kopi hangat dan beberpa potong sandwich telor , begitu hidangan diserahkan aku lahap dalam waktu beberapa menit saja saking lapar nya aku di ruang yang dingin ini.
Jam 8.15am pesawat mendarat di airport Seatac,hal petama yang aku lakukan adalah mengirim pesan singkat memberitakan kedatanganku pada Rick Casault seorang teman Amerika yang juga pesepeda turing dan aku mengenalnya melalui group Warmshower yaitu communitas pesepeda turing dunia yang bersedia memberi bantuan fasilitas penginapan gratis pada membernya,group ini adalah non profit tidak boleh dipungut bayaran hanya dengan dasar keikhlasan untuk membantu para Musyafir pesepeda saja, aku juga ikut digroup ini dan siapapun boleh ikut dengan downloud applikasi warmshower yang intinya bersedia memberikan penginapan sehari atau dua hari atau lebih dari itu ada juga yang bersedia menyediakan makan,atau menggunakan dapur mesin cuci serta bengkel sepeda pada membernya.
Seminggu yang lalu aku mengirim email kebeberapa member warmshower di sekitar Seattle,Oregon dan California yang memberitakan perjalananku melewati kota mereka lalu aku menanyakan kalau ada yang bersedia aku kunjungi dan memberi tumpangan dirumahnya,beberapa member atau host  merespon belum bersedia menerimaku dengan alasan mereka sedang tidak ditempat dan ada juga yang tidak merespon sama sekali,tapi Alhamdulillah masih ada yang bersedia jadi tuan rumah dan memberi tumpangan dirumahnya diantaranya adalah Rick Causal sebagai warmshower pertama di Seattle yang bersedia menjadi host aku.

 Aku berjalan keluar pesawat bagaikan di negri dongeng setiap sudut ruang bandara jadi perhatianku,aku ikuti arus penumpang menuju keruangan pengambilan begasi,disatu ruangan yang berdinding kaca terlihat jalan raya,inilah dia pintu menuju kota seattle dalam batinku,aku lihat beberapa orang menjeput kedatangan saudara atau mungkin koleganya,aku berharap ada Rick disitu sambil mengacungkan kertas namaku seperti penjemput lainnya,tapi tidak terlihat namaku atau wajah orang yang sesuai dengan foto profil rick di warmshower,aku menunggu kedatangan begasi sepedaku namun tidak kunjung datang,perasaan mulai gelisah,penumpang lain sudah pada mendapatkan begasinya,aku lihat disuatu sudut ada seperti petugas maskapai penerbangan lalu aku bertanya mengenai keberadaan barangku yaitu box berisi sepeda,petugas langsung menunjuk ke tumpukan barang sambil memastikan apakah box itu yang aku maksut,Alhamdulillah ternyata betul,ternyata box sepeda dihandle khusus jadi tidak melewati ban berjalan sebagaimana cargo lainnya.
penanganan khusus untuk sepeda
Aku mengambil trolly untuk membawa box sepeda, tapi aku batalkan karena harus bayar dengan memasukan uang US$5 ke machine penguncinya,ini salah satu cara aku berhemat karena tanpa trollypun,box sepeda  itu bisa aku seret saja di lantai granit yang licin itu,aku bertanya pada petugas bandara dimana tempat yang bisa dipakai untuk perakitan sepeda,petugas menunjukan ke suatu sudut yang disitu tertulis Bikeshop,lalu box sepeda aku seret ke teras Bike shop yang terletak kira kira 50 meter dari tempat pengambilan begasi.
Bike shop for free
Bikeshop di gedung bandara ini adalah fasilitas yang disediakan oleh bandara untuk para turis bersepeda secara gratis,disitu tersedia kunci kunci sepeda serta pompa angin,hebatnya lagi tidak ada petugas yang menjaga. Di dinding ruangan terlihat beberapa sepeda parkir/tergantung dan belakangan aku tanyakan ternyata turis juga bisa menitip sepeda disitu dengan dibayar pada petugas penitipan.Aku terkesan dengan cara cara pemerintah di Seattle untuk memajukan parawisatanya yaitu dengan cara memanjakan para turis, menyiapkan segala kebutuhan turis didaerah mereka hal ini banyak aku temui diperjalanan berikutnya.
Box sepeda aku buka satu persatu isinya dikeluarkan,cukup banyak juga kelihatan barang barangku sewaktu di susun di lantai,pengunjung diruangan tidak terlalu peduli,mungkin mereka sudah terbiasa melihat aktivitas turis dalam perakitan sepeda seperti aku saat itu…,
Aku baca pesan singkat dari Rick melalui sms bahwa dia dalam perjalanan dan diperkirakan akan sampai setengah jam lagi,aku teruskan pemasangan pannier depan dan belakang hingga terakhir akan mengikat tas belakang tapi aku tdak menemukan tali flexible yang sebelumnya sudah aku persiapkan, setelah aku coba mengingat ternyata  tali pengikatnya tertinggal didalam pannier,inilah satu kesalahan konyol yang aku lakukan hingga aku harus membongkar barang keluar pannier lagi untuk mencari flexible rope tersebut,perasaanku agak tertekan mencari flexible rope ini walaupun kecil tapi sangat berfungsi,sekali sekali aku cek smartphone kalau ada pesan singkat dari Rick,aku coba duduk menenangkan diri dan...(bersambung  3)


No comments:

Post a Comment