Pages

Thursday, June 20, 2013

Bersepeda Pekanbaru-Jakarta-Bandung-Bagian 4



06/03/2013 Batang asam-Sendang Beriti

Kami melanjutkan perjalanan dari Batang asam ke sendang Beriti sejauh 98km tadinya keinginanku hari ini untuk menyelesaikan etape sampai di kota Jambi tapi kenyataannya tidak memungkinkan mengingat tanjakan tanjakan yang banyak dan tinggi  diluar dari perkiraan kami sebelumnya,ditambah lagi kondisi jalan yang berlubang serta udara panas yang menyengat
Hanya ada aku dan Allah

07/03/2013 Sendang beriti-Kota Jambi

Tadi malam tidur di mushala warung4 di desa sendang beriti,tidur kaya paranoid saja,sebentar2 bangun takut ada maling yang yang beberapa minggu lalu pernah merampok dan membunuh disitu,alhamdulillah kita ngga jadi digorok hehe...Desa Soban ke pelabuhan dagang sedikit nanjak tapi oke buat roller coster...udara segar joker juga oke udah bisa senyum,traffic lancar.Disuatu puncak menjelang pelabuhan dagang ada ajing hitam gede mengejarku...mana jalan nanjak lagi...aduuuuh nyaris digigit anjing...sompreeeet dikejar nyaris kena,terpaksa keluar jurus mautku ambil botol minum pura pura lempar,duuh untung selamat...anjiiing  ngga kasian musyafir...hehe..Merlung jalannya lebih oke dari riau,sepeda bisa dihalau lebih kencang tapi masyaalah gelombangnya tinggi tinggi dan banyak....didesa keritang aku papasan pak Marwan yang akan ke mekah pakai sepeda ontel dia sedang istirahat dibawah pohon sawit,aku temui lalu aku disuguhi makan siang yang lumayan juga aku ngga perlu lagi nyari warung dihutan sawit.Pak Marwan aku kenal melalui email kawan rubic memberi tahu bahwa nanti dijalan mungkin bisa ketemu pak Marwan yang bersepeda tujuan Mekah dia baru start tanggal 4  Mart dari Jambi,jadi perkiraannya tepat tanggal 5 Mart aku bisa ketemu beliau di jalan raya Merlung  desa Keritang.
Pak Marwan yang bersepeda tujuan Mekah

Pak Marwan cerita tekadnya bersepeda kemekah tercetus 3 tahun lalu dan sudah tidak bisa ditawar tawar lagi,dia harus berangkat walaupun menurut dia istri dan anak anak mengkhawatirkan keberangkatannya itu. Sepeda yang dibawanya adalah jenis sepeda ontel single gear dan aku bisa membayangkan bagaimana beratnya ditanjakan,mendorongpun susah apalagi mengayuh,tas barang yang dipakai adalah bikinan sendiri dari karung plastik dan kiri diisi kopor kemudian yang sebelah kanan diisi keperluan harian seperti alat alat makan dan masak,tikar,jas hujan dan lain lain yang sering di perlukan.Kami merasakan keakrapan waktu itu,mungkin karena kami sama sama musyafir. Aku terkagum kagum melihat Semangat Pak Marwan dan keyakinannya yang mengalahkan segala belenggu ketidak mungkinan penilaian orang.
Akhirnya kami berpisah dan dia mendorong sepeda ontelnya ke arah utara dan aku mendayung sepedaku kearah selatan dan kami saling mendoakan semoga tetap sehat dan Allah memberi segala kemudahan pada kami..
Pertemuan dengan pak marwan sedikit banyaknya menambah motivasi aku dan joker,umurnya 68thn berjalan dengan tenang penuh keyakinan dan bertawakal.
Menjelang kota Sengeti jalan panjang yang menurun memberi semangat baru untuk tetap duduk di sadle sepeda,aku lihat speedo meter yang sudah menunjukan 70km,ini adalah pencapaian jarak tempuh yang sangat bagus sebelum istirahat siang.
Botol minuman yang sudah kosong semua kuisi lagi

Disuatu warung persis memasuki kota Sengeti aku berhenti dan memesan makan siang,hujan rintik mengguyur seakan mengurangi udara panas waktu itu.Botol minuman yang sudah kosong semua kuisi lagi.Dari Sengeti jalannya betul betul datar,aku mendayung santai sekali sekali aku angkat pantat dari sadel supaya pegal hilang,perasaanku sudah berada di kota Jambi waktu itu,lalu lintas kota lebih padat dibandingkan jalan jalan yang pernah kami lewati sebelum ini, sejam setegah perjalanan kami menemui batas kota Jambi dan masuk ke jembatan sungai Batang hari yang membelah kota Jambi.
Kami dapat kontak dengan besan Joker,undangan untuk menginap di rumahnya kami terima dengan suka cita,karena target pertama kami adalah untuk cuci pakaian lebih bersih dan kering dan sedikit kenyamanan dengan sentuhan rumah.
Email berita perjalananku  yang tadinya nyangkut di out box karena tidak ada signal saat ini mulai terkirim satu persatu walaupun beritanya sudah tidak update tapi masih lumayan ada catatannya.


08/03/2012 Kota Jambi- Sindang mega

Tadi  pagi kami dikonvoi oleh besan joker dari rumahnya sampai jalan lintas timur.malam ini Kami nginap di mushala sindang jaya bayung lincir 188km menjelang Palembang,jarak tempuh hari ini 81km,tadi siang ketemu mobil terbalik dan aku sempat dicegat anak punk pakai vespa butut keliling sumatra asal bekasi waktu berhenti ternyata niatnya ingin berfoto,sesama pengelana ketemu dijalan jadi akrab dia mengasih nomor hp nanti kalau perlu bantuan bisa hubungan dia si "Andre" .Jalan dari muara jambi sampai bayung lincir mulus dan tidak terlalu banyak tanjakan tinggi jadi bisa roller coster,joker makin oke saja hari ini,mungkin karena sudah makan enak dirumah besannya di jambi.
pakai vespa butut keliling sumatra

Sholat jumat di bayung lincir,jemaah yang sudah ramai memperhatikan kedatanganku,sepeda ku tarok diemper mesjid lalu.
Dengan tas jinjing berisi alat mandi serta baju ganti aku menuju ke bak mandi yang merangkap wc.

Baju bersih selesai mandi aku pasang dengan susah payah di wc yang sempit itu,Pakaian kuningku yang sudah menampakan daki hitam serta bau ikan asin disimpan dulu supaya jemaah tidak pusing dengan aromanya.
Joker yang sholat di mesjid yang berbeda menyusulku dan kami makan siang bersama di kedai mie aceh.
Selagi makan dengan ikan bakar bapak ismail yang punya warung dan istrinya cerita pengalamannya dizaman GAM dulu yang pernah berdua dengan suaminya akan dieksekusi oleh gam karena alfa satu hari memberikan nasi bungkus dan dianggap berkhianat pada separatis tersebut,akhirnya bisa selamat karena ternyata yang menculiknya adalah ponakannya sendiri.sejak itu dia melarikan diri dengan suaminya ke luar aceh dan sejak thn 2000 bermukim di jambi.

Naik turun mulai terasa lagi jalan raya padat dengan bus dan truk besar antar ropinsi kiri kanan jalan dipenuhi tanaman karet dan sawit,beberapa kali bertemu crew seismic pertamina yang menyetop sementara lalu lintas,tapi sepeda tetap boleh jalan,staminaku sudah terasa mulai menurun begitu juga joker,kami lebih banyak istirahat berlama lama memulihkan tenaga.
Jam 16.30 aku perhatikan mesjid yang bisa ditumpangi malam itu.akhirnya ketemu satu mesjid dan aku telpon joker yang tertinggal dibelakang untuk menyusul ku yang saat ini berada di mesjid desa sindang mega 188km menjelang palembang.
Kami minta izin pada imam mesjid yang ternyata jadi akrab dengan joker karena dari cilacap.
Bermalam di mesjid rupanya tidak selalu aman,jam 21 kami sebagian lampu penerangan kami matikan baru beberapa menit berbaring diluar terlihat ada bayangan orang sedang berusaha mengintip,aku bangun dan keluar ternyata seorang nenek yang cengar cengir,lalu  aku  menanyakan"mau apa kamu!!" Hanya cengar cengir lalu pergi,kemudian jam 02.00 ada lagi yang ngintip ngintip ke dalam mesjid dan berusaha buka pintu mesjid dan diketahui oleh joker,lalu joker menahan pintu dari dalam supaya tidak bisa dibuka,kami curiga orang orang tersebut ada niat jahat,tapi setelah kami ceritakan ciri ciri orang tersebut pada pak imam subuh,yernyata kedua orang tersebut adalah orang orang gila desa tersebut.
Jadi total orang gila yang kami temui sampai saat itu sudah 4orang...gilaaa...koq jadi cerita orang gila semua nih...
Beralih cerita lain menurut pak imam jamaah disini jarang sekali muncul dimesjid malah penduduknya setiap pesta perkawinan pasti diikuti pesta miras dan obat obatan..kayaknya aparatnya ngga peduli ada pelanggaran ungkap pak imam ditambah lagi pak kadesnya juga pernah ketangkap narkoba...
Yaaah aku pengen hijrah dari desa ini kata pak ustadnya....
Bersambung bag 5...

No comments:

Post a Comment