Pages

Thursday, June 20, 2013

Bersepeda Pekanbaru-Jakarta-Bandung-Bagian 3


04/03/2012.Lirik-Batang Gangsal/Seberida.
 
Hari ketiga dalam perjalanan tubuh sudah terasa menyesuaikan diri dengan alam,rasa pegal yang ada sudah tidak dipedulikan akhirnya hilang sendiri diwaktu menikmati alam disepanjang jalan, debu dan panasnya cuaca sudah mulai terbiasa,desiran kendaraan besar sedikit mengasah reflek kami dan mematikan rasa takut yang sering muncul.
Klem pengikat  panier bag belakang kananku kelihatan patah kami berhenti untuk memperbaikinya pas di depan pumping unit pinggir jalan Lirik.  
 
pumping unit pinggir jalan Lirik
Dari Japura hingga simpang Pematang Reba sepeda kami uber karena jalan yang begitu mulus,kami istirahat dan minum di dekat patung ikan patin Pematang Reba.
 
patung ikan patin Pematang Reba.

Selagi minum di warung,seseorang berpakaian loreng mendekati kami sambil menceracau "merdeka,hidup Indonesia" aku berbisik pada Joker "ker..tuh komendannya datang tuh.." Joker melirik sambil nyengir...kali pertama dalam perjalanan ketemu orang stres,iseng iseng untuk mengisi waktu,si bapak Komendan aku sapa,
"merdeka Pak" dijawabnya" Merdeka"
"pak boleh ambil foto bapak bersama Kumendan ku ini ? sambil menunjuk Joker yang kegelian.Foto koprlal Joker bersama kumendannya siap aku jepret buat kenangan..hehehe..

koprlal Joker bersama kumendan

Panas menyengat sekali sewaktu melewati pasar belibis,debu beterbangan sepanjang jalan di pasar itu,aku lanjut mendayung sampai sungai indragiri aku berhenti disebuah warung untuk istirahat dan makan siang.
memasuki Batang Gangsal mulai terasa tanjakan yang tinggi dan beberapa ruas jalan yang rusak berlobang lobang sehingga menyulitkan untuk memacu sepeda pada setiap tanjakan.
Joker member tahu ditempat tanjakan seberida dia sempat terjatuh kepinggir jalan karena dipepet mobil truck,tapi tidak sampai cedera. Aku melihat ke jam tangan yang sudah menunjukan jam 17.00 sore,rumah penduduk masih jarang jarang lalu atas informasi disuatu warung kami melanjutkan hingga jam 17.30 sore pada jarak tempuh sudah 80 km mesjid yang cukup bagus bisa kami temui di pinggir jalan Batang Gangsal seberida.
Baru ada signal lagi,panyambuang carito.

05/03/2013 Batang Gangsal Seberida-Merlung Batang asam.
Diperbatasan riau jambi desa siberida aku diuber  orang strees memakai sepeda motor"hallo mister,how are you" aku jawab "baik, saya indonesia" dia balas menceracau hampir berteriak diatas hondanya "oow yes no problem,you strong yes" aku diam dan terus konsentrasi di jalan yang bergelombang orang tesebut mengikutiku terus sampai batas kota,di tugu batas propinsi orang tersebut juga berhenti kemana aku pergi dia juga ikut,rencanaku mau kencing jadi tertunda gara gara takut meninggalkan barang dekat orang tersebut.
Tampang rocker pakai anting dan kalung jimat.dia akhirnya minta aku memfotonya buat kenang kenangan kata nya.

aku foto dia dengan macam model sampai melintir melintir,diwarung dia masih menceracau ngga tahu apa yang diomongi katanya lagi "aku mau ikut ya" aku diam saja sambil pesan makan dan mengajak dia sama sama makan.
"Ramon"yang sutress
Setengah jam kemudian joker datang menyusul.selesai sholat  zuhur kami langsung berangkat dan pesan pada "Ramon"yang sutress ngga usah ikuti kami lagi,dia menjawab "okay sampai ketemu di Paris"aku lirik kebelakang dia terus melambai,Dalam hati aku bergumam sampai ketemu Ramon,semoga Allah mengeluarkanmu dari segala kesulitan dunia...
Medan yang ditempuh sehabis zuhur rasanya berat sekali ditambah cuaca panas yang bersuhu 42 deg C sangat  menguras tenaga, dua tanjakan sewaktu memasuki propinsi Jambi membuat aku bertekuk lutut,pantas dinamakan tanjakan setan dan tanjakan Senang,menurut sopir bus yang sempat ngobrol diwarung tadi mengatakan nanti kami akan menemui tanjakan cukup tinggi yaitu tanjakan "Setan" disitu orang akan kesetanan menggas kendaraannya yang hampir tidak bergerak saking tingginya,kemudian disusul tanjakan berikutnya yaitu yang kedua "Senang" dimana kalau sudah berhasil melewati tanjakan tersebut membuat hati senang begitulah nama yang diberikan pengendara atau sopir yang sering melewati daerah tersebut.
 
tanjakan "Setan"
Berhasil melewati tanjakan yang spectakuler tersebut aku kira selanjutnya akan dapat tanjakan biasa biasa saja,tapi ternyata masih ada tanjakan tanjakan lainnya yang mirip mirip tingginya malah banyak yang jalannya berlobang lobang yang memaksa kami harus pelan tidak bisa sprint untuk melewati tanjakan,akhirnya harus turun beberpa kali.sewaktu menuntun sepeda pada satu tanjakan mobil besar yang meraung raung menyusuri pendakian tersebut ikut memberikan asap dan debu yang tidak nyaman kemuka kami,tapi ada salah satu dari sopir tersebut yang merasa iba melihat aku mendorong lalu dia pelankan mobil kemudian menyapa dan menawarkan ku naik trucknya tapi aku menolak dan akhirnya dia memberiku satu botol minuman mineral dan sambil melambaikan tangan "Hati hati dan semangat terus pak"
 
Setelah menyusuri pendakian


Perkampungan mulai terlihat,rumah penduduk sudah ditemui dikiri kanan kami,hari sudah jam 17.00 lalu di desa Batang Asam kami menuju ke mesjid yang ada dipinggir jalan. Ada untungnya juga Joker ikut karena mayoritas penduduk berasal dari jawa jadi langsung akrab dengan joker jadi izin tinggalpun tidak terlalu sungkan mengutarakannya,malah banyak jemaah yang menawarkan untuk menginap d rumahnya saja.
Bersambung bag 4..

No comments:

Post a Comment