Pages

Thursday, March 8, 2018

3.Trans celebes cycling xpdc_ di dera hujan


Maros-Parepare
Balai balai yang berlantai bambu dan beratapkan daun nipah itu terasa bergoyang...om Bambang,Widodo dan syaiful bangun serentak dan setengah berteriak  "Hujaaan..." mukaku terasa basah kena tampias hujan,semua langsung  bangun dan menyelamatkan barang dari terpaan air hujan,bajuku yang dijemur beterbangan tapi masih bersyukur tidak jatuh kekolam,dalam suasana gelap kami pindah ketengah balai balai menghindari tampias hujan.
Om bambang buru buru memasang tenda,sejak saat itu kami tidak bisa lagi tidur hingga berkumandangnya azan subuh.
Kami meninggalkan kampung baru Ramang ramang setelah menelusuri Batu Kingkong dan gua disekitarnya.
Jam 11 kami naik perahu kembali ke dermaga untuk pulang ke dermaga 1 ramang ramang.
Di dekat dermaga satu ramang ramang kami sholat jumat dimasjid Nur huda,udara luar yang panas menyengat sempat mengeringkan cucianku yang basah sewaktu dijemur selama jumaatan. Perjalanan dilanjutkan menuju utara masuk jalan poros Makasar - Pangkep,mengayuh sepeda diteriknya matahari terasa menguras tenaga tapi jalan yang bagus serta pemandangan pemukiman penduduk dan warung warung disepanjang jalan bisa menghilangkan kejenuhan.
Pak Bambang dari komunitas sepeda Pangkep yang sedari kemarin menghubungi kami kembali menelpon menawarkan kami untuk singgah dan nginap dirumahnya di kota Pangkajene. Jam 4 sore kami memasuk kota Pangkajene lalu berhenti di patung bambu runcing menunggu pak Bambang yang sedang diperjalanan menjemput kami. Selagi menunggu kami makan es cendol pinggir jalan tiba tiba hujun deras turun,udara yang tadinya panas tiba tiba jadi dingin oleh hujan angin. Pak Bambang yang kami tunggu muncul lalu beliau mengajak kami kerumahnya di jalan sech yusuf. Malamnya beberapa kawan dari komunitas sepeda bertandang ke tempat kami nginap,erat sekali rasa persaudaraan pesepeda saat itu.
Salah seorang kawan yang punya laundry mencucikan semua pakaian yang sudah seminggu tidak dicuci,mereka menawarkan segala sesuatu bantuan yang kami perlukan,sungguh ini suatu pembelajaran dari suatu persahabatan yang ikhlas..subhanallah.
Pagi itu sepeda kembali aku bersihkan terutama rantai yang kotor oleh pasir,sementara sarapan pagi dengan nasi dan ikan bandeng goreng sudah dipersiapkan ibu Bambang,selesai santap pagi dengan di konvoi oleh pak bambang dan ibu sepeda kami meluncur lagi ke pasar pangkajene disitu menunggu beberapa pesepeda lokal yang ingin bertemu kami dan memberikan tanda mata sebuah golok,...hiii ngeri hehe..
Menjelang siang Udara panas terasa menyengat dikulit,terasa haus yang berkebihan tapi setelah sholat dan makan siang mendung terlihat dilangit dan beberapa lama hujan turun tapi kami tetap mendayung karena masih rasa aman dengan pakai jas hujan.
Spedo meterku menunjukan jarak tempuh 90km dan kami sampai diq masjid Nurul hidayah desa kupa kecamatan mallusetasi kabupaten Barru,15km sebelum Parepare,waktu menunjukan jam 17 lalu kami berhenti dimasjid tersebut untuk menumpang bermalam.
Imam masjid yang baik hati memberikan kami tumpangan dalam masjid yang dilengkapi ac itu,rasanya mewah sekali saat itu,kami bertemu jamaah tablig yang sudah dua hari berada disitu.
Pagi 20 january 2018 kami jemput ke masjid oleh Abu bakar kawan komunitas sepeda Parepare lalu bersama menuju Pinrang jalan umumnya datar mulus,di Pinrang om De Mille yang sudah menemani kami selama tiga hari akhirnya di parepare berpisah dengan kami karena beliau akan kembali ke Makasar. Sekarang Abu bakar yang gantian bersama kami sampai Enrekang.

1 comment: