Pages

Friday, May 22, 2015

11.TOUR de ASIA_EXPLOR KUALALUMPUR.

Kami tidur di ruang khusus tamu yang disediakan oleh tuan rumah Basikal Akmal,ruangan yang kami tempati terletak didalam toko yang dikunci dari luar,pagi ini kami berencana ke Kbri Kuala lumpur,sayangnya kami sudah stand by dari jam 7 pagi untuk berangkat tapi pintu masih tertutup dan tidak satu orangpun yang bisa diminta tolong membukakannya. Jam 8.30 kariyawannya baru muncul membukakan pintu.
Kami hanya sempat pamitan pada kariawan pak Akmal karena Pak Akmal sendiri masih belum muncul.
Sepeda Kami langsung meluncur ke Kbri di jalan Tun Razak yang berjarak 25kmm dari basikal akmal tempat kami nginap,tapi tidak semudah itu kami menemukan kantornya karena ada beberapa high way yang harus diseberangi dengan arus kendaraan yang padat dan kencang. 

Setiap kali kami sampai disuatu persimpangan google map dibuka untuk memastikan akurasinya,dan setiap kali kami mau pindah jalur jantungku berdegup keras membayangkan mobil yang begitu laju di belakangku,pernah satu kali disuatu pertigaan jalan yang padat kendaraan tanpa lampu lalu lintas disitu kami kesulitan untuk menyeberanginya,lalu ada seseorang bersepeda motor membantu kami masuk jalur padat tersebut dengan mebelintangkan motornya sebagai perisai agar kami aman menyeberang,disaat kami berhasil menerobos keseberang,malaikat penolong kami tadi sudah tidak kelihatan,bantuan yang sederhana tapi sangat bermanfaat saat itu dan tak akan terlupakan...subhanallah.
Kami istirahat disuatu belokan daerah Cheras sambil buka peta,tiba tiba datang seseorang bersepeda motor mendekati kami dan menanyakan,"bapak yang bersepeda dari Indonesia ya?" Kami meng iyakan,lalu dia mengenalkan diri sebagai "Adi manap" yang juga pesepeda dari Kualalumpur yang selalu mengikuti perkembangan perjalanan kami melalui fb. Lalu dengan ramahnya beliau menawarkan diri untuk mengkonvoi kami ke Kbri dan sebelum berangkat dia mengajak kami untuk makan siang dirumahnya yang tidak jauh dari situ. Satu lagi orang yang bagi kami asing sama sekali tapi begitu baik memberi bantuan pada kami yang entah siapa siapa,dirumah kami dikenalkan dengan anak dan keluarga beliau. 
Jamuan di rumah pak Adi Manap
Selesai makan siang kami diantar pak Adi ke KBRI,kami ikuti motornya dari belakang,lebih kurang 15menit kami sudah sampai dan beliau pamit diri sambil menyelipkan uang 50 rm ketanganku sambil memberitahu "ini buat beli minum di jalan" subhanallah... begitu perhatiannya dia pada kami.setelah mencatat nomor hp kami beliau berlalu. Begitu banyak pelajaran tentang kebaikan yang ditunjukan Allah pada ku,pemberian yang ikhlas tanpa mengharap balasan.
Didepan kanan pintu kbri terlihat antrian untuk masuk kedalam,kami melapor untuk bertemu dengan dubes. Kami diterima oleh ibu Indri yanuarti sebagai sekretaris dubes.kebetulan dubes sedang ke Indonesia jadi beliau mewakili serah terima plakat kota pekanbaru,sebaliknya kepada kami diberikan plakat penghargaan dari KBRI Malaysia. 



Karena urusan visa china maka kami akan tinggal 2 hari lagi di KL,ibu Indri menyiapkan tempat nginap untuk kami di KBRI. Malam pertama di KL kami ditelpon oleh pak Maswir untuk siap siap di jemput makan malam,pak Maswir berperawakan besar yang baru kami kenal adalah seorang warga Malaysia dengan ibu bapak dari kapau dan Maninjau Sumatra barat,beliau lahir di Malaysia dan pensiun dari petronas. Bahasa minangnya kadang kadang keluar bercampur dengan bahasa Melayu terasa sekali beliau ini sangat mencintai leluhurnya di Minang kabau.
Kami sangat terhibur dengan kepribadiannya yang terbuka dan apa adanya,sore itu kami diajak makan nasi Kapau,aku tidak menyangka ada nasi kapau yang rasanya dan penjualnyapun asli orang kapau, kemudian kami dibawa jalan dengan mobilnya sampai ke menara kembar disini kami berfoto tak ubahnya seperti kucing kucing kecil yang dapat mainan berlari dan berguling kian kemari,kami sangat jauh dari keadaan yang formal dan perasaan bebas lepas mengekpresikan kebahagiaan saat itu,pengunjung yang melewati kami hanya memperhatikan tingkah empat kakek yang mungkin kelihatan aneh bagi mereka.




Pak Mazwir in action memoto menara petronas

Kami telusuri malam yang gemerlap dengan lampu lampu jalan serta arus kendaraan yang sudah mulai sepi,jam 11.30 malam baru kami pulang ke KBRI untuk istirahat.
Hari ke dua di Kbri siangnya gowes ke kantor bank mandiri sudut sudut kota tanpa arah keliling Kualalumpur,kami jalan beriringan dikerumunan kendaraan 

Bendera Indonesia,Singapore dan Malaysia yang terpasang berurutan disatu tiang dimasing masing sepeda menjadikan kami pusat perhatian orang saat itu,kami jalan berurutan didepanku opung Yosef dan Joker.
Disuatu jalan dekat menara Petronas seorang anak muda yang mengikuti dengan sepeda motor menarik bendera merah putih yang terpasang dibelakang sepeda opung,aku melihat dari belakang dengan spontan berteriak..."Hooooiii"...lalu pemuda tadi sambil jalan menunjuk nunjuk bendera dan berteriak "buka bendera itu" tapi dia terus laju mendahului kami,saat itu emosiku juga terpancing melihatnya,joker dan opung tidak melihat kejadian ini.
Aku berharap bisa ketemu pemuda tadi di lampu merah depan,betul saja aku melihat pemuda tadi dan kembali dia menyuruh buka bendera merah putih dengan kasar di mengatakan "buka bendera itu,ini bukan Indonesia" aku berhentikan sepeda kepinggir jalan,Joker dan Opung Yosef kembali balik menyusul aku kebelakang,aku tanya sambil mengontrol emosi yang rasanya sudah mau meledak "Bung aku tidak ada urusan dengan kau dan aku tidak akan pernah menurunkan bendera ini walaupun kau paksa,kecuali ada undang undangnya yang tidak membolehkan....." aku mengeluarkan kamera dan menfoto wajahnya,dia makin berang dan mengatakan "apa maunya foto saya,nak lapor polish ya..?" saya jawab "ya karena kau tidak sopan" kemudian sambil naik motornya mengatakan "ayo ikut aku ke polish" aku jawab sambil naiki sepeda "ayo aku ikuti kau dari belakang" di lampu merah pemuda itu menghilang lalu ketemu lagi didepan mall yang banyak orangnya,terlihat dari jauh dia bicara penuh semangat pada orang yang ada disekitarnya,lalu kami dekati dan tiba tiba datang seorang paruh baya mengatakan pada kami "sudahlah pak jangan dilayani orang seperti itu dan menganjurkan kami supaya pergi saja" aku lihat pemuda tadi sudah agak tenang lalu kami pergi dengan perasaan yang kurang nyaman.
Ternyata tidak semua orang ikhlas melihat bendera asing di negaranya,namun aku yakin ini hanya segelintir orang yang berpikiran picik dan lebih banyak yang mengagungkan persahabatan dari pada mengagungkan fanatisme yang sempit seperti pemuda tadi,dalam hati aku berjanji tidak akan mengatakan hal ini pada sahabat sahabatku di Malaysia atau Indonesia dan aku juga sudah memaafkan sikap pemuda tadi.
aku maafkan dia

Malamnya pak Adi manap menelpon mengajak kami makan sate kajang yang jadi favorit di Kualalumpur ini bersama keluarganya,sate kajang yang berlokasi di daerah kajang memang agak beda bumbunya,memamakai bumbu kacang dan sedikit agak manis yang terasa sedap di lidah,malam itu joker menumpangkan panier depannya pada pak Adi karena dia merasa perlu mengurangi beban supaya lebih fleksibel kemudian suatu saat nanti joker akan datang lagi mengambil nya.
Sate Kajang



Rencana hari ini kami akan berangkat melanjutkan perjalanan ke Ipoh,namun kami masih berharap ada satu surat rekomendasi dari kedutaan Indonesia supaya bisa mengeluarkan visa cina untuk kami. Surat itu kami tunggu sampai jam 12 siang,selama menunggu di KBRI tersebut kami mendengar konselor berbicara pada tkw yang bermasaalah,umumnya masaalah gaji mereka yang tidak kunjung dibayar sejak 6 bulan yll.
Diantara mereka ditanya satu persatu"apakah akan melanjutkan persoalan ini,kalau dilanjutkan mereka harus tetap tinggal di mess dan hal ini tentu sangat sulit dan tidak boleh keluar pagar.
Umumnya mereka minta pulang saja dan melupakan hutang hutang tersebut,kami merasa terenyuh melihat posisi mereka lemah untuk menuntut haknya.
Selesai surat recommendasi visa dari conselor kami langsung berangkat, lagi lagi.sebelum meninggalkan kbri kami dipanggil seseorang yang ternyata pak Dudi seorang reseach atase. 


Pak Dudi

Beliau menyetop kami lalu diajak foto bersama dan kepergian kami dilepas dengan uang bekal US$100 perorang Alhamdulillah.
Keluar dari Kuala lumpur menuju Kuala selangor.
Kuala Selangor

kami mengarah ke sungai buloh dan sempat nyasar ke dalam jalan toll aku jadi kecut karenanya tak berapa lama kami keluar tool datang hujan lebat,kami coba tetap mengayuh sayang badanku sudah kedinginan lalu kami berhenti di meajid al huda Sungai buloh untuk bermalam.











No comments:

Post a Comment