Berkat dorongan kawan kawan yang ingin mengikuti perjalanan sepeda turing kami ke 5
propinsi di Sumatra serta pendakian Gunung Dempo maka kami mencoba menulis
ulang dan mengumpulkan catatan perjalanan tersebut.sebagian catatan perjalanan sampai hari ke delapan sudah pernah kami publish melalui email
Alhamdulillah walaupun
sederhana tapi kami telah mencoba menyelesaikan seluruh catatan
perjalanan,tadabur alam atau kegiatan bikepacker dan mountaineering yang kami
lakukan selama 19 hari dimulai dari 6 s/d 24 November 2012.
Disamping cerita
perjalanan Aku dan Basket case mencoba share foto perjalanan agar pembaca mudah
dan ikut merasakan pahit dan manisnya perjalanan ini insyallah.
Kami touring ini hanya untuk menyalurkan hobi bersepeda sambil menikmati alam dan budaya masyarakat dari dekat dan ingin merasakan process dari perjalanan tersebut.
Kami touring ini hanya untuk menyalurkan hobi bersepeda sambil menikmati alam dan budaya masyarakat dari dekat dan ingin merasakan process dari perjalanan tersebut.
Ini adalah tentang perjalanan, bukan tujuan ...Karena
hidup adalah sebuah Perjalanan.
“Allah telah menjadikan bumi terhampar luas untukmu, agar kamu dengan bebas meniti jalan-jalan yang terbentang di bumi” (Al Quran Surat Nuh: 19-20) |
Keinginan ini sudah lama
ku pendam,physic dan mentalku sudah kupersiapkan tapi berhubung keterbatasan
waktu dimasa masih aktif bekerja formal di CPI dulu keinginan itu terpaksa
aku tunda sampai masanya aku punya waktu yang tidak mengikat yaitu dimasa
pensiun ini,aku ingin melihat dan merasakan dunia ini lebih dekat,aku ingin
menyapa setiap keasingan yang kutemui,bukankah ada ayat Allah yang mengatakan :
“Dialah yang membentangkan bumi dan
menciptakan gunung-gunung dan sungai-sungai disana. Dia menjadikan semua jenis
buah-buahan, masing-masing berpasangan. Dia pulalah yang menutupkan malam pada
siang. Sungguh, dalam semua itu terdapat ayat-ayat kebesaranNya bagi kaum yang
mau berpikir” (Al Quran Surat ar Ra’ad: 3)
Petikan dari buku “La
Tahzan” karya DR. Aidh Al-Qarni “
Katakanlah:
Berjalanlah di muka bumi!”
Di antara perkara yang dapat melapangkan dada dan meleyapkan awan kesedihan dan kesusahan adalah berjalan menjelajah negeri dan membaca “buku penciptaan” yang terbuka lebar ini untuk menyaksikan bagaiman pena-pena kekuasaan menuliskan tanda-tanda keindahan di atas lembaran-lembaran kehidupan. Betapa tidak, karena anda akan banyak menyaksikan taman, kebun, sawah dan bukit-bukit hijau yang indah mempesona.
Keluarlah dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar Anda, di depan mata anda, dan di belakang Anda! Dakilah gunung-gunung, jamalah tanah di lembah-lembah, panjatlah batang-batang pepohonan, reguklah air yang jernih, dan ciumkan hidungmu di atas bunga mawar! Pada saat-saat yang demikian itu, Anda akan menemukan jiwa Anda benar-benar merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau melafalkan tasbih di angkasa kebahagiaan. Keluarlah dari rumah Anda, tutup kedua mata Anda dengan kain hitam, kemudian berjalanlah di bumi Allah yang sangat luas ini dengan senantiasa berdzikir dan bertasbih.
Marilah sekali-kali kita membaca Al-Qur’an di tepi-tepi sungai, di pinggiran hutan yang rimbun, di antara burung-burung yang sedang berkicau membaca untaian puisi cinta, atau di depan gemericik aliran air sungai yang sedang mengisahkan perjalanannya dari hulu ke hilir. Marilah sesekali kita berjalan menjelajah pelosok negeri untuk mencari ketenangan, bergembira, berpikir, dan sekaligus menghayati ciptaan Allah yang sangat luas ini.
(Dan, mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):”Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau”)
(Al Quran surat Ali Imran: 191)
Di antara perkara yang dapat melapangkan dada dan meleyapkan awan kesedihan dan kesusahan adalah berjalan menjelajah negeri dan membaca “buku penciptaan” yang terbuka lebar ini untuk menyaksikan bagaiman pena-pena kekuasaan menuliskan tanda-tanda keindahan di atas lembaran-lembaran kehidupan. Betapa tidak, karena anda akan banyak menyaksikan taman, kebun, sawah dan bukit-bukit hijau yang indah mempesona.
Keluarlah dari rumah, lalu perhatikan apa yang ada di sekitar Anda, di depan mata anda, dan di belakang Anda! Dakilah gunung-gunung, jamalah tanah di lembah-lembah, panjatlah batang-batang pepohonan, reguklah air yang jernih, dan ciumkan hidungmu di atas bunga mawar! Pada saat-saat yang demikian itu, Anda akan menemukan jiwa Anda benar-benar merdeka dan bebas seperti burung yang berkicau melafalkan tasbih di angkasa kebahagiaan. Keluarlah dari rumah Anda, tutup kedua mata Anda dengan kain hitam, kemudian berjalanlah di bumi Allah yang sangat luas ini dengan senantiasa berdzikir dan bertasbih.
Marilah sekali-kali kita membaca Al-Qur’an di tepi-tepi sungai, di pinggiran hutan yang rimbun, di antara burung-burung yang sedang berkicau membaca untaian puisi cinta, atau di depan gemericik aliran air sungai yang sedang mengisahkan perjalanannya dari hulu ke hilir. Marilah sesekali kita berjalan menjelajah pelosok negeri untuk mencari ketenangan, bergembira, berpikir, dan sekaligus menghayati ciptaan Allah yang sangat luas ini.
(Dan, mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata):”Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau”)
(Al Quran surat Ali Imran: 191)
Aku memilih bersepeda
untuk perjalanan jarak jauh ini ,dari atas sadel sepeda aku akan lebih mudah
berinteraksi dengan Alam,aku bisa merasakan kerasnya alam supaya bibir kami lebih
ringan untuk ber-igtifar,kami bisa berlama lama memandang alam agar hati kami lebih
tunduk dan bertasbih padaNya.
No comments:
Post a Comment