Jam
06.45 sepeda kami gulirkan lagi mengarah pusat kota Painan,cuaca cerah
secerahnya perasaan kami saat itu,kami telusuri jalan di kota dengan santai
sambil mencari warung untuk sarapan pagi,kota yang kami masuki malam tadi tidak
begitu jelas sekarang terlihat jelas dengan baliho baliho kampanye dan juga
petunjuk petunjuk jalur evakasi diwaktu Tsunami,satu satu penduduk terlihat
olahraga pagi.
KEINDAHAN PAINAN DARI PUNCAK LANGKISAU |
Disatu
warung masih dikota kami sarapan pagi dengan seporsi “Bubur sambal” dan segelas
“Teh Talua” rasnya khas sekali cocok buat lidah minangku dan cukup untuk
membangkitkan semangatku mendayung pagi ini.
Diluar
kota kami singgah di terminal bus Salido
untuk mencari informasi apakah ada
travel yang langsung ke Pekanbaru seandainya ada Basket usulkan agar langsung
naik travel saja agar dia ada kepastian sampai di Pekanbaru Hari itu juga,tapi
ternyata travel harganya terlalu mahal dan kami memutuskan untuk tetap
bersepeda sampai ke Padang.
Dari
Salido sampai Lundang jalan cukup bagus dan datar lalu di daerah Tarusan
Lundang setelah disuguhi pemandangan laut yang memukau akhirnya dari kejauhan kami melihat bukit barisan menghadang di depan,aku
bersiap untuk mendayung lebih keras untuk tanjakan bukit yang ada didepan kami.
PAINAN |
Tanjakan
tinggi sejauh lebih kurang 2km aku telusuri dengan habis habisan,keringat
seakan memercik dari pori poriku nafas memburu kencang dan jantungku bergemuruh
dalam hati aku berdoa supaya jantung ini tidak berhenti berdenyut,Subhanallah…tekad mengalahkan yang
tidak mungkin menjadi mungkin,akhirnya aku sampai di puncak,di ketinggian kami
melihat Teluk Kabung yang terbentang indah,kami sudah tidak sabar untuk sampai
dibawah perasaan sudah terasa di Padang,sepeda kami turun melayang layang tanpa
dikayuh,kiri kanan jalan pohon pohon besar yang daunnya hampir bertaut satu
dengan lainnya seakan memayungi jalan dari sinar matahari dan hujan.
MENJELANG TELUK KABUNG |
Kami
berhenti disuatu ketinggian disitu terlihat jelas perahu perahu nelayan dan kapal
dagang, yang sedang berlabuh,dan dipantainya ada tanki yang diketahui
belakangan adalah tanki penampungan Pertamina,tidak berapa jauh didepan dan
masih dibawah kami seekor burung elang berputar putar seakan akan menunjukan
kebolehannya pada kami,kombinasi keindahan alam yang jarang kutemukan.
Kunikmati
pemandangan tersebut sepuas puasnya kemudian anganku melayang ke hari hari yang
kami lalui yang penuh dengan suka duka,penuh tanda tanya pada awalnya dan pada
akhirnya Allah sudah menjawab semuanya.
Aku
terbawa emosi dan tiba tiba Basket mengingatkan ku untuk segera melanjutkan
perjalanan yang katanya tinggal satu tanjakan lagi.
Kami
memasuki desa Tanjung Kabung,terasa suasana kota dengan lalu lntas kendaraan
dan penduduk yang ramai,kemudian tanjakan Bungus mulai terlihat didepan kami
,aku sudah merasa betul betul di padang sekarang,semangatku bangkit lagi,dari
bawah ku kayuh sepeda sekencangnya sejauh 200 meter gear sepeda aku pindah ke
yang rendah,aku tidak peduli setinggi apapun tanjakannya ku kayuh sambil
merunduk sekali sekali kulempar pandangan ke depan terlihat puncak yang harus
ku capai,kadang kadang mobil mengikuti kami dari belakang karena menunggu
kesempatan aman sewaktu akan melewati kami.
MENJELANG BUNGUS |
Kami
sampai di Sungai barameh dekat Telukbayur dan berhenti di restoran Teh Botol di
pinggir laut untuk istirahat dan memesan makan siang,sementara itu Basket
menelpon salah satu travel yang didapat dari informasi kawan di milist,travel
bersedia menjemput kami untuk ke pekanbaru dengan biaya Rp500ribu.
Aku
bersukur perjalanan ini berakhir dengan selamat sesuai rencana kami dan saat
itu aku hubungi Nina yang ternyata sudah berada di Bukittinggi menunggu.
Perjalanan
hari ini kami tempuh sejauh 79km dan diakhiri jam 13.00wib,
sambil
menunggu jemputan travel kami istirahat lebih santai dari biasanya dan tidak
berapa lama akhirnya mobil avanza yang akan membawa kami datang,roda sepeda
kami buka supaya bisa masuk mobil dan kami dibawa ke kantor travel untuk
menyelesaikan admin sekalian numpang mandi dan sholat dzuhur.
Perasaan
badan ini lebih ringan setelah mandi dan sholat dengan baju yang bersih dan
wangi ,baju ini belum pernah kupakai sejak dibawa dari rumah dulu,hal ini
sengaja ku simpan untuk antisipasi darurat kehabisan baju bersih.
Aku
lihat Basket juga kelihatan segar setelah mandi dan ganti pakaian bersih ,Jam
17.00wib mobil travel yang kami charter meninggalkan kota Padang dan mampir di
Lembah anai untuk sholat magrib,udara dingin dan kelelahan membuat aku tertidur
hingga di Bukittinggi.
Aku
langsung diantar ke hotel Asia sedangkan Basket melanjutkan pejalanan ke
Pekanbaru yang kuketahui kemudian sampai di rumah sudah larut malam.
Disinilah
ujung dari perjalanan panjang ini tanpa terasa aku sudah meninggalkan rumah
selama 19 hari,berkelana mencari dimensi baru dalam hidupku,aku catat semua
baik dan buruk,sakit dan senang yang kualami kupersembahkan pada keluarga
besarku Nina,Citra,Bayu,Gugun,Firly dan cucu cucuku Keyla,Addin dan Rayhan
sebagai tanda terimakasihku atas dukungan dan kesabaran mereka menunggu
perjalanan kami ini.
aku
sangat bersukur pada Allah yang telah menjadikan mimpiku jadi kenyataan dan
memilihkan teman seperjalananku Basket yang begitu penuh pengertian.
Terimakasih
juga pada teman Rubic Wan Jokopit,wan Edy cs yang selalu memonitor segala
kegiatan kami dan Riau Pos yang ikut mempublish perjalanan ini, bapak bapak
HPCPI yang tiap hari memompa semangat kami melalui millis,Ustad Ucup,Ustad
Luqman,pak zaili,Jery,Amir,Zul Mapala Bangko dan garin mesjid lainnya yang
dengan senang hati memberi penginapan dalam perjalanan,Team Gunungers “Sepatu”
yang bersama menyemangati kami untuk ikut mendaki Gunung Dempo.
SAMAPAI KETEMU DI PERJALANAN BERIKUTNYA…
JANGAN PERNAH BERHENTI MENDAYUNG AGAR SEPEDAMU TETAP BERGULIR..
JANGAN PERNAH MENGELUH KARENA KEHIDUPAN AKAN TERUS BERGULIR
TETAP DAYUNG SEPEDAMU AGAR RODA TETAP BERGULIR MENELUSURI KEHIDUPAN...
JANGAN PERNAH BERHENTI MENDAYUNG AGAR SEPEDAMU TETAP BERGULIR..
JANGAN PERNAH MENGELUH KARENA KEHIDUPAN AKAN TERUS BERGULIR
TETAP DAYUNG SEPEDAMU AGAR RODA TETAP BERGULIR MENELUSURI KEHIDUPAN...
No comments:
Post a Comment