"It is about the journey, not the destination…
Because life is a Journey..."
Alhamdulillah tadi pagi jam 07 hujan sudah mulai reda, kami berkumpul di mesjid dakwah beberapa komunitas pesepeda dari Rumbai bicycle ikut melepas dan berikan Support untuk kami,dalam hati senang juga di buat acara kayak selebrity..:ehehe.
PEMBERANGKATAN |
Kami mulai mengayuh sepeda dari mesjid da'wah rumbai
kearah pekanbaru daerah sail,basketcase rupanya mau sungkem dulu ke bapak di
Sail,kami melewati jalan yos sudarso yang masih basah oleh hujan tadi pagi
namun arus kendaraan lancer,sewaktu masuk jl.sudirman sedikit macet,beberapa
pengendara melirik kearah kami sepertinya ingin tahu koq sepeda kami berdua
dijajali tas besar dan diatas tas ada matras,pengendara umumnya banyak yang
respect ke kami dengan memberikan peluang duluan.
Udara sejuk dan sepeda kami meluncur kearah Simpang tiga terus ke teratak buluh,sesekali basket melirik ke toko toko pinggir jalan,rupanya mencari toko sepeda buat beli botol minum yang kelupaan dibawa.
Di teratak buluh kami mampir di sebuah kedai untuk beli air mineral,tiba tiba terlihat speedometer ku ngga hidup.kami coba perbaiki karena alat ini sangat penting untuk menentukan target jarak pencapaian kami tiap hari,beberapa lama aku coba masih belum berhasil,akhirnya kami putuskan untuk berangkat saja,aku merasa kurang nyaman tanpa speedo meter ini karena sulit mengatur kecepatan yang ideal agar sampai di suatu tempat tidak kemalaman,Alhamdulillah sewaktu jalan speedometerku tiba tiba bisa hidup lagi.
Udara sejuk dan sepeda kami meluncur kearah Simpang tiga terus ke teratak buluh,sesekali basket melirik ke toko toko pinggir jalan,rupanya mencari toko sepeda buat beli botol minum yang kelupaan dibawa.
Di teratak buluh kami mampir di sebuah kedai untuk beli air mineral,tiba tiba terlihat speedometer ku ngga hidup.kami coba perbaiki karena alat ini sangat penting untuk menentukan target jarak pencapaian kami tiap hari,beberapa lama aku coba masih belum berhasil,akhirnya kami putuskan untuk berangkat saja,aku merasa kurang nyaman tanpa speedo meter ini karena sulit mengatur kecepatan yang ideal agar sampai di suatu tempat tidak kemalaman,Alhamdulillah sewaktu jalan speedometerku tiba tiba bisa hidup lagi.
Jalan lintas pekanbaru Teratakbuluh tidak terlalu ramai
saking sepinya mobil2 kecil jalannya kencang sekali sehingga sewaktu memotong kami
dari belakang terasa angin dorongannya.
Aku berusaha mensejajarkan kecepatan dengan Basketcase tapi tidak berhasil,selalu aku tertinggal salut dengan kekuatanya,perlu kita ketahui apa rahasianya ya..?
Udara mulai panas dan menyengat tubuh,sejak dari km 30 sampai km 80 aku mulai merasa jenuh mungkin jalan lurus dan udara panas,sekali sekali ada saja yang menyapa halo seer!!! Karena keseringan sapaan seperti itu lalu basket menjawab a kaba..? Keliatan dia tersipu malu.dan mengatakan urang awak kironyo.
Panas makin menggigit kepala,aku sempat berhenti sendiri karena paha kanan kram,lalu dipinggir jalan selonjoran sambil minum air mineral sampai habis 1botol 600ml,seorang pengendara sepeda motor berhenti dan menyapaku “apakah bapak jatuh?” aku jawab tidak,rupanya bapak yang menanyaku tersebut berpikiran aku terluka karena jatuh.
Aku berusaha mensejajarkan kecepatan dengan Basketcase tapi tidak berhasil,selalu aku tertinggal salut dengan kekuatanya,perlu kita ketahui apa rahasianya ya..?
Udara mulai panas dan menyengat tubuh,sejak dari km 30 sampai km 80 aku mulai merasa jenuh mungkin jalan lurus dan udara panas,sekali sekali ada saja yang menyapa halo seer!!! Karena keseringan sapaan seperti itu lalu basket menjawab a kaba..? Keliatan dia tersipu malu.dan mengatakan urang awak kironyo.
Panas makin menggigit kepala,aku sempat berhenti sendiri karena paha kanan kram,lalu dipinggir jalan selonjoran sambil minum air mineral sampai habis 1botol 600ml,seorang pengendara sepeda motor berhenti dan menyapaku “apakah bapak jatuh?” aku jawab tidak,rupanya bapak yang menanyaku tersebut berpikiran aku terluka karena jatuh.
Setelah kakiku yang kram tadi agak lega perjalanan aku
lanjutkan lagi agar tidak terlalu jauh tertinggal oleh Basket,kemudian jam 13.00
kami sampai di daerah Lipat kain,pada km80 lalu kami menuju mesjid untuk
sholat..sewaktu ambil uduk Subhanallah terasa segar dan sejuk sekali
kepalaku,aku berlama lama menikmati suasana ini sampai panggilan kamat
Berkumandang.
Beberapa jamaah selesai sholat bertanya dengan
pertanyaan standard"dari mana pak dan mau kemana?"
Selesai sholat kami perigi ke restoran padang,seleraku sudah tidak ada lagi untuk makan karena sudah kenyang dengan air,air memang luar biasa
Selesai sholat kami perigi ke restoran padang,seleraku sudah tidak ada lagi untuk makan karena sudah kenyang dengan air,air memang luar biasa
nikmatnya saat itu.
Selesai makan perasaan malas melanjutkan naik sepeda menghinggapaiku,akhirnya kami berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan dengan batas waktu jam 17.00 harus stop dan cari penginaan.
Tenagaku bangkit lagi aku
pacu sepeda agak kencang karena aku ingin melihat tugu Khatulistiwa di Lipat
kain,kami ingin bernostalgia di tugu ini karena tugu khatulistiwa di Lipatkain
tersebut yang selalu jadi kunjungan anggota Rumbai Hash run setiap tahun dan
tugu ini juga di beri nama tugu RHHH yang bisa kita lihat di batu prasastinya.Selesai makan perasaan malas melanjutkan naik sepeda menghinggapaiku,akhirnya kami berkomitmen untuk melanjutkan perjalanan dengan batas waktu jam 17.00 harus stop dan cari penginaan.
TUGU KHATULISTIWA LIPAT KAIN |
Aku lanjutkan mengayuh sepeda lebih santai,jalan rata
rata datar dan agak sepi hanya satu sat kendaraan yang berpapasan,Basket sudah
agak jauh didepan sehingga tidak kelihatan lagi.
Pada suatu bengkolan,tiba tiba aku lihat dipinggir
jalan basket berhenti sambil makan ice cream,disampingnya ada sepeda motor penjual
ice cream,pucuk dicinta ulam tiba,air liurku serasa menetes melihat ice cream
dicuaca panas dan terpencil ini,segera aku berhenti dan pesan ice cream
juga,nikmatnya Subhanallah.
Kami duduk beberapa saat dipinggir jalan berselonjor
mengendorkan otot ,disampingku ada got yang dialir air sedikit sekali aku
celupkan kakiku ke air tersebut terasa sejuknya mengaliri ke tubuhku. Pelajaran
pertama yang kudapat bahwa kenikmatan yang sempurna akan kita dapatkan disaat kita betul betul membutuhkannya.
NIKMATNYA MAKAN ICE CREAM
|
Beberapa anak muda melihat kami lalu berhenti dan
pertanyaan standard lagi"dari mana dan mau kemana" lalu minta numpang
foto sama sama.mungkin dipikirnya basketcase itu celebriti hehehe.
Pada kilometerer 118 hari menunjukan jam 17 lalu kami berusaha cari penginapan,pertama tanya ke sekolah SMU tapi kayaknya penjaga itu agak keberatan dengan alasan disini ngga ada air.
Pada kilometerer 118 hari menunjukan jam 17 lalu kami berusaha cari penginapan,pertama tanya ke sekolah SMU tapi kayaknya penjaga itu agak keberatan dengan alasan disini ngga ada air.
Mesjid Al Hidayah di Kota baru tempat nginap
kami hari pertama
|
Memang disinilah serunya jadi Bikepacker ada masanya kecewa dan ada masanya bahagia tapi semuanya itu adalah sesuatu bentuk pembelajaran dari kehidupan,akhirnya ada
mesjid Al hidayah di pinggir jalan kotabaru yang bersedia menumpangkan kami
menginap sebagai musyafir.
Perjalanan hari ini kami tempuh sejauh 118km dengan waktu
9jam.
Saat menulis perjalanan ini ini Kami sudah makan dan
sudah bersih basketcase sudah mulai ngorok,jadi aku pingin istirahat jugalah
biar besok lebih segar.selamat malam semua,sampai ketemu petualangan kami esok hari Wassalam
No comments:
Post a Comment