Pagi jam 05 aku tersentak bangun ternyata kipas sebesar
kipas helikopter sudah menderu deru hidup seiring hidupnya listrik PLN.Selesai
sholat kami beres beres barang dan cek sepeda kelihatan semua sudah oke.Penjaga
hotel yang tadi malam berjanji akan mempersiapkan sarapan buat kami pada 6.30
ternyata masih tidur ???
Jam 7 tepat roda sepeda bergulir lagi dengan target
130km kota Muarobungo Jambi.Sarapan lontong pecal dan kopi ginseng panas di
pinggir jalan cukup menambah tenaga kami pagi itu.
TABAH SAMPAI AKHIR |
Kami mulai mendayung hari ketiga ini dikaki bukit
menuju Kiliranjao,dikiri kanan ada ada jurang dan tebing diatas bukit terdengar
suara Siamang yang bersahut sahutan seakan akan menyapa kami.Satu tanjakan yang
sedikit panjang lalu diikuti penurunan yang panjang tiba tiba bertemu pertigaan
itulah dia Kiliranjao kami belok kiri kearah jakarta.jalan trans Sumatra
umumnya lurus jarang tikungan tajam,kami berusaha memaximalkan kecepatan di
penurunan agar dipendakian lebih mudah mendayungnya.Dikilometer 40 aku
mendengar letusan yang sangat mengagetkan,aku pikir ban sepeda Basket pecah
tapi ternyata ban truck yang ada dibelakang kami yang pecah.didaerah pulau
punjung aku melihat monyet besar yang tergilas mobil dan masih di Damas raya
ada juga anjing yang tergilas kendaraan.di sungai rumbai seorang anak muda
mengejar kami pakai sepeda motor lalu sambil jalan menyapa dan bertanya
"dari mana dan mau kemana" dan ternyata dia juga penggemar sepeda
jarak jauh yang antusias ingin bertualang juga.
Aku sempat meningggalkan Basket cukup jauh,beberapa
kali aku lirik kebelakang Basket masih belum kelihatan,lalu aku berhenti
diwarung nasi yang cukup unik namanya yaitu warung Obama,lebih kurang 15menit
menunggu baru basket muncul,ternyata Basket terlambat karena bertemu dengan
anak anak pengembara pakai scooter dan sempat ngobrol beberapa saat.
BERKELANA SEPERTI KITA |
satu
jembatan dekat sungai Rumbai rusak yang mengharuskan kami untuk antri kemudian
dilanjutkan pendakian yang merlobang lobang sehingga menyulitkan kami mendayung
didaerah itu.jalan bergelombang mirip minas Duri tapi gelombangnya puluhan dan
tinggi tinggi,kecepatan sepeda kami bisa mencapai 45km/jam aku konsentrasi
sambil jaga jaga kalau ada lobang yang membahayakan.bunyi desiran truk hampir
tiap menit dirasakan.
Pada jam 14.30 kami sampai diperbatasan Sumbar Jambi pal
menunjukan 60 km lagi Muarobungo,kami berusaha menambah kecepatan agar bisa
mendekati Muarabungo ternyata 24km lagi ke Muarabungo dan kami memutuskan untuk
berhenti karena sudah mulai gelap di mesjid Nurrulsa'adah didesa Tanah periuk
kabupaten Bungo jambi.
Penjaga mesjid pak Lukman sangat senang menerima kedatangan kami maka jadilah kami musyafir yang kebetulan ada acara juga di malam itu.insyallah besok hari keempat kami akan lanjut ke Bangko
Penjaga mesjid pak Lukman sangat senang menerima kedatangan kami maka jadilah kami musyafir yang kebetulan ada acara juga di malam itu.insyallah besok hari keempat kami akan lanjut ke Bangko
...aku hampir pingsan....
No comments:
Post a Comment