Selesai
sholat subuh kami diudara yang masih dingin sedikit berkabut searah dengan kota
pagar alam kami memperhatikan sun rise berwarna kombinasi jingga dan kemerah
merahan sangat menakjubkan muncul dari cakrawala dan memancar dari pebukitan di
ufuk timur yang disebut
Bukit Serelo terletak sekitar 20 km
dari kota Lahat. Penduduk setempat menyebutnya Bukit Tunjuk (sebagian gunung
Jempol..padahal cuma bukit sih aneh juga), karena bentuk puncaknya yang mirip
telunjuk yang mencuat ke langit,kami tidak minyia nyiakan kesempatan
tersebut untuk diabadikan.
BUKIT SERELO |
Jam
06.00 pagi kami telusuri kebon teh dengan berjalan kaki,embun yang ada di daun
the terasa sejuk membasahi tangan dan kaki,Gunung Dempo jelas terlihat tanpa
kabut,jalan di sepanjang kebon teh agak licin oleh siraman hujan tadi
malam,kami berjalan sekitar lebih kurang 7km hingga villa yang ada paling bawah
kemudian kembali melingkar ke jalan yang berbeda untuk variasi dalam
perjalanan,dua kali aku terpeleset di turunan karena agak licin,pergelangan
kaki kananku sedikit terasa nyeri,rasa nyeri ini akhir akhir ini sering kambuh
tapi lama lama pulih sendiri,mungkin hal ini efek masa lalu dari seringnya
cedera dan keseleo di bagian pergelangan kaki kanan tersebut,mudah mudahan hal
ini tidak jadi kendala untuk endakian besok.
Kami
melanjutkan perjalanan ke air terjun untk mandi mandi kemudian kembali ke villa
untuk istirahat dan persiapan pendakian Gunung Dempo esok hari.
Malam
nya semua pendaki dari pekanbaru dan Jakarta sudah berdatangan dan berkumpul di
Villa,suasana terasa menyenangkan karena moment pertemuan para “Sepatu”
sekelompok pendaki tua sangat mengesankan,canda kami masih tetap seperti
dulu,rasanya umur kami masih remaja seperti dulu seperti juga sebagian pendaki
yang masih muda dalam kelompok ini,terlihat kami semua baik yang muda ataupun
yang tua sangat menikmati momen tersebut
Rasanya
tidak sabar menunggu pendakian esok harinya walaupun pegal kaki setelah
bersepeda pekanbaru ke Curup sejauh 815 km masih belum pulih betul tapi hal ini
tidak jadi penghalang atau ke raguanku untuk XPDC di gunung dan hutan karena tujuan
akhir akhir menurutku bukanlah puncak gunung tapi prosess untuk mencapai nya,aku
bisa saja tidak sanggup sampai ke puncak tapi proses kegagalan tersebut sangat
berharga Untuk di pembelajaran.
Setelah
mengadakan technical meeting dan check semua perlengkapan ntuk pendakian,kami
istirahat samai besok pagi.
No comments:
Post a Comment