Di
losmen kami dapat sarapan pagi,pakaian bersepeda yang ku cuci malam masih agak
lembab aku pakai kembali biasanya ini
akan segera kering dibadan setelah bersepeda beberapa jam.
Semua
barang sudah dimuat lagi disepeda,Jam 06.45 kami mulai menyusuri jalan dan
keluar dari pasar ketaun dan belok kiri
sesuai penunjuk jalan kearah Muko muko kami dihadapkan dengan tanjakan dan
turunan yang ringan cukup untuk memanaskan badan dipagi itu.
Spedo
meter menunjukan 10km telah kami lalui,lalu pada suatu warung dipinggir jalan kami berhenti,warung milik
pak Mawardi asal solok sangat sederhana tapi menu lontongnya sangat cocok buat
lidahku.
Jalan
mulai terasa lebih bagus dari sebelum desa ketaun,penurunan dengan aspal yang
mulus membuat kami lebih semangat dan disatu turunan kami di desaPasir pantai
disuguhi pemandangan pantai yang indah,kami berhenti di warung Pak Edi sekadar
untuk menikmati pemandangan pantai dan minum larutan penyegar walaupun saat itu
masih belum begitu capek.
Aku
merasa lega karena jalan tidak seberat kemarin dan kami bisa agak santai dijalan
yang datar ,kendaraan truck yang besar juga sudah hampir jarang kami temui, jam
12.30 kami berhenti di Air Rami di pinggir pantai dan masuk warung untuk pesan
makan siang dengan menu nasi goreng,selesai makan mataku terasa berat sekali karena
kantuk dan aku tertidur kira kira 10 menit yang bisa memulihkan tenagaku lagi.
TIADA BATAS RUANG DAN WAKTU |
Kami
sholat dzuhur dan ashar di mesjid Al
fatah tak berapa jauh dari tempat kami makan,mesjid ini terletak dipinggir
pantai mengingatkanku pada mesjid di Ulele Aceh yang selamat dari terjangan
sunami pada tahun 24 Desember 2004 yang lalu.
Angin
laut dan deburan ombak diwaktu sholat menambah kenyamanan dan kekhusukanku
shalat,aku sangat menikmati sholat waktu itu.
Selesai
sholat kami melanjutkan perjalanan yang mulai bergelombang lagi,disuatu
tanjakan aku sempat hilang keseimbangan dan jatuh ke bahu jalan semua ini
disebabkan pemindahan gear tidak tepat
sehingga rantai copot mengeluarkan suara berderak sementara mobil truck yang menguntitku
dari belakang membuat hilang konsentrasi.
Aku
bersukur tidak ada yang luka dan juga rantai yang kusangka putus ternyata masih
utuh dan hanya keluar dari gearnya saja.
Sepeda
kutuntun ke atas tanjakan dan basket yang tadi duluan kembali menemuiku karena
aku pesan ke pengemudi sepeda motor supaya dia kembali.
Rantai
sepeda sudah kubetulkan lagi ke posisinya dan mulai mendayung lagi dengan
normal,tidak berapa lama Basket mengeluh seperti ada bunyi jari jari yang
patah,kami berhenti untuk mengamati ternyata ada satu jari jari belakang yang
putus tapi hal ini tidak mengganggu perjalanan karena bisa diselipkan saja.
CARI TEMPAT |
Hari
sudah mulai sore kami berhenti di warung cendol pinggir jalan,aku duduk di kursi kayu yang agak goyang,dua gelas cendol
dingin kuhabiskan dalam waktu lebih kurang dua menit…luar biasa segaaar
rasanya.
Dari
pemilik warung yang kami tanya memberI tahu bahwa tidak jauh dari situ ada
mesjid Baitul Mujahadah yang mungkin bisa buat kami menginap malam nanti.
Kami
langsung ke mesjid yang dimaksut yang terletak agak ke dalam perkebunan didesa
Sumber Makmur,di mesjid kebetulan ada garin yang dengan senang hati
mempersilahkan kami untuk menginap.
Jam
17.00 sore itu jarak tempuh kami mencapai 97km,sehabis magrib kami bincang
bincang dengan seorang jamaah tablig Abdul Halim namanya,Abdul Halim pernah
datang ke Riau selama 40hari di daerah Kampar,dia sangat senang bercerita
mengenai Kampar yang pernah dikunjunginya.
Penduduk
di desa Sumber makmur umumnya transmigrasi dari jawa banyak menjadi petani
sawit kelihatan rumah yang bagus yang menunjukan perekonomiannya baik....
Jam 20.30 Pak Halim pamit pulang dan aku menulis catatan untuk hari ini dan aku pingin tahu ada apa dihari esok.....?
No comments:
Post a Comment