Rasa nya belum belum tenang kalau kami belum menyelesaikan turing sepeda ini sampai ke Bandung.
![]() |
gangbang yang sudah siap dengan kendaraannya |
Sebelum matahari terbit kami sudah
berangkat menuju citos yang berjarak 24km dari rumah joker di Bsd, jam 07.14
kami sudah sampai di di citos dan bertemu gangbang yang sudah siap dengan
kendaraannya.
Sedikit unik dengan sepeda gangbang
karena desainnya sudah jauh berobah dari biasanya.naik sepedanya i kseolah olah
kita sedang tidur di malaorss dan kalau dilihat dari belakang seolah olah
sepeda jalan sendiri tanpa didayung padahal tetap didayung hanya saja kakinya
yang mendayung didepan seperti sedang
selonjoran di kursi malas jadi ngga dibawah seperti sepeda konvensional.
![]() |
Sedikit unik dengan sepeda gangbang |
Aku selalu tertinggal oleh
gangbang,joker hari ini sering didepanku,memang terasa staminaku menurun selesai
makan siang di desa mekarsari setelah menempuh 80km kami lanjutkan perjalanan
kali ini medannya tanjakan panjang Cikalong kulon yang lebih kurang 3km,rasanya
pedal sepedaku sulit untuk digerakan,kadang kadang diwaktu posisi kaki terlalu
berat mendayung serta posisi telapak kaki yang salah jari kaki terasa kram kemudian aku aku injakan terapak
dan jari kaki tadi ke posisi pedal yang benar akhirnya kramnya hilang.
Aku berusaha mendayung di tanjakan se
maximalnya tapi tanjakan cikalong yang terlalu panjang juga membuat paha ini
terasa mau kram.
Tidak lebih dari 500meter tanjakan yang
bisa kulewati dengan mengayuh akhirnya aku menyerah turun dari sepeda,joker dan
Gangbang sudah duluan turun dan menuntun sepedanya ditanjakan tersebut.
Sepeda kudorong cuaca dingin dan
mendung serta berangin tiba tiba hujan lebat mengguyur kami,aku tetap berjalan
dalam siraman hujan supaya suhu tubuh tetap terjaga dan panas,paha kananku
bagian dalam terasa kram lagi,masih dalam hujan yang lebat aku berhenti sambil
berdiri memegang sepeda dan melemaskan paha tersebut kira kira 5 menit berhenti
terasa tubuhku dingin sekali aku coba jalan pelan sambil sedikit terpincang
pincang menuntun sepeda
Aku lihat kebelakang joker dan gangbang
menyusul kelihatan kuyu kena siraman hujan.
Gangbang yang baru bergabung dengan
kami sejak dari jakarta berkomentar"this is the real adventure",aku
ngga bisa bayangkan 15hari yang kalian jalani dari Sumatra" nampaknya
Gangbang juga menikmati ketidak nyamanan ini.Joker yang tetap jalan tertatih
tatih berkomentar"kapan habisnya tanjakan ini"
Kami berjalan dalam lamunan masing
masing dalam guyuran hujan dan tanjakan yang masih belum berakhir kadang kadang
percikan air dari roda mobil yang kencang dihadapan membuyarkan lamunanku dalam
film peperangan waterloo.aku sangat bersukur saat itu karena kami masih diberi
kekuatan dan bisa menikmati saat saat yang tak mungkin terulang lagi.
Jalan mulai mendatar kami mulai menaiki
sepeda pelan dan Alhamdulillah sekarang menurun tapi hujan yang masih mengguyur
aku harus hati hati karena jalan agak licin ditambah lagi ban belakang sepedaku
yang sudah botak tidak diganti sejak perjalanan pku bengkulu dulu.
Sebelum pertigaan Ciranjang hari sudah
jam 18.00 dan joker minta dia untuk istirahat dan mabit di warung dekat
situ,tapi Gangbang mengusulkan untuk memanggil mobil pickup yang disiapkan
untuk sweeping kita membawa joker ke Bandung yang masih berjarak 60km lagi
Gangbang berusaha menghubungi handphone
drivernya yang sesuai order sebelumnya supaya mobil stand by di pasar Ciranjang
saja, namun beberapa kali dicontact tidak bisa terhubung.
Karena tidak bisa dihubungi kami
memutuskan aku danGangbang lanjut ke arah pasar ciranjang untuk memanggil
driver sementara joker istirihat di warung sebelum ciranjang.
Bike Lighting sudah dihidupkan tapi
rasanya kurang terang dalam gelap didesa tersebut,mobil lewat dan warung
dipinggir jalan cukup menambah penerangan kami.
![]() |
aku danGangbang lanjut ke arah pasar ciranjang |
Dipasar ciranjang jam 20 agak melegakan
hati,sepanjang jalan kami selalu perhatikan keberadaan mobil pickup yang kami
cari akhirnya setelah keliling disekitar parkiran yang ada kami belum menemukan
pickup tersebut.
Perut sudah nggak bisa kompromi lagi
minta diisi,bubur ayam yang ada dipinggir jalan adalah pilihan kami saat
itu,kami duduk agak menjauh dari pengunjung lain agar aroma baju basah keringat
dan campursari tidak mengganggu pungunjung lain.
Sambil menunggu bubur ayam kami tetap
mencoba hubungi hp driver namun pesannya tidak bisa dihubungi.
Dengan pertimbangan tidak punya pakaian
ganti,gangbang mengusulkan untuk melanjutkan ke Bandung yang masih 40km lagi
malam itu dengan harapan dijalan ketemu mobil pickup tadi.
Perjalanan berlanjut dari ciranjang ke
Cipatat,disuatu pinggiran bahu jalan
yang agak tinggi pinggirannya Gangbang terpeleset dan jatuh kearah kanan dari
sepeda,aku diarah belakang kaget dan berhenti,aku tanya kondisinya
Alhamdulillah tidak ada yang cidera hanya kaca spion kanan pecah.
Kami berhenti di sebuah warung di
Cipatat dan mengajak Gangbang untuk mencari mesjid untuk istirahat saja malam
itu karena terlalu beresiko untuk dilanjutkan.
Aku menelpon joker menginformasikan
kalau kami akan mabit di mesjid alfatah Cipatat sedangkan mobil jemputan gagal
ditemukan,ternyata joker juga sudah nyaman istirahat di warung tersebut setelah
mandi dan makan dan kami janjian bertemu di cipatat besok pagi.
Setelah 150km gowes dari bsd akhirnya
kami terdampar di mesjid Alfalah Cipatat,kami tidak perkirakan jalur lewat
jonggol sampai 180km,pagi sampai istirahat siang bisa kami tempuh 98km
![]() |
Pak Sam kelahiran painan pengurus di mesjid Alfatah Cipatat |
Jam 22 aku dengan diantar seorang anak
muda aku pergi menemui pengurus mesjid untuk minta izin mabit di mesjid Alfatah
tersebut,pak Nana yang sudah mulai istirahat dibangunkan istrinya lalu menemui
aku dengan pandangan heran melihat kondisiku yang lusuh menanyakan "ada
apa"aku terangkan maksudku untuk numpang mabit di mesjid karena kami
musafir yang kemalaman di desa tersebut,dengan ramah beliau persilahkan kami
untuk istirahat di mesjid tersebut.
Gangbang yang perlengkapan tidurnya
terbawa pickup aku pinjami pakaian dan sarung untuk ganti bajunya yang kotor
mudah mudahan pengalamannya pertama mabit di mesjid bisa lebih nyaman.
Malam ini aku harus istirahat yang
bagus agar besok bisa menjajal tanjakan panjang di Citatah.....
Dikit koreksion(versi Joker): ditanjakn
Cikalong pake jurus "Kayuh n stop" bisa didepan GB n NIS tapi sampe
hampir puncak ada halimun tebal disertai hujan ... Jadi terpaksa brenti nunggu
hujan reda hingga pas mau jalan lg ... NIS n GB keliatan nuntun speda kepuncak
.... Sedianya kalo hujan gak keterusan mgkn mmg bisa sampe Bdg malam itu
jg.....tapi krn basah kuyup n dingin gak ketulungan ditambh batuk .... Joker
putuskn Ful Stop..
Pak Sam kelahiran painan pengurus di
mesjid Alfatah Cipatat tempat kami mabit melepas keberangkatan kami dengan
sedikit sedih karena bertemu denganku katanya terasa lepas teragak dengan rang
kampung,joker yang mabit di warung cikalong kulon sudah mulai mendekat dan aku
dan gangbang menunggu disebuah warung pinggir jalan dekat pasar cipatat
Setengah jam kemudian joker datang
dengan tampilan lebih segar kami mulai bergabung lagi kearah citatah,tanjakan
citatah mirip dengan tanjakan cikalong kulon tetapi sedikit lebih pendek dan
udara pagi membuat kami lebih enakan mengayuh sepeda,lalu lintas mulai padat
tetapi lebar jalan membuat kami sedikit lega jalan dipinggir.
kami melewati tanjakan citatah dan
disambut penurunan yang panjang hingga di padalarang.
Semangat kami bangkit lagi begitu
melihat kota padalarang karena mulai dari situ sampai cimahi dan bandung sudah
datar.
Di Cimahi kami istirahat dan melihat
google map untuk penentuan arah yang harus kami lalui kerumah Gangbang di
Cigadung.
Suasana kota besar mulai terasa,kami
masuk dari arah Pasteur lalu Fly over Pasopati tujuan gedung sate,mulai dari
atas jambatan pasopati macet menyergap kami,dengan jalan beringsut ingsut
dipanas yang mulai terik sangat membosankan sementara kami melihat ke jalan
suropati yang berada dibawah kami begitu kosongnya,aku beritahu gangbang dan
joker supaya kita melompat saja kebawah dari bagian yang agak rendah.
Aku angkat sepeda dengan beban panier
bag 26kg ke jalan dibawah begitu juga gangbang dan joker semua mata memandang
kearah kami yang bertingkah sedikit nakal tapi halal karena udah
kecapean..hehe..
Kami menuntun sepeda berlawanan arus di
jalan suropati kemudian menyebrang dengan mengangkat sepeda lagi kearah jalan
Gazeboo yang ke gedung sate,hebatnya orang bandung respec terhadap pesepeda
umumnya mereka mendahulukan pesepeda kalau melihat dijalanan.
Masuk di Gazebo terasa dominan dengan
suasana komunitas pesepeda ontel yang kebetulan hari itu ada pameran sepeda
ontel.
Kami mendorong sepeda menyusuri
pedagang yang menjual mulai dari kuliner hingga pernak pernik sepeda,pakaian
dan jejeran sepeda sepeda antik yang enak juga buat diperhatikan satu
persatu.pesepeda ontel memakai kostum zaman dulu aku ingat film tuan tanah
kedawung yang berpakaian putih,topi bulat putih serta accesories jam digantung
didada lengkap dengan kumis yan melintir sebesar pisang goreng keatas,ada juga
yang memakai kostum pegawai atau mungkin tuan guru zaman dulu memakai seragam
kepar warna kakhi distrika licin hingga pinggirnya tajam keluar dan dibelakang
afa tas gantung serta payung hitamnya.
Beberapa orang mengamati kami yang baru
datang dan mengambil foto kami juga,mungkin mereka tertarik dengan tampilan
sepeda Gangbang yang aneh tersebut dan juga melihat sepeda kami yang penuh
beban dari perjalanan jauh.
![]() |
gedung sate |
Kami sudah melakukan sesuatu
kewajiban,Berfoto di gedung sate adalah wajib kalau memasuki kota
Bandung,begitu pesan yang pernah kami dengar,sepeda kami kayuh lagi dikeramaian
Bandung di hari libur tersebut ke arah jalan Ganesa menuju ke kampus ITB dimana
Joker dan Gangbang pernah bertapa dulu.
Kami melewati jalan Dago yang sering
kulewati dulu kalau ke Bandung bedanya sekarang aku bisa melewati dengan
sepedaku yang dibawa dari Rumbai,aku sangat bangga dengan sepeda yang ngga
kalah kemampuannya dengan mobil dan bebas polusi....ouuup aku ngga boleh
sombong cuma aku ingin beri tahu lebih banyak yang bersepeda tentu temanku
untuk diajak gowes akan bertambah..dan polusi makin berkurang..hehe..
Sepanjang jalan dago sampai Ganesa aku
bayangkan semua orang bersepeda tentu akan lebih nyaman dan tanpa macet dan
polusi.
Dipinggir jalan Ganesa aku melihat ada
shelter dengan pajangan sepeda sepertinya sepeda lama,dari seseorang diketahui
bahwa sepeda tersebut bisa dipinjam untuk sekitar kampus ITB dengan hanya
meninggalksn tanda pengenal,...hebat sekali idenya...aku terkagum kagum melihat
tanaman pohon besar yang membuat suadana jadi nyaman dan asri seperti tempo
doeloe...
Didepan gerbang masuk ITB joker minta
tolong seorang mahasiswa untuk memoto kami bertiga dan berkomentar "dik 45
tahun yang lalu bapak berguru disini" dan dijawabnya "wow keren
bernostalgia lagi ya pak.."
![]() |
"dik 45 tahun yang lalu bapak berguru disini" |
Kami melanjutkan target terakhir ke
rumah Gangbang di Cigadung setelah ditraktir makan di restoran Ampera di jalan
...dekat rumahnya gangbang.
Kami sampai dirumah Gangbang yang
sering kosong hanya ada penjaga rumah di Cigadung dengan perasaan bahagia dan
beribu kenangan suka dan duka kami menyantaikan diri dirumah yang indah ini...
![]() |
ke rumah Gangbang di Cigadung |
Anak ayam sahabat Gununger yang setia
memonitor perjalanan kami
menelpon..."HALO mak Katik ntar lagi aku datang jemput,kita makan
sore bersama nanti ya...."huahaha...memang saatnya proses pemekaran lagi
nih...aku tungguuuu......"
Waaah hebat en keren Om Tasman ! Petualangannya luar biasa. Saya juga sedang gandrung gowes tapi belum pernah sejauh ini. Kalau boleh saran....agar rute dan medan yg ditempuh bisa digambarkan lebih banyak, agar tergambar jelas tantangannya bagi para pemula yang ingin mengikuti jejak Om Tasman. Salam gowess!
ReplyDeletekereeen mas
ReplyDelete