06/03/2013 Batang asam-Sendang Beriti
Kami melanjutkan perjalanan dari Batang
asam ke sendang Beriti sejauh 98km tadinya keinginanku hari ini untuk
menyelesaikan etape sampai di kota Jambi tapi kenyataannya tidak memungkinkan
mengingat tanjakan tanjakan yang banyak dan tinggi diluar dari perkiraan kami
sebelumnya,ditambah lagi kondisi jalan yang berlubang serta udara panas yang
menyengat
Hanya ada aku dan Allah |
07/03/2013 Sendang beriti-Kota Jambi
Tadi malam tidur di mushala warung4 di desa
sendang beriti,tidur kaya paranoid saja,sebentar2 bangun takut ada maling yang
yang beberapa minggu lalu pernah merampok dan membunuh disitu,alhamdulillah
kita ngga jadi digorok hehe...Desa Soban ke pelabuhan dagang sedikit nanjak
tapi oke buat roller coster...udara segar joker juga oke udah bisa
senyum,traffic lancar.Disuatu puncak menjelang pelabuhan dagang ada ajing hitam
gede mengejarku...mana jalan nanjak lagi...aduuuuh nyaris digigit
anjing...sompreeeet dikejar nyaris kena,terpaksa keluar jurus mautku ambil
botol minum pura pura lempar,duuh untung selamat...anjiiing ngga kasian musyafir...hehe..Merlung jalannya
lebih oke dari riau,sepeda bisa dihalau lebih kencang tapi masyaalah gelombangnya
tinggi tinggi dan banyak....didesa keritang aku papasan pak Marwan yang akan ke
mekah pakai sepeda ontel dia sedang istirahat dibawah pohon sawit,aku temui
lalu aku disuguhi makan siang yang lumayan juga aku ngga perlu lagi nyari
warung dihutan sawit.Pak Marwan aku kenal melalui email kawan rubic memberi
tahu bahwa nanti dijalan mungkin bisa ketemu pak Marwan yang bersepeda tujuan
Mekah dia baru start tanggal 4 Mart dari
Jambi,jadi perkiraannya tepat tanggal 5 Mart aku bisa ketemu beliau di jalan
raya Merlung desa Keritang.
Pak Marwan yang bersepeda tujuan Mekah |
Pak Marwan cerita tekadnya bersepeda
kemekah tercetus 3 tahun lalu dan sudah tidak bisa ditawar tawar lagi,dia harus
berangkat walaupun menurut dia istri dan anak anak mengkhawatirkan
keberangkatannya itu. Sepeda yang dibawanya adalah jenis sepeda ontel single
gear dan aku bisa membayangkan bagaimana beratnya ditanjakan,mendorongpun susah
apalagi mengayuh,tas barang yang dipakai adalah bikinan sendiri dari karung
plastik dan kiri diisi kopor kemudian yang sebelah kanan diisi keperluan harian
seperti alat alat makan dan masak,tikar,jas hujan dan lain lain yang sering di perlukan.Kami
merasakan keakrapan waktu itu,mungkin karena kami sama sama musyafir. Aku
terkagum kagum melihat Semangat Pak Marwan dan keyakinannya yang mengalahkan
segala belenggu ketidak mungkinan penilaian orang.
Akhirnya kami berpisah dan dia mendorong
sepeda ontelnya ke arah utara dan aku mendayung sepedaku kearah selatan dan
kami saling mendoakan semoga tetap sehat dan Allah memberi segala kemudahan
pada kami..
Pertemuan dengan pak marwan sedikit
banyaknya menambah motivasi aku dan joker,umurnya 68thn berjalan dengan tenang
penuh keyakinan dan bertawakal.
Menjelang kota Sengeti jalan panjang yang
menurun memberi semangat baru untuk tetap duduk di sadle sepeda,aku lihat
speedo meter yang sudah menunjukan 70km,ini adalah pencapaian jarak tempuh yang
sangat bagus sebelum istirahat siang.
Botol minuman yang sudah kosong semua kuisi lagi |
Disuatu warung persis memasuki kota Sengeti
aku berhenti dan memesan makan siang,hujan rintik mengguyur seakan mengurangi
udara panas waktu itu.Botol minuman yang sudah kosong semua kuisi lagi.Dari
Sengeti jalannya betul betul datar,aku mendayung santai sekali sekali aku
angkat pantat dari sadel supaya pegal hilang,perasaanku sudah berada di kota
Jambi waktu itu,lalu lintas kota lebih padat dibandingkan jalan jalan yang
pernah kami lewati sebelum ini, sejam setegah perjalanan kami menemui batas
kota Jambi dan masuk ke jembatan sungai Batang hari yang membelah kota Jambi.
Kami dapat kontak dengan besan
Joker,undangan untuk menginap di rumahnya kami terima dengan suka cita,karena
target pertama kami adalah untuk cuci pakaian lebih bersih dan kering dan
sedikit kenyamanan dengan sentuhan rumah.
Email berita perjalananku yang tadinya nyangkut di out box karena tidak
ada signal saat ini mulai terkirim satu persatu walaupun beritanya sudah tidak
update tapi masih lumayan ada catatannya.
08/03/2012 Kota Jambi- Sindang mega
Tadi
pagi kami dikonvoi oleh besan joker dari rumahnya sampai jalan lintas
timur.malam ini Kami nginap di mushala sindang jaya bayung lincir 188km
menjelang Palembang,jarak tempuh hari ini 81km,tadi siang ketemu mobil terbalik
dan aku sempat dicegat anak punk pakai vespa butut keliling sumatra asal bekasi
waktu berhenti ternyata niatnya ingin berfoto,sesama pengelana ketemu dijalan
jadi akrab dia mengasih nomor hp nanti kalau perlu bantuan bisa hubungan dia si
"Andre" .Jalan dari muara jambi sampai bayung lincir mulus dan tidak
terlalu banyak tanjakan tinggi jadi bisa roller coster,joker makin oke saja
hari ini,mungkin karena sudah makan enak dirumah besannya di jambi.
pakai vespa butut keliling sumatra |
Sholat jumat di bayung lincir,jemaah yang
sudah ramai memperhatikan kedatanganku,sepeda ku tarok diemper mesjid lalu.
Dengan tas jinjing berisi alat mandi serta
baju ganti aku menuju ke bak mandi yang merangkap wc.
Baju bersih selesai mandi aku pasang dengan
susah payah di wc yang sempit itu,Pakaian kuningku yang sudah menampakan daki
hitam serta bau ikan asin disimpan dulu supaya jemaah tidak pusing dengan
aromanya.
Joker yang sholat di mesjid yang berbeda menyusulku
dan kami makan siang bersama di kedai mie aceh.
Selagi makan dengan ikan bakar bapak ismail
yang punya warung dan istrinya cerita pengalamannya dizaman GAM dulu yang
pernah berdua dengan suaminya akan dieksekusi oleh gam karena alfa satu hari memberikan
nasi bungkus dan dianggap berkhianat pada separatis tersebut,akhirnya bisa
selamat karena ternyata yang menculiknya adalah ponakannya sendiri.sejak itu
dia melarikan diri dengan suaminya ke luar aceh dan sejak thn 2000 bermukim di
jambi.
Naik turun mulai terasa lagi jalan raya
padat dengan bus dan truk besar antar ropinsi kiri kanan jalan dipenuhi tanaman
karet dan sawit,beberapa kali bertemu crew seismic pertamina yang menyetop
sementara lalu lintas,tapi sepeda tetap boleh jalan,staminaku sudah terasa
mulai menurun begitu juga joker,kami lebih banyak istirahat berlama lama
memulihkan tenaga.
Jam 16.30 aku perhatikan mesjid yang bisa
ditumpangi malam itu.akhirnya ketemu satu mesjid dan aku telpon joker yang
tertinggal dibelakang untuk menyusul ku yang saat ini berada di mesjid desa
sindang mega 188km menjelang palembang.
Kami minta izin pada imam mesjid yang
ternyata jadi akrab dengan joker karena dari cilacap.
Bermalam di mesjid rupanya tidak selalu
aman,jam 21 kami sebagian lampu penerangan kami matikan baru beberapa menit
berbaring diluar terlihat ada bayangan orang sedang berusaha mengintip,aku
bangun dan keluar ternyata seorang nenek yang cengar cengir,lalu aku
menanyakan"mau apa kamu!!" Hanya cengar cengir lalu
pergi,kemudian jam 02.00 ada lagi yang ngintip ngintip ke dalam mesjid dan
berusaha buka pintu mesjid dan diketahui oleh joker,lalu joker menahan pintu
dari dalam supaya tidak bisa dibuka,kami curiga orang orang tersebut ada niat
jahat,tapi setelah kami ceritakan ciri ciri orang tersebut pada pak imam
subuh,yernyata kedua orang tersebut adalah orang orang gila desa tersebut.
Jadi total orang gila yang kami temui
sampai saat itu sudah 4orang...gilaaa...koq jadi cerita orang gila semua nih...
Beralih cerita lain menurut pak imam jamaah
disini jarang sekali muncul dimesjid malah penduduknya setiap pesta perkawinan
pasti diikuti pesta miras dan obat obatan..kayaknya aparatnya ngga peduli ada
pelanggaran ungkap pak imam ditambah lagi pak kadesnya juga pernah ketangkap
narkoba...
Yaaah aku pengen hijrah dari desa ini kata
pak ustadnya....
Bersambung bag 5...
No comments:
Post a Comment