04/03/2012.Lirik-Batang Gangsal/Seberida.
Hari ketiga dalam perjalanan tubuh sudah terasa menyesuaikan diri dengan alam,rasa pegal yang ada sudah tidak
dipedulikan akhirnya hilang sendiri diwaktu menikmati alam disepanjang jalan, debu
dan panasnya cuaca sudah mulai terbiasa,desiran kendaraan besar sedikit
mengasah reflek kami dan mematikan rasa takut yang sering muncul.
Klem pengikat panier bag belakang kananku kelihatan patah
kami berhenti untuk memperbaikinya pas di depan pumping unit pinggir jalan
Lirik.
Dari Japura hingga simpang
Pematang Reba sepeda kami uber karena jalan yang begitu mulus,kami istirahat
dan minum di dekat patung ikan patin Pematang Reba.
Selagi minum di warung,seseorang berpakaian
loreng mendekati kami sambil menceracau "merdeka,hidup Indonesia" aku
berbisik pada Joker "ker..tuh komendannya datang tuh.." Joker melirik
sambil nyengir...kali pertama dalam perjalanan ketemu orang stres,iseng iseng
untuk mengisi waktu,si bapak Komendan aku sapa,
"merdeka Pak" dijawabnya"
Merdeka"
"pak boleh ambil foto bapak bersama
Kumendan ku ini ? sambil menunjuk Joker yang kegelian.Foto koprlal Joker
bersama kumendannya siap aku jepret buat kenangan..hehehe..
koprlal Joker bersama kumendan |
Panas menyengat sekali sewaktu melewati
pasar belibis,debu beterbangan sepanjang jalan di pasar itu,aku lanjut mendayung
sampai sungai indragiri aku berhenti disebuah warung untuk istirahat dan makan
siang.
memasuki Batang Gangsal mulai terasa tanjakan yang tinggi dan beberapa ruas jalan yang rusak berlobang lobang sehingga menyulitkan untuk memacu sepeda pada setiap tanjakan.
memasuki Batang Gangsal mulai terasa tanjakan yang tinggi dan beberapa ruas jalan yang rusak berlobang lobang sehingga menyulitkan untuk memacu sepeda pada setiap tanjakan.
Joker member tahu ditempat tanjakan
seberida dia sempat terjatuh kepinggir jalan karena dipepet mobil truck,tapi
tidak sampai cedera. Aku melihat ke jam tangan yang sudah menunjukan jam 17.00
sore,rumah penduduk masih jarang jarang lalu atas informasi disuatu warung kami
melanjutkan hingga jam 17.30 sore pada jarak tempuh sudah 80 km mesjid yang
cukup bagus bisa kami temui di pinggir jalan Batang Gangsal seberida.
Baru ada signal lagi,panyambuang carito.
05/03/2013 Batang Gangsal Seberida-Merlung Batang asam.
Diperbatasan riau jambi desa siberida aku
diuber orang strees memakai sepeda
motor"hallo mister,how are you" aku jawab "baik, saya
indonesia" dia balas menceracau hampir berteriak diatas hondanya "oow
yes no problem,you strong yes" aku diam dan terus konsentrasi di jalan
yang bergelombang orang tesebut mengikutiku terus sampai batas kota,di tugu
batas propinsi orang tersebut juga berhenti kemana aku pergi dia juga ikut,rencanaku
mau kencing jadi tertunda gara gara takut meninggalkan barang dekat orang
tersebut.
Tampang rocker pakai anting dan kalung jimat.dia akhirnya minta aku
memfotonya buat kenang kenangan kata nya.
aku foto dia dengan macam model sampai
melintir melintir,diwarung dia masih menceracau ngga tahu apa yang diomongi
katanya lagi "aku mau ikut ya" aku diam saja sambil pesan makan dan
mengajak dia sama sama makan.
"Ramon"yang sutress |
Setengah jam kemudian joker datang
menyusul.selesai sholat zuhur kami
langsung berangkat dan pesan pada "Ramon"yang sutress ngga usah
ikuti kami lagi,dia menjawab "okay sampai ketemu di Paris"aku lirik
kebelakang dia terus melambai,Dalam hati aku bergumam sampai ketemu
Ramon,semoga Allah mengeluarkanmu dari segala kesulitan dunia...
Medan yang ditempuh sehabis zuhur rasanya
berat sekali ditambah cuaca panas yang bersuhu 42 deg C sangat menguras tenaga, dua tanjakan sewaktu
memasuki propinsi Jambi membuat aku bertekuk lutut,pantas dinamakan tanjakan
setan dan tanjakan Senang,menurut sopir bus yang sempat ngobrol diwarung tadi
mengatakan nanti kami akan menemui tanjakan cukup tinggi yaitu tanjakan
"Setan" disitu orang akan kesetanan menggas kendaraannya yang hampir
tidak bergerak saking tingginya,kemudian disusul tanjakan berikutnya yaitu yang
kedua "Senang" dimana kalau sudah berhasil melewati tanjakan tersebut
membuat hati senang begitulah nama yang diberikan pengendara atau sopir yang
sering melewati daerah tersebut.
tanjakan "Setan" |
Berhasil melewati tanjakan yang spectakuler
tersebut aku kira selanjutnya akan dapat tanjakan biasa biasa saja,tapi
ternyata masih ada tanjakan tanjakan lainnya yang mirip mirip tingginya malah
banyak yang jalannya berlobang lobang yang memaksa kami harus pelan tidak bisa
sprint untuk melewati tanjakan,akhirnya harus turun beberpa kali.sewaktu menuntun
sepeda pada satu tanjakan mobil besar yang meraung raung menyusuri pendakian
tersebut ikut memberikan asap dan debu yang tidak nyaman kemuka kami,tapi ada
salah satu dari sopir tersebut yang merasa iba melihat aku mendorong lalu dia
pelankan mobil kemudian menyapa dan menawarkan ku naik trucknya tapi aku
menolak dan akhirnya dia memberiku satu botol minuman mineral dan sambil
melambaikan tangan "Hati hati dan semangat terus pak"
Setelah menyusuri pendakian |
Perkampungan mulai terlihat,rumah penduduk sudah ditemui dikiri kanan kami,hari sudah jam 17.00 lalu di desa Batang Asam kami menuju ke mesjid yang ada dipinggir jalan. Ada untungnya juga Joker ikut karena mayoritas penduduk berasal dari jawa jadi langsung akrab dengan joker jadi izin tinggalpun tidak terlalu sungkan mengutarakannya,malah banyak jemaah yang menawarkan untuk menginap d rumahnya saja.
Bersambung bag 4..
No comments:
Post a Comment