Aku
gulung tenda dan peralatannya lalu pamitan pada Lame untuk melanjutkan
perjalanan. Sejak dua hari yang lalu Gery teman seperjalanan ku
kelihatan kurang sehat dia mengatakan malam ini akan istirahat dihotel
saja,dia menawarkanku untuk tidur dihotel saja hari itu tapi tawarannya
aku tolak karena belum saatnya aku masuk hotel kecuali aku sakit kataku
sambil bercanda,aku memutuskan akan nginap di camping ground lagi dan
seandainya besok dia sudah kembali pulih silahkan telpon aku dan akan
aku tunggu untuk bersama lagi pesanku pada garry.
Kami
memasuki kota Astoria yang bersejarah itu,gudang gudang khas pelabuhan dengan dinding kayu warna cat coklat dan diseberangnya dibatasi jalan selebar 6meter ada gedung gedung kuno tapi
bersih dan terawat banyak dijadikan cafe dan penjualan souvenir.
Menelusuri
dermaga dengan lantai kayu yang kokoh dan terdengar deru roda sepeda
kami melewati bentangan lantai papan tadi,beberapa perahu pesiar dan
kapal ferry victoria bersandar didermaga rasanya aku kembali ke suasana
abad 17 seperti di film film western,disatu sudut dermaga terlihat
patung lewis and clark.
Banyak orang duduk duduk dekat dermaga,burung burung hinggap di pinggir tambatan kapal menambah keindahan pemandangan.
Banyak orang duduk duduk dekat dermaga,burung burung hinggap di pinggir tambatan kapal menambah keindahan pemandangan.
Udara
terasa dingin sekali saat ini,jauh kearah laut terlihat kabut dingin
seakan disemburkan oleh dinginnya kutup utara,sudah agak siang aku sampai di Sea site dan Gery check in di salah satu hotel dan aku melanjutkan
perjalanan di highway 101 kearah selatan menelusuri Pacific coast,sedih
juga meninggalkan Gerry yang sedang sakit tapi apa boleh buat aku juga
tidak mungkin menemaninya terus. sekarang aku bisa merasakan kelebihan dan kekurangan berjalan sendiri dibanding ada teman,sebetulnya dalam ajaran islam nabi sallalahualahiwasalam menganjurkan kita untuk bersyafar atau berjalan lebih dari satu orang dan tidak dianjurkan berjalan satu orang,tapi karena tidak ada kawan yang mau aku ajak maka syafar kali ini aku jalani sendiri,aku merasakan jalan berdua atau lebih perasaan akan terasa lebih ringan karena bisa saling tolong dalam permasaalahan yang ditemui.
![]() |
Astoria |
Angin
laut terasa dingin sekali bagaikan tiupan angin freezer, kabut tebal
menyelimuti pantai dan kadang kadang hilang berganti cerahnya
mentari,mendapatkan sinar mentari merupakan kemewahan saat itu,rasanya
aku mau berlama lama tapi tiba tiba mentari tertutup kabut
lagi,subhanallah ...dalam doaku saat itu supaya mentari memancar terus
sepanjang perjalananku.
Tujuanku
adalah ke camping ground Cape overlook out,menjelang Tilamok jalan
super datar dan mulus dan sepi kendaraan,sepeda aku pacu hampir rata
rata 30kmh,satu tanjakan panjang dan tinggi muncul menghadang didepanku,ini Neahkanie Mountai 1519 fdpl,ada beberapa rest area atau top view banyak turis parkir dan menikmati pemandangan diarea area tersebut,kendaraan kendaraan yang akan mendahului dianjurkan hanya didaerah top view tersebut.disitu jalan agak datar aku bisa ambil nafas,menjelang puncak beberapa orang turis memberi semangat untukku dengan tepukan dan teriakan "cool..go..go..go" dengan tertatih tatih akhirnya sepedaku sampai di puncak,ada beberapa orang menyalamiku mengucapkan selamat "good job man,you cool" dan minta selfi,pertanyaan standard muncul lagi "aku bersepeda dari mana dan mau kemana" aku istirahat sampil menikmati pemandangan ke bawah arah pantai.
Dari Neahkahnie Mountain sepeda meluncur kearah Tilamok,cukup jauh aku biarkan sepeda meluncur sendiri tapi akhirnya harus aku rem juga karena khawatir tidak terkendali,jalanan tidak begitu ramai,disetiap topview
memasuki kota Tilamok aku belok kanan sesuai petunjuk google map,aku lihat jarak ke camping ground di cape overlook out tinggal 16km lagi,tapi subhanallah ternyata menjelang sampai di campground jalannya turun dan nanjak aku merasa berat sekali waktu itu karena sudah terbiasa jalan datar ditambah lagi tenaga sudah mulai terkuras habis.
Mataku tiap sebentar melirik spedo meter,perasaanku tidak nambah nambah jarak tempuhmya,perasaanku mulai jenuh,kadang aku tidak yakin ini jalan yang benar karena tetap saja belum ada kelihatan perumahan kiri kanan masih tetap hutan,masih tidak ada pemukiman penduduk,akhhir nya sore sebelum magrib jam 7pm aku sampai di cape overlookout.
Aku beli ticket hiker biker camping seharga us$6,ditiket tertulis lokasi ku di 60B,Dalam gelap malam,aku masuk hutan pinus ke camp ground sepeda terpaksa didorong karena jalan setapak antara pohon pohon pinnus sempit dan kadang kadang ada akar pohon melintang dijalan tersebut.
![]() |
Neahkahnie Mountain 1519fdpl |
Dari Neahkahnie Mountain sepeda meluncur kearah Tilamok,cukup jauh aku biarkan sepeda meluncur sendiri tapi akhirnya harus aku rem juga karena khawatir tidak terkendali,jalanan tidak begitu ramai,disetiap topview
memasuki kota Tilamok aku belok kanan sesuai petunjuk google map,aku lihat jarak ke camping ground di cape overlook out tinggal 16km lagi,tapi subhanallah ternyata menjelang sampai di campground jalannya turun dan nanjak aku merasa berat sekali waktu itu karena sudah terbiasa jalan datar ditambah lagi tenaga sudah mulai terkuras habis.
![]() |
Karang mulai ditutupi salju |
Mataku tiap sebentar melirik spedo meter,perasaanku tidak nambah nambah jarak tempuhmya,perasaanku mulai jenuh,kadang aku tidak yakin ini jalan yang benar karena tetap saja belum ada kelihatan perumahan kiri kanan masih tetap hutan,masih tidak ada pemukiman penduduk,akhhir nya sore sebelum magrib jam 7pm aku sampai di cape overlookout.
Aku beli ticket hiker biker camping seharga us$6,ditiket tertulis lokasi ku di 60B,Dalam gelap malam,aku masuk hutan pinus ke camp ground sepeda terpaksa didorong karena jalan setapak antara pohon pohon pinnus sempit dan kadang kadang ada akar pohon melintang dijalan tersebut.
Deburan
ombak terdengar sayup sayup,malam yang kelam sulit mencari posisi
ku,disatu belokan jumpa camper pesepeda juga,lalu aku tanya dimana
posisi 60B dia mengasih tahu agak jauh ketengah lagi tapi dia
menawarkanku kalau mau di depannya saja,saat ini tidak banyak orang jadi
boleh dimana saja,mungkin dia mengetahui kesulitanku menemukan posisi
sebenarnya dimalam yang gelap dan dingin itu. Aku putuskan untuk camping
didaerah berumput serta datar dan agak ke ujung tersembunyi dibalik
semak. Aku pandang sekitar area tersebut dari lampu tenda aku ketahui
ada dua tetangga yang juga camping. Aku segera keluarkan peralatan
camping,tak sabar rasanya agar tenda segera berdiri,begitu tenda berdiri
aku buru buru masuk tenda tersebut untuk menghindari tiupan angin laut.
Setelah makan akan beberapa potong crecker lalu untuk melawan lapar
sementara,aku keluar tenda lagi untuk mandi,aku tanya kamar mandi pada
camper dekat jalan lalu ditunjukan kearah hutan pinus,aku berjalan di
antara pohon lebih kurang 100meter lalu ketemu daerah RV camping atau
para camping yang pakai mobil disitu ada fasilitas tempat mandi yang
gratis tidak perlu coin. Aku mandi air panas berlama lama hingga terasa
badan segar kembali. Selesai memasak dan makan mie serta secangkir kopi
panas aku masuk tenda lagi,hari ini perjalanan yang cukup melelahkan sejauh 125km.
Aku lihat suhu saat itu 4deg C,tangan dan ujung kaki terasa mau membeku,aku pasang semua pakaian dingin lalu nyungsep ke sleeping bag terasa sedikit hangat,tidurku tidak terlalu nyenyak karena dingin dan deru angin seperti akan menerbangkan aku dan tenda.
Aku lihat suhu saat itu 4deg C,tangan dan ujung kaki terasa mau membeku,aku pasang semua pakaian dingin lalu nyungsep ke sleeping bag terasa sedikit hangat,tidurku tidak terlalu nyenyak karena dingin dan deru angin seperti akan menerbangkan aku dan tenda.
(Bersambung 8)
No comments:
Post a Comment