Bismillah....
Hidup seperti berpacu dengan waktu,saat
ini kita masih sanggup berdiri dan berjalan dari satu sudut ke sudut lain tapi
akan tiba saatnya kita tidak bisa berbuat apa apa,lambat atau cepat nikmat itu
akan hilang dan akhirnya berhenti disatu titik akhir. Aku tidak akan menyia
nyiakan kesempatan yang masih ada ini sampai saatnya nanti aku diberhentikan
disatu titik peristirahatan.Aku syukuri nikmat sehat ini dengan menjalani bumi ciptaanNya.
Hidup juga berarti
rangkaian suatu tanda titik. Banyak sekali titik-titik di bumi ini yang indah untuk
dihubungkan. Dari titik-titik itulah kotemplasiku dengan sang maha pencipta dan
jalan mencari jawaban juga membentang. Jika dunia ini penuh dengan titik-titik
yang runut untuk dihubungkan dan dicari keterhubungannya, mengapa harus berdiam
di satu titik? Aku terpana sebuah ungkapan sang
ulama Imam Syafi’i Rahimahullah tentang indahnya suatu perjalanan,
“Orang berilmu dan beradab tidak akan
diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan berjalanlah ke negeri orang.
Berjalanlah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan.
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.“
Aku berharap banyak pembelajaran dari
rangkaian suatu perjalanan yang penuh tanda tanya. Takut..? Iya tapi rasa
takutlah yang menjadikan aku lebih dekat dengan Allah sang pelindungku. Aku
ingin mencari mutiara-mutiara kebaikan yang tertanam jauh dari tempat di mana
diri ini tenang bersemayam.
Yaaa... Rumah tentu saja. Tempat itu
menjanjikan ketenangan dan kenyamanan kehidupan. Tapi,terlintas di benak ini,
bahwa tanda tanya agung juga memberikan tantangan bagi ku untuk menyadari bahwa
dalam suatu ketenangan hidup seringkali tersimpan kehidupan yang beku dan
melenakan ingatan.
Hidup memang jalinan yang menawarkan
pilihan-pilihan. Ke mana hati bertaut, di situlah oase bersemayam. Dalam
kepalaku tertanam banyak mimpi yang bertahan untuk memuntahkan sinarnya.
Kini saatnya aku berjalan lagi merekam
tradisi dan pengalaman untuk dijadikan cermin dalam sebuah bingkai rona
kehidupan.
Tidak semua tindakanku layak ditiru
juga. Aku hanyalah seorang yang haus akan sebuah perjalanan.
Petualangan-petualangan kecil yang kutemui hanyalah bentuk dari
ketetapan-ketetapan hukum Ilahi dan pesan yang dikidungkan oleh bathinku. Aku
yang mencoba merangkai pengalaman dalam hidup hanyalah seorang pengelana yang
bertamasya dalam diri. Demi sebuah pencarian dari jawaban yang menggantung di
ujung tanda tanya dari proses perjalanan ini.
Salamku untukmu sahabatku semua.
Terimakasihku pada istriku Nina serta
anak cucuku di pekanbaru dan San francisco yang telah berikan doa keselamatan
buatku serta maafkan atas ke"bandelan" inyiak (kakek) ini. Semoga
Allah mencukupi dan menjaga kalian yang ditinggal..amiiin
Seattle to san francisco July 30th
2017
Belum cukup satu tahun istirahat
dirumah setelah perjalanan terakhir di pulau Kalimantan,tanpa aku sadari keinginanku untuk
berkelana muncul lagi.
Anakku Bayu yang tinggal di san francisco mengajak aku dan Nina ibunya untuk datang berkunjung ke Rumahnya di California USA. Mendengar Amerika ini,ideku untuk turing sepeda di Amerika bagaikan bara yang tersulut api yang langsung menyala.
Sejak pensiun tahun 2012 dari pekerjaanku dari perusahaan perminyakan di Riau aku menyalurkan Hoby turing sepeda jarak jauh ini ke beberapa negara asean namun tidak pernah terbayang aku akan bisa bertualang di negri Colombus tersebut.
Anakku Bayu yang tinggal di san francisco mengajak aku dan Nina ibunya untuk datang berkunjung ke Rumahnya di California USA. Mendengar Amerika ini,ideku untuk turing sepeda di Amerika bagaikan bara yang tersulut api yang langsung menyala.
Sejak pensiun tahun 2012 dari pekerjaanku dari perusahaan perminyakan di Riau aku menyalurkan Hoby turing sepeda jarak jauh ini ke beberapa negara asean namun tidak pernah terbayang aku akan bisa bertualang di negri Colombus tersebut.
Negerinya jauh tentu memerlukan biaya
yang tinggi serta situasi poltik rasial anti imigran dan Muslim dari
pemerintahan Donald trump sangat kurang kondusif untuk dikunjungi,namun semua
itu tidak bisa meredakan keinginanku untuk melakukan perjalanan yang besar ini.Saya hanya manusia biasa
dengan impian setinggi langit namun saya percaya pada Tuhan dan sanggup memperjuangkannya
untuk mencapai mimpi mimpi ini.
Misiku tidak lain hanya menambah wawasan
dengan menikmati alam ciptaan Allah,mensyukuri nikmat sehat yang diberikan
Allah serta membawa pesan perdamaian dengan menambah sahabatan dibelahan bumi
Amerika ini tanpa memandang suku bangsa,ras,keyakinan dan status sosialnya.
Aku akan bawa bendera Indonesia sebagai
identitasku dari negri yang ramah dan damai di bumi khatulistiwa.
![]() |
dari Seattle ke San francisco 1700km |
Aku mulai mengumpulkan data untuk perencanaan perjalanan,Google map aku buka
serta jaringan komunikasi media sosial dengan kawan kawan pesepeda dari luar
negri khususnya yang sudah berpengalaman turing di usa aku tingkatkan,dari
beberapa track atau jalur yang menarik dan menjadi impian para peturing sepeda
dunia dengan historical road US 101. Akhirnya ku putuskan ambil jalur sepanjang
Pacific coast yaitu dimulai dari Kota Seattle Washington menuju ke selatan
Oregon dan finish di San francisco California sejauh lebih kurang 1700km dengan
melewati tiga Negara bagian. Dari beberapa informasi dari peturing sepeda yang
pernah melewati jalur itu mengatakan route ini route yang termasuk berat dengan
tanjakan yang tinggi dan suhu udara yang kadang kala extream disertai hembusan
angin pacificnya. Pemetaan sudah aku
lakukan namun tidaklah sempurna masih banyak kekurangannya terutama masaalah
penginapan yang memang tidak bisa dipastikan setiap hari karena touring
bersepeda sangat bergantung pada physic yang setiap hari tidak sama kondisinya
begitu juga cuaca yang kadang kadang mengharuskan kita untuk berhenti,namun
disitulah tantangannya petualangan bersepeda itu.
![]() |
check list |
Untuk perlengkapan sepeda seperti
pannier serta rack depan dan belakang akan aku bawa dari Indonesia sedangkan sepeda
akan di pakai sepeda Bayu yanga ada di usa,sepeda Releigh buatan England jenis
MTB ini sudah pernah aku coba dua tahun yang lalu dan rasanya cukup layak untuk
dibawa turing jarak jauh.
Rencana perjalanan turing ini pada 29 juli 2017,jadi aku mempunyai waktu enam bulan yang bisa dimanfaatkan untuk latihan phisic,biasanya aku jogging 2jam atau lari 10km sebanyak 5x seminggu di daerah yang agak berbukit dekat rumahku di Rumbai Pekanbaru.
Sebulan sebelum hari H aku sudah berada di USA ditempat anakku bayu di Martinez daerah Bay Area yang cukup dingin dekat ke pantai Pacific.
Rencana perjalanan turing ini pada 29 juli 2017,jadi aku mempunyai waktu enam bulan yang bisa dimanfaatkan untuk latihan phisic,biasanya aku jogging 2jam atau lari 10km sebanyak 5x seminggu di daerah yang agak berbukit dekat rumahku di Rumbai Pekanbaru.
Sebulan sebelum hari H aku sudah berada di USA ditempat anakku bayu di Martinez daerah Bay Area yang cukup dingin dekat ke pantai Pacific.
![]() |
Hiden lake valley Martinez tempatku mempersiapkan diri |
Sebulan pertama di California aku gunaka untuk latihan phisic serta penyesuaian cuaca dingin yang saat itu berkisar 10 sampai 14 deg C yang cukup dingin kurasakan.Hampir setiap hari jam 08 pagi aku keluar rumah dan jogging menuju taman rekreasi hiden lake valley yang mempunyai danau kecil denganview yang indah serta berbukit bukit yang bisa memacu jantungku ke rate 160per menit. Satwanya yang terlindung juga menjadi teman penghibur dan membuat kita tidak bosan bosannya mengitari daerah itu.
![]() |
my track every morning |
Dengan seringnya aku jogging diarea tersebut aku
mempunyai kenalan beberapa pengunjung dan kami saling menanyakan apabila tidak
kelihatan dalam satu hari,aku merasakan keramahan Amerika disaat itu. Untuk
menghilangkan kejenuhan kadang kadang aku pindah tempat ke Marina beach atau ke
Brionis state park. Guna merasakan dinginnya hembusan pantai pacific dan panasnya
padang gurun di bay area california,setelah dua jam jogging aku kembali pulang.(Bersambung 2)
![]() |
Marina bay Martinez merasakan dinginnya angin Pacific |
No comments:
Post a Comment