Setelah berkutat di tanjakan dan turunan curam perbatasan Kalbar/Kalteng, diterpa hujan lebat, akhirnya kami sampai di Pangkalan Bun jm 19:30. Besok harinya kami melanjutkan perjalanan menuju Sampit. Saat mengayuh sepeda setelah Simpang Runtu, tiba2 sy mendengar suara yg cukup keras dari ban belakang..TAK!!, ternyata satu jari2 sepeda patah. Krn tdk ada bengkel, kami jalan terus agak pelan. Sementara pelek sepeda mulai terasa peyang. Beban pannier makin terasa berat. Kami tetap putuskan terus jalan krn 32km lg ada kampung kecamatan Pangkalan Banteng yg cukup ramai dan kami memutuskan utk menginap disana. Kami tiba di P.Banteng jam 4 sore krn sepeda tidk bisa dikayuh kencang, disamping itu juga turun hujan yg cukup lebat. Stlh sampai di P. Banteng sy check makin bnyk jari2 sepeda yg kendor. Wah, ini bahaya kalau tetap diteruskan. Kami cari penginapan. Dapat satu penginapan dgn rate Rp 110rb/mlm. Bsk paginya setelah check out, kami coba mencari bengkel sepeda. Ada satu bengkel yg kami temui. Namun mekaniknya bilang tidak bisa memperbaiki pelek sepeda dengan ruji seperti itu. Apalagi dengan jari2 gepeng. Kami lanjut cari2 bengkel sepeda yang lain. Ditengah kami mencari cari bengkel sepeda yang lain itu, tiba2 bunyi lagi dari ban belakang...TAK!!!. Wah ini sdh dua ruji sepeda yang patah. Ruji yang patah saya ikat dgn cable T, Yang lainnya juga sudah pada longgar. Ini makin tidak benar. Akhirnya kami putuskan untuk naik bus ke Sampit. Hari sudah jam 08:00 pagi. Menurut orang kampung disana, ada nanti bus lewat jam 09:30. Sambil menunggu bus, saya coba menelpn salah satu teman di Balikpapan. Minta info apakah kalau kami berhenti di Sampit adakah bengkel sepeda yang menjual ruji gepeng atau pelek yg bisa untuk rem cakram. Ternyata setelah tanya sana sini, infonya negatif. Akhirnya kami putuskan untuk naik bus sampai Palangkaraya dgn harapan di Palangkaraya ada bengkel sepeda yg bisa memperbaikinya. Dalam perjalanan saya coba menghubungi teman mtb di Banjarbaru tentang bengkel sepeda di Palangkaraya. Ternyata kondisinya sama saja dgn yang di Sampit. Untung ada jalan keluarnya. Teman saya yang di Banjarbaru kebetulan ada urusan ke Palangkaraya besok. Dia inisiatif bawakan pelek spedanya sebagai pengganti. Nanti setelah kami sampai di Banjarmasin yang lebih banyak toko/bengkel sepda, pelek sepedanya akan saya kembalikan dan saya akan perbaiki pelek sepeda saya atau ganti pelek baru yang sejenis banyak yang jual di Banjarmasin. Alhamdulillah Allah SWT telah memberi saya jalan keluar yang terbaik dari kesulitan. Terima kasih Ya Allah. Rute selanjutnya: Palangkaraya - Banjarmasin - Balikpapan.
No comments:
Post a Comment