Bismillah
Ada berita yang mengembirakan buat para peturing sepeda atau musyafir bersepeda. Sejak pspb diberlakukan masyarakat makin terobsesi untuk melakukan refreshing,diantaranya olahraga sepeda jarak jauh atau bikepacker. Bikepacker ini makin digemari karena disamping olahraganya juga rekreasi atau camping di alam terbuka. Olahraga ini sepertinya cocok untuk isolasi mandiri karena dilakukan dialam terbuka dengan peserta yang terbatas empat atau lima orang dengan masing masing pakai tenda sendiri. Di pekanbaru saat ini ada Club sepeda Catur (candu turing),Gopartu (goweser partai tua, Kpr (komunitas pindah rumah) yang aktiv melakukan kegiatan perjalanan jauh dan camping. Di negara Unieropa ataupun USA kegiatan ini sudah berlangsung lama dan mempunyai communitas dunia yang disebut warmshower.
Umumnya mereka berkelana dalam waktu yang lama dalam hal ini tentu perlu pengaturan biaya yang matang agar biaya tidak kehabisan sebelum misi berakhir.
Dengan perencanaan budget travel kita bisa berkelana lebih lama ke tempat tempat yang diimpikan serta yang tak kalah pentingnya adalah pengalaman mendapatkan sensasi petualangan di alam bebas. Tapi buat peturing yang "tajir" tentu hal ini tidak berlaku ... Karena mereka punya dana tak terbatas dan ingin kenyamanan hotel.
Biaya lainnya seperti logistic, sparepart sepeda tentu tidak bisa kita kurangi,nah salah satu post pembiayaan yang bisa kita hilangkan itu adalah biaya penginapan atau hotel yang menurut saya inilah yang menguras kocek dalam suatu perjalanan.
Bagaimana cara mengurangi biaya ini ialah dengan cara menghindari hotel dan mencari alternatif yang lebih ekonomis untuk bermalam, diantaranya kita bisa menginap di:
1.Rumah ibadah,Masjid,kuil,wihara atau Kapel.
2.Rumah host warmshower,komunitas sepeda.
3.Warung makan pinggir jalan (umumnya di Indonesia)
4.Pos polisi atau fire station.
5.free camping
6.Camping ground state park di USA dan Uni eropa (berbayar murah)
7.Homestay.(berbayar murah)
Perjalanan turing di Indonesia terkenal sangat mudah mendapatkan tempat nginap gratisnya sebagaimana pada item 1 sampai 5 diatas.
Rumah ibadah seperti Masjid, Gereja, wihara, fire station, pos polisi atau juga warung warung pinggir jalan tersebar hampir disetiap daerah dan kota.
Bagi umat muslim tentu tidur di Masjid jadi alternatif pertama, karena silaturahim dengan jemaah yang baru kita kenal dan berinteraksi dengan penduduk lokal itu sangat menarik, dari penduduk lokal banyak cerita yang unik bisa kita dapatkan. Saya sampai tidak percaya pada kebaikan mereka yang bagai malaikat penolong disaat itu. Pernah suatu sore di perbatasan Thailand dan Laos atau daerah Nongkai yang sangat terpencil kami kebingungan mencari tempat camping yang aman, kadarullah secara tak terduga kami menemukan masjid yang jauhnya sekitar lebih kurang 1km dari jalan raya melewati hutan lebat. Gelap sekali tak ada sedikitpun penerangan,kami jalan kaki sambil menuntun sepeda, agak seram juga jalan malam disini.
Di daerah yang dilingkungi hutan lebat tersebut kami bertemu dengan para muslim Thailand. Mereka minoritas dinegrinya,pimpinannya seorang muslim Vietnam,kami berkomunikasi kadangkala dengan bahasa tubuh dan mereka sedikit mengerti juga bahasa Inggris dan melayu karena imamnya pernah berguru mengaji ke malaysia.
Kebahagian mereka dengan kedatangan kami ini dirayakannya dengan menjamu kami dengan masakan kambing guling dimalam kedatangan kami itu. Sungguh mengharukan,ini merupakan kebahagian dan penghormatan yang tinggi pada kami yang bukan siapa siapa tapi hanyalah seorang pengelana sepeda. Sampai sekarang saya tetap menjalin komunikasi dengan sahabat sahabat masjid dibeberapa daerah di Indonesia dan Malaysia dan Thailand,cambodia dan Vietnam.
Sekarang ini masjid masjid di Indonesia makin ramah pada Musyafir seperti masjid Alfalah di Sragen,masjid Jogokariyan Yogyakarta dan masjid Al Gozali kota gorontalo. Konon masjid masjid tersebut memperlakukan para musyafir bagai tamu hotel,ada ruang tidur dan makannya bisa di cek di google kalau ada yang ingin lewat ke masjid tersebut.
Turing di luar negri seperti di USA atau negara negara Uni Eropa kita bisa menumpang di host Warmshower. Warmshower adalah satu communitas dunia pesepeda jarak jauh yang non profit. Masing masing member bisa jadi host ataupun jadi tamu apabila sedang dalam perjalanan. Untuk permintaan pada host warmshower sebaiknya kita kirim email atau WA sehari sebelum kedatangan agar host nya punya waktu mempersiapkan kedatangan kita. Apabila kita dapat menginap di rumah warmshower usahakanlah bisa mengetahui budaya keluarga tersebut, apabila ragu sebaiknya tanyakan apa saja yang boleh dan apa yang tidak boleh. Bersikaplah ramah dan wajar jaga nama baik kita dan Indonesia. Carilah topik pembicaraan yang menarik bagi tuan rumah dan umumnya mereka senang mendengar cerita tentang budaya negri kita dan juga pengalaman perjalanan bersepeda kita.
Apabila warmshower tidak didapatkan maka Kapel kapel ataupun fire station di USA atau uni eropa adalah alternatif yang menarik juga mereka umumnya welcome buat para pengelana bersepeda. Didaerah asia bisa numpang di wihara atau kuil, pengalaman menginap dan berinteraksi dengan para rohaniwan ini tentu suatu hal yang unik dan menarik. di wihara thailand kita akan disuguhi makanan sebagaimana biksu biksu pada jam makan.
Tentu untuk menumpang di tempat ibadah ini punya kiat atau tata krama tertentu misalnya untuk menumpang di Masjid,berpakaianlah yang rapi sesuai sunah islam dan mintalah izin dari tahmir atau imam masjid tersebut sambil perkenalkan diri sebagai Musyafir bersepeda yang membutuhkan tempat bermalam. Biasanya Imam masjid tidak keberatan mengizinkan kita apalagi kalau mintanya di waktu bagda Asyar sehingga mereka tidak sampai hati menolaknya.
Namum pernah juga saya ditolak dengan alasan keamanan mungkin dimata mereka saya terlihat mencurigakan seperti kriminal atau teroris yang sedang marak saat itu..hehe, jadi dalam hal ini kita harus siap mental dan bersikap sabar jangan pernah bermuka masam atas penolakan tersebut dan anggap itu pembelajaran yang berharga bahwa tidak punya rumah itu memang suatu yang menyakitkan sehingga kita bisa lebih bersyukur karena masih punya rumah sendiri.
Seandainya kita diizinkan menginap malam itu mintalah petunjuk dimana kita boleh tidur dan tempat parkir sepeda. Tak kalah pentingnya berbuatlah sesuatu yang bermanfaat di masjid misalnya menyapu masjid atau berbagi ilmu yang bermanfaat sesuai keahlian kita, bangun dan berbenah serta berpakaian sopan dan rapi sebelum masuk waktu sholat subuh. Rapikan ruangan tempat kita tidur jangan ada sampah atau tempat yang kita kotori. tak kalah pentingnya sebelum kita meninggalkan masjid jangan lupa minta izin pada pengurus atau jemaah yang ada saat itu.
Apabila alternatif 1 s/d 4 diatas tidak didapatkan maka carilah tempat free camping yang aman dan menyenangkan,seperti di pinggir sungai atau di bukit maupun lembah yang jauh dari keramaian. Hindari camping di perkampungan atau dekat pemukiman umum. usahakan tidak ada yang tahu kita berada di tempat camping, hindari sebisa mungkin menggunakan penerangan atau suara yang memancing perhatian orang atau hewan. Makanan sebaiknya dipisah dari kita dan diletakan atau digantung pakai tali diatas pohon agar tidak mengundang hewan seperti beruang atau anjing liar.
Selesai camping jangan ada sampah yang berserakan jadikanlah kondisinya seperti semula seolah olah kita tidak pernah berada disitu.
Terakhir kalau tidak ada tempat camping ada homestay yang "ramah di kantong" sekali seminggu atau lebih kita memerlukan juga penginapan seperti homestay atau hotel untuk recover dan laundry pakaian.
Selamat berkelana ke penjuru dunia.
Terimakasih artikelnya sangat bermanfaat. yuk kak kunjungi toko kami pesan custom gift box, birthday box terunik dan selalu ada penawaran menarik disini
ReplyDeleteMasyaalloh om. . . Luar biasa perjalanan om keliling dunia. . Dengan usia yg menjelang senja. . Tpi semangatnya usia gen Z. .
ReplyDelete