Hari pertama 18januari 2016
Pagi tadi Secangkir kopi dan setangkup roti bakar sudah terhidang di atas meja rotan kecil ditengah rumahku.
Ini hari yang indah,aku rasa kopi nikmat sekali.
Pannier kuning yang sudah mulai lusuh dan kumal berisi penuh barang bawaan untuk perjalanan satu bulan bertengger di dua sisi sepeda tua yang setia menemaniku dalam setiap perjalanan,kali ini dia akan dicoba lagi untuk perjalanan jauh bukittinggi ke titik nol aceh. Cucuku duduk termanggu melihat kesibukanku yang tidak seperti biasa,sambil bertanya heran "inyiak mau pergi lama seperti dulu?" Aku jawab santai "ngga selama dulu,hanya beberapa hari"
Pagi tadi Secangkir kopi dan setangkup roti bakar sudah terhidang di atas meja rotan kecil ditengah rumahku.
Ini hari yang indah,aku rasa kopi nikmat sekali.
Pannier kuning yang sudah mulai lusuh dan kumal berisi penuh barang bawaan untuk perjalanan satu bulan bertengger di dua sisi sepeda tua yang setia menemaniku dalam setiap perjalanan,kali ini dia akan dicoba lagi untuk perjalanan jauh bukittinggi ke titik nol aceh. Cucuku duduk termanggu melihat kesibukanku yang tidak seperti biasa,sambil bertanya heran "inyiak mau pergi lama seperti dulu?" Aku jawab santai "ngga selama dulu,hanya beberapa hari"
bismillah |
Setelah sedikit ceremonial dengan bacaan doa dari keluarga,dengan bismillah aku kayuh sepeda sambil melambaikan tangan kearah mereka hingga hilang dibelokan jalan yang mulai ramai oleh kendaraan.
Aku,abasri,opung yosef Auful dan be berapa mendayung menuju daerah panam. Kami menemukan Mini bus persis metro mini yang akan membawa kami ke arau Payakumbuh.
sepeda kami angkat ke atas atap mobil,selanjutnya aku diduk di pojok belakang bus.
Musik keras mobil berdentam dentam menghantam pangkal telingaku,sementara penumpang lain didalam seakan sudah memaklumi kalau naik bus kondisinya seperti itu,mereka hanya duduk manis tanpa protes. Denyut kepalaku menyuruhku untuk meneriaki supir agar mengecilkan volume audio tersebut,bus melaju kencang mengguncang kami kekiri dan kanan hingga kami sampai di ulu air lalu sepeda kami turunkan.
Loading ke Payakumbuh |
Diteriknya panas kami memulai dayungan sepeda kearah Payakumbuh,jalan yang sepi dan menurun melewati hutan di kelok sembilan semakin membakar semangat kami melaju kemudian masuk ke jembatan layang terlihat lapak liar dengan sampah dimana mana,sangat kontras dengan jembatan yang spectaculer itu.
Kami berhenti sholat zuhur di Lubuak Bangku,seseorang menyapaku "ini pak Tasman ya..?" Aku berusaha mengingat orang yang rasanya pernah aku lihat ,lalu aku jawab "betul pak,apakah ini pak djarot?" Beliau ketawa ternyata dugaanku betul orang itu adalah pak Djarot jr sahabatku di FB yang juga hobby sepeda.
Atas inisiatif pak Djarot jr cs Malam ini kami diberi tempat menginap di kaki lembah harau
Kami berhenti sholat zuhur di Lubuak Bangku,seseorang menyapaku "ini pak Tasman ya..?" Aku berusaha mengingat orang yang rasanya pernah aku lihat ,lalu aku jawab "betul pak,apakah ini pak djarot?" Beliau ketawa ternyata dugaanku betul orang itu adalah pak Djarot jr sahabatku di FB yang juga hobby sepeda.
Atas inisiatif pak Djarot jr cs Malam ini kami diberi tempat menginap di kaki lembah harau
Payakumbuh,kami bersepeda di jalan desa yang diaspal sampai air terjun harau lalu disambung jalan tanah sejauh 4km dari jalan raya,sekali sekali kami bertemu rumah penduduk,terakhir diujung jalan buntu dibawah kaki bukit disitu berdiri rumah kayu sederhana,dihadapannya menbentang sawah yang luas menghijau,sungai kecil yang jernih dengan gemercik,udara yang dingin membuat kesejukan dihati.
Kami disambut oleh pak Datuk Suar (83) beserta keluarganya,keluarga yang sangat sederhana dan menyejukan hati dengan segala kepolosan dan keramahannya. Welcome drink dengan secankir Kopi atau teh panas kembali menghangatkan tubuh kami,opung berkeliaran tidak sabar mengabadikan keindahan alam disekitar rumah.
Kami disambut oleh pak Datuk Suar (83) beserta keluarganya,keluarga yang sangat sederhana dan menyejukan hati dengan segala kepolosan dan keramahannya. Welcome drink dengan secankir Kopi atau teh panas kembali menghangatkan tubuh kami,opung berkeliaran tidak sabar mengabadikan keindahan alam disekitar rumah.
di kaki lembah harau |
Malam ngumpul bersama sahabat pesepeda Payakumbuh sambil menikmati minuman kawa dan goreng ubi "tongkang".paduan gemercik air dan bunyi jangkrik serta kodok bagai simponi indah telah mengantarkan ku pada tidur yang amat indah.
Alhamdulillah sudah mulai cerita baru,dr tanggal keberangkatan sya slalu memantau perjalanan trio lisoi plus "karena sya liat berempat jd ada plusnya heheee.."dr FB namun blm komplit rasanya bila blm baca dr blog ini karna lebih lengkap... semoga lancar selalu pejalanannya Pak dan sehat selalu...
ReplyDeleteOk terimakasih lenky prayudi
ReplyDeletesemoga jadi bacaan yg bermanfaat.amiin
Ok terimakasih lenky prayudi
ReplyDeletesemoga jadi bacaan yg bermanfaat.amiin
Alhamdulillah sangat bermanfaat pak dan jd inspirasi kelak.... bahagia rasanya ketika lanjut usia diberikan semangat dan kesehatan seperti bapak....
ReplyDelete