Masjid Almutaqun Yang berlokasi di desa prambanan mempunyai arsitektur yang sangat indah dari informasi yang kami dapat dilokasi itu ditemukan prasasti masjid lamanya yang diperkirakan berumur 2 abad yang lalu kemudian pemda membangun masjid baru dilokasi tersebut,peresmian dilakukan oleh bapak Hidayat Nur Wahid ketua MPR dimasa itu juga dibadiri oleh mentri agama dan imam masjid Nabawi Madinah.
Jalan disekitar prambanan belum begitu ramai pagi itu,sebelum berangkat kami ingin singgah di lokasi candi Prambanan tapi karena tidak diperbolehkan naik sepeda ke lokasi tersebut maka niat kunjungan kami batalkan dan diganti dengan mencari sarapan pagi yang kami temukan disebuah warung lesehan pinggir jalan.
Lesehan diudara pagi yang masih dingin dipinggir jalan raya Prambanan mempunyai daya tarik tersendiri lalu lintasa masih sepi,kelihatan beberapa penduduk yang sedang jogging dan bersepeda balap disepanjang jalan,aku baru menyadari ternyata hari itu adalah hari libur Ahad. Bubur ayam prambanan sungguh terasa nikmat sebagaimana perasaan kami yang lepas tanpa beban pikiran,bebas dari isu ekonomi politik karena memang kami hampir tidak pernah mendengar berita.Bebas dari pikiran pkiran bisnis,kami hanya memikirkan ada apa didepan kami nanti dan memohon selalu perlindungan Allah.
![]() |
Bubur ayam prambanan |
Kami memasuki kota Surakarta jam 10 siang dan duduk duduk di jalan utama depan pertokoan sambil menikmati surabi dan sebotol aqua dihadiahi orang toko yang katanya juga berasal dari Sumatra dan sangat bersimpati pada kami,dia memberi informasi pada kami bahawa jalan yang kami rencana ke Dieng sungguh penuh tanjakan dan sangat berat apalagi di musim hujan seperti sekarang,mendengar informasi tersebut akhirnya dengan berat hati aku menyetujui untuk mengambil jalur utara yaitu melewati sragen dan ngawi tapi dengan syarat sewaktu di Banyuwangi nanti kita harus naik ke gunung Ijen.
Meninggalkan kota Surakarta kami sampai di Karanganyar dan belok ke kiri kearah Sragen.
![]() |
MASUK KOTA SRAGEN |
Sore jam 16 kami memasuki Kabupaten Sragen,ini adalah daerah perbatasan antara jateng dan jatim tapi kami tidak bisa mencapai sampai perbatasan karena hujan semakin lebat,dikota Sragen kami mulai mencari tempat nginap dalam hujan lebat tersebut,kami berhenti disalah satu mesjid yang cukup besar tapi sedang di renovasi,aku lihat kondisi mesjid tidak memungkinkan kami untuk menginap dengan aman disitu.lalu jemaah yang ada memberi tahu kami kearah pucungsari ada satu mesjid yang cukup bagus untuk singgah nginap.
Dalam hujan dan gelap yang mulai menyergap kami pacu sepeda untuk mencapai daerah yang ditunjukan,joker tertinggal dibelakang,sayup sayup aku mendengar nada pangil dari HP yang kuletakan di box depan,aku berhenti disatu gubuk untuk menjawab panggilan ternyata dari joker yang memberi tahu aku sudah terlewat dari mesjid baziz yang kami tuju,sepeda langsung kebali balk arah.
Didesa Pucungsarià kami berhenti dan nginap dimesjid Baziz yang terletak sangat strategis dimana banyak ditemukan warung makanan,mesjidnya bagus dan mandi cuci lengkap dan bersih,aku mendorong sepeda kearah teras toilet untuk berteduh dari hujan,kedatangan kami dengan sepeda dalam keadaan basah kuyup menarik perhatian beberapa warga yang ada disitu lalu kami menemui pengurus untuk minta izin menginap disitu,alhamdulillah kami dizinkan untuk tidur di teras mesjid.
Aku menuju kamar mandi dan mengganti baju dengan yang kering untuk sholat dan istirahat malam ini,Sepeda yang aku parkir didinding toilet dijadikan tempat jemuran pakaian yang basah.
![]() |
Si"Marine" yang multy fungsi |
Jam 06.10 pagi kami mulai lagi perjalanan,beberapa saat aku perhatikan seperti ada embun yang turun dan lengket memutih dipakaian ternyata debu vulkanik dari Gunung Merapi di jateng sudah sampai di daerah Sragen,aku tutup hidung pakai scraf dan pakai kaca mata hitam.
![]() |
HUJAN DEBU MERAPI |
Selepas Kabupaten Ngawi kami memasuki Caruban,hari sudah jam 5 kami tidak mungkin lagi untuk melanjutkan karena hutan Saruban terlalu sepi dan rawan untuk dilewati sore itu.
![]() |
SELAMAT TINGGAL JATENG |
![]() |
MEMASUKI JATIM |
Pak bowo salah satu jamaah mentraktir kami untuk makan malam di sebuah warung pinggir jalan yang banyak di singgahi oleh mobil truck barang antar propinsi,aku memilih nasi campur yang berisi goreng ikan dan sayur nano nano "rasanya ngga ngerti" supaya enak aku tambahkan banyak sambal dan garam,baru rasanya nendang dan berkeringat sesuai lidah padangku.
Sehabis makan beliau memberikan wejangan tentang islam lalu kami dibekali foto copy amalan doa doa yang katanya di dapat dari seorang habib Hasan dari kediri.
![]() |
Jalan Gus Dur di Jombang |
Jalan masih padat tapi kami tetap mengayuh pelan dan di daerah mojokerto atau persimpangan 50km menjelang ke surabaya, kami ikuti jalan lurus yang ke Banyuwangi.
Di desa Jampi rogo kami berhenti dan nginap di mushola spbu...insyallah besok perjalanan masih akan kami lanjutkan..mohon doa
No comments:
Post a Comment