Ranupani ke Ranu kumbolo
Jam
sudah menunjukan pukul 14.00wib,mulai dari Jalur awal yang kita lalui landai dan
datar, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan semak dan alang-alang.
Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada
setiap 100m,aku ikuti saja tanda ini,sementara suara teman didepan sudah tidak
terdengar lagi ini pertanda mereka sudah makin jauh didepan.
Banyak
terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala, sehingga kita harus
sering merundukkan kepala, tas keril yang tinggi sangat tidak nyaman
![]() |
Jalan terowongan kayu |
Terus
ku ayun langkah agak lebar dan sedikt hati hati karena salah menapak kaki bisa
kepleset,dinginnya udara mengimbangi panasnya tubuh.
Kiri
kanan jalan menjelang pos satu ditumbuhi seperti bunga aster yang berbunga
kuning dan putih dan lalar lalar beterbangan sepanjang jalan ,biasanya lalar
hidup di tempat kotor tapi kali ini aku lihat berkeliaran sepanjang jalan, mungkin
bunga aster disukai lalar juga….aku tetap melangkah sambil terengah-engah dan
menebak nebak mengenai hubungan kehidupan lalar dan bunga aster…..ouup satu
ekor lalar salah masuk ke mulutku….uuuhuuk..uhuuuk aku berusaha batuk tapi lalar
sial tersebut ngga bisa keluar,dan tetap nyangkut di tenggorokan,aku mengupat
sendiri…lalar geblek ngga bisa bedain mulutku dengan bunga aster,aku berenti
sejenak dan minum agar lalar geblek tadi masuk ke perut dengan tenang….
Aku
lanjutkan perjalanan dengan agak santai,sambil menikmati desir angin yang
lembut dan menyejukan hati sekali sekali diselingi kicauan burung,perasaan
lapar mulai hilang mungkin karena nikmatnya pemandangan kearah lembah atau
karena perutku sudah terisi lalar….?? He..hehe..
Aku
berharap ada seseorang dari arah berlawanan yang bisa kutanyakan apakah jalur
yang kujalani sekarang sudah betul,tapi sampi saat itu belum ada yang muncul.dibelakang
sepertinya ada orang ikut dengan mendengar bunyi gemersik semak yang
diinjak,aku yakinkan dengan berhenti sebentar dan ditungu ngga ada yang
muncul..aku yakin suara tadi berasal dari gesekan daunan yang ditiup angin
saja..aku meyakinkan diri supaya tidak berpikir yang aneh aneh…
Dari
arah bukit seberang sayup sayup terdengar suara orang yang sedang ngobrol tapi
aku tidak bisa melihat karena tertutup rimbunan tanaman,jalur jelas kelihatan
karena dibagian jalan tidak ditumbuhi pohon yang tinggi.
Sambil
jalan Aku pegang camera video untuk mengabadikan keindahan suasananya,tiba tiba
aku salah injak batu bulat yang menyebabkan aku terhuyung dan rebah kearah
semak…bangun lagi dan menyimpan kamera yang tergantung dileherku.
Didepan
mulai terdengar suara orang makin lama makin dekat,aku percepat langkah dan
disuatu terowongan beratap semak dan kayu tumbang terlihat beberapa orang
sedang duduk duduk mereka adalah bagian team kami dan aku ikut istirahat
disitu.
![]() |
BERBAGI AIR MINUM |
Jam
menunjukan pukul 15.00wib,Perjalanan dilanjutkan sampai di Pos satu,disitu
sedang berkumpul team yang komplit.Aku orang terakhir yang sampai di pos satu.
Hal
pertama kutanya pada rombongan adalah minta jatah makanan yang belum sempat aku
terima,porter yang membawa logistik memberiku 1 potong arem-arem,beberapa
potong biscuit dan satu botol air mineral,kita harus bisa mengatur air minum
karena jumlah yang dibawa terbatas sedangkan sepanjang jalan menjelang Ranu
kumbolo tidak akan menemukan sumber air..
Rombongan
pertama sampai, melanjutkan perjalanannya dan aku pun bersiap siap untuk melanjutkan
perjalanan karena udara terlalu dingin untuk berlama lama disini..
Kembali
aku melanjutkan perjalanan pada urutan ketiga dibelakang,paling belakang adalah
Mas Yudi dan Ekak yang akan jadi swiper
dibelakang.
Jalanan
mulai naik turun bukit dan jurang,vegetasinya sudah sangat berkurang disbanding
sebelum pos satu tadi.aku melihat asap yang masih mengepul dari kebakaran hutan
yang baru saja padam,sejam perjalanan kami sampai di pos dua tapi kami tidak
menemui rombongan pertama lagi disitu hanya ada Mas Data yang ingin memastikan
kondisi kami kemudian menyusul rombongan pertama.
![]() |
Pos 2 dengan mas data |
Lebih kurang sepuluh menit kami istirahat dan menurunkan
beban ransel dipunggung sudah cukup untuk mengumpulkan tenaga guna melanjutkan
perjalanan,aku,yudi,Ekak dan Paranormal dan kentut busuk berjalan di pinggiran
jurang yang habis termakan api,kira kira 50 menit perjalanan, jalan satu
satunya menuju Ranu Kumbolo tertutup oleh kebakaran yang sedang berkob,kami
mundur agak menjauh karena khawatir terkurung api.
Kami berusaha untuk mengurangi kebakaran dengan
memukul-mukul semak yang terbakar,tapi hal itu tidak ada artinya dibandingkan
besarnya luas yang terbakar,kami mundur dan memutuskan untuk menunggu api dan
asap reda sehingga kami bisa lewat.
Video pemadama api
Lebih kurang 30 menit menunggu maka api mulai padam
tetapi aspnya masih mengepul,aku mencoba menerobos asap tapi sia sia karena
dada dan mata terasa pedih aku kembali kedaerah aman api.
![]() |
Menunggu kebakaran |
Setelah agak lama dan asap mulai menipis aku mengajak
teman tema untuk menerobos,Ekak sang pimpinan YAPE mempersiapkan Tali agar kami
bisa berjalan beriringan sehingga idak tersesat didalam asap yang bisa
berakibat fatal.
![]() |
Menerobos sisa kebakaran |
Mulut dan hidung kami tutupi agar asap yang terisap tidak
menyakitkan pernapasan kami,mata kami buka sekecil mungin,kami harus lebih
waspada karena jurang yang masih panas siap menunggu kami kalau sempat
terpleset....Alahamdulilah kami lolos kesebrang dengan perasaa lega,kami
langsung melanjutkan perjalanan karena jam sudah menunjukan pukul 16.30 sore.
![]() |
Gersang pasca kebakaran |
Sepanjang jalan setelah pos dua akau melihar hutan yang
sudah gundul karena kebakaran,sungguh memprihatinkan satwa satwa pada hilang
entah kemana,dari porter aku ketahui bahwa hal semacam ini hampir tiap tahun
terjadi di hutan Sumeru,aku membayangkan 20 tahun kedepan kalau tidak ada
penanggulangan tentu kaki sumeru jadi lautan pasir seperti di Gunung Bromo
juga.
Dari puncak bukit kami melihat kekiri bawah disitu Ranu
kumbolo terbentang dengan anggunnya,aku berteriak kesenangan.....kami mengambil
beberapa jepretan kearah Danau.
![]() |
RANU KUMBOLO |
Puas ber foto foto,hati hati kami menuruni tebing ke Ranu
(danau) Kumbolo,dikejauhan aku melihat kawan kawan sudah mendirikan tenda di
pinggir danau sebelah ke barat.kami susuri pinggiran danau dan naik lagi
ketebing barat yang cukup melelahkan akhirnya jam 17.50wib kami sampai di titik
perkemahan Ranu kumbolo di ketinggian 2400mdpl.
![]() |
selamat datang di Ranu kumbolo |
Kami saling ucapkan selamat karena sudah berhasil sampai
di Ranu Kumbolo yang selama ini hanya ada dalam bayangan saja.
Hal pertama yang kulakukan adalah mencari batu yang
dirasa nyaman untuk tempat duduk,kuturunkan ransel yang hampir 4 jam menggayuti
punggung dan membuka sepatu agar lebih nyaman,aku duduk istirahat memandang ke
danau dengan menyeruput secangkir capucino hangat yang sudah dipersiapkan teman
teman porter serta beberapa potong biscuit sekadar pengganjal perut...kebahagian
seperti ini tidak bisa digambarkan dengan kata kata.....dari mulutku terucap...Maha
suci engkau ya Allah....
Matahari mulai hilang dibarat aku tersentak dan buru buru
ambil udhuk untuk Sholat magrib
berjamaah dipinggir danau.
Dalam sholat aku merasa dingin sekali sampai menggigil
apalagi air udhuk masih lengket dikulit lalu ditiup oleh angin..duuuh kayak di
dalam kulkas.....
![]() |
Saat Sholat magrib di Ranu kumbolo |
Makan..makan..panggilan pada kawan kawan yang sembunyi
dari kedinginan didalam tenda.kami berkumpul dekat unggun dan tungku masak
untuk ambil makan malam dengan lauk sarden serta sayur mie rebus yang dimasak
khas Gunungers,kalau dibawa kekota mungkin diketawain orang tapi kalau di alam
bebas ini adalah makanan yang terlezat menurut kami..(karena ngga ada
pembanding hehehe),mungkin kalau disuruh buat menu seperti tadi rasanya pasti
beda lagi....
Cuaca malam di ranu sangat cerah walau tiupan anginnya
seperti menusuk tulang sebagian teman yang kuat duduk diluar mengelilingi api
unggun dan ngoblol kian kemari...aku sendiri hanya sebentar sanggup diluar dan
akhirnya kembali ketenda untuk menghangatkan tubuh.
Aku satu tenda dengan Kentut busuk dan Paranormal,posisi
bertiga mengakibatkan kami sulit bergerak,aku segera masuk dalam sleeping bag
agar lebih hangat dan berusaha memejamkan mata agar segera tertidur,tapi ada
batu seukuran setengah bola tenis dibawah matrasku yang agak menonjol yang
membuat mata sulit untuk segera tidur,aku melapisi tonjolan tersebut dengan
handuk supaya tidak terlalu menusuk punggungsedikit agak nyaman,ngorok kawan
kiri kanan terdengar sampai akhirnya aku
terlelap sampai subuh memanggil...bersambung besok pagi ya.....
![]() |
SELAMAT PAGI RANU KUMBOLO |
Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki
pemandangan yang sangat indah terutama di pagi hari kita saksikan matahari terbit
disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu
Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
wihh mantap. seru pa. kok bisa sih makan lalat. hihi apa rasanya tuh.
ReplyDeletewih ngeri juga ya pas kebakaran hutan gitu. hmm ngak kebayang nih
Menurut penelitian lalat banyak mengandung protein, jadi ga apa-apa jg dimakan buat ganjal perut;). Danaunya sumpah keren banget Om. Ternyata ada dataran ya Om di ketinggian sono. Syukur deh TJ n team selamat, dari foto kelihatannya kebakarannya parah...
ReplyDeleteCan't wait for the next story....
lalar buta kali..main nylonong aja tuh...hehe
ReplyDelete