Tawaran teman untuk ikut acara Bike camping yang diadakan oleh komunitas MTB Combat di desa Talago Gunuang langsung aku iyakan walaupun aku baru istirahat 2minggu setelah perjalanan sepeda yang melelahkan di Kalimantan.
Kami berangkat sembilan orang yaitu afif,eviar,sugeng,adi,herwansyah,alinur,syamri,yansril.
Tiga mobil menuju Batusangkar,sepeda gunung yang sebelumnya sudah aku service masuk kedalam mobil.
Kawan kawan yang masih muda muda dariku kelihatan begitu bersemangat,semangat ini seakan akan tertular padaku walaupun ada kekhawatiran dengan phisik ku yang sudah mulai uzur di usia 60tahun ini.
Acara bike camping ini diadakan di daearh Talago Gunuang yang terletak di Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Jam 14 diudara yang agak panas lebih kurang 50 peserta berkumpul di lapangan Cindurmato Batusangkar. Panitia membawa kami menuju Nagari Saruaso.
Kami melewati daerah Saruaso jalan relatif sempit dan beraspal rusak dibeberapa tempat.
Pemandangan kanan kiri berupa hutan pinus yang lebat, hutan pinus tersebut merupakan hasil reboisasi yang dilakukan pada tahun 1970an,jalan yang agak berbukit bukit dan menanjak,udara mulai terasa dingin,akhirnya kami sampai di daearah Situs Talago Gunuang yang merupakan makam pada masa megalitikum ditandai dengan nisan – nisannya yang terbuat dari batu, bentuknya unik karena melengkung dan panjang.
Tidak berapa jauh dari situs ini kami berhenti dekat satu warung lalu para peserta merakit sepeda masing masing hujan rintik menambah dinginnya udara,aku agak malas dan kurang semangat karena cuaca ditambah mata mulai ngantuk sejak sehabis makan siang tadi.
Semua peserta siap dengan sepedanya,tidak banyak seremonial lalu setelah berdoa kami dilepas menuju arah timur melalui jalan desa yang berbatu batu kemudian masuk ke hutan pinus daerah Marina,hujan yang masih turun rintik rintik membuat jalan setapak dihutan pinus itu sangat licin untuk dilalui sepeda. Kabut menyelimuti beberapa tempat dilembah pinus yang kami lalui dan tiupan angin menurunkan suhu tubuh yang sudah keletihan mengayuh .
Disatu tanjakan aku berhenti untuk istirahat tapi hanya sanggup lima menit karena tidak tahan kedinginan.
Hembusan angin kearah pohon pinus menimbulkan bunyi yang sangat sensasional dan unik di alam terbuka ini,aku terus mengayuh sendiri sementara beberapa pesepeda sudah jauh didepanku,disatu puncak aku melihat tempat terbuka dan disitu membentang lembah dan sungai Ombilin kemudian ditengah savana terlihat pondok kayu dan beberapa tenda warna warni yang sangat kontras dengan kehijauan lembah,seorang peserta yang dari tadi membayangiku dari belakang sekarang ikut berhenti di sampingku dari dia aku dapat info bahwa tenda tenda yang ada dilembah itu adalah tempat finish kita nanti iru lab dia Talago gunung.
Aku diingatkan oleh peserta lokal diturunan terakhir ini agar lebih berhati hati karena lebih terjal dan sulit dituruni.
Aku sudah tidak sabar untuk turun kelembah itu,sepeda kembali kutunggangi di turunan yang cukup terjal itu,aku berhati hati menuruni jalan yang licin terasa ban belakangku slip beberapa kali lalu rem kulepas pelan kemudian sepeda stabil lagi menurun kemudian beberapa meter didepan ban depanku masuk jalur bekas roda yang amat lucin dan ban belakang slip melintir kekanan depan aku jatuh ikut meluncur sekitar dua meter dengan sepeda kemudian berhenti di rumpun pohon pinus,Aku duduk terperangah dipinggir jalan,tubuh berlepotan lumpur,tidak berapa lama datang beberapa peserta melewatiku dengan konsentrasi penuh diturunan yang cukup gila itu. Hanya paha kiriku yang lembam mungkin terbentur stang sepeda waktu meluncur jatuh tadi,tapi Alhamdulillah tidak mengganggu dan masih bisa berdiri,Aku lebih banyak menuntun sepeda karena jalan yang dilalui sudah mirip tebing dan mustahil untuk dijalani sepeda,beberapa panitia membantu peserta menurunkan sepeda di titik rawan ini dan peserta merayap dan merangkak dijalan yang licin dan miring,beberapa saat kemudian terlihat dibawah sungai ombilin dengan airnya yang jernih. Beberapa pesepeda menceburkan diri kesungai sambil mencuci sepeda,tawa dan teriakan bahagia bercampur dengan bunyi aliran sungai,aku istirahat dipinggir anak sungai kecil sambil membersihkan lumpur yang lengket bagaikan kue donat roda,warna sepeda sudah tertutup oleh lumpur. Hujan mulai reda dan matahari bersinar lagi aku dengan beberapa orang terus melanjutkan perjalanan dengan menuntun sepeda ke arah lokasi camping,sepeda tidak bisa dinaiki karena jalan menelusuri pematang sawah seukuran 80cm,kemudian naik menanjak ke lapangan terbuka yang ditumbuhi rumput tidak satupun pohon terlihat,hanya ada satu satunya pondok yang dipakai untuk berteduh oleh pengembala pengembala kerbau di daerah tersebut,disekitar pondok dipasangi 10 tenda sedang dan satu tenda jumbo.
Aku sampai di lokasi camping dan disalami panitia dan beberapa peserta yang lebih dahulu sampai. Dari puncak savana aku pandang kearah Sungai Ombilin dan bukit pohon pinus yang kami lewati tadi sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan tidak kalah dengan daerah swiss ataupun new zealand,ini lah Talago Gunung bagaikan kepingan Firdaus yang terdampar ke Bumi...Subhanallah.
Di alam terbuka ini aku berjumpa dengan kawan kawan pesepeda seluruh Indonesia,Afbot ketua panitia event ini menyalamiku,kami sering komunikasi melalui FB tapi baru kali ini bertemu muka.
Malam yang terlihat cerah dan indah dibawah sinar bulan kami berkumpul untuk ramah tamah dengan para peserta,makan malam selesai sarapan malam di bawah tenda kami mengobrol dengan teman teman dari beberapa daerah termasuk satu peserta Thomas dari German yang sewaktu melewati Pekanbaru menyempatkan diri nginap di rumbai warmshower. Disini kami pecinta Alam merasakan kebersamaan sebagai mahluk Allah semua status dunia kami tanggalkan,kami datang dan diam disini sebagai mahluk Allah yang mencintai,menikmati dan mensyukuri ciptaanNya yang Maha agung.
Kopi panas dan bermacam cemilan seperti ikan bakar dan ayam bakar dengan sausnya sangat memanjakan selera kami.sungguh luar biasa panitianya yang membajiri kami dengan santapan santapan.
Jam 24 kami bubar dan menuju tenda masing masing untuk istirahat.
Subuh aku terbangun oleh suara kawan kawan yang duluan bangun.
Pagi ini sebelum meninggalkan tempat camping Talago Gunung,kami melakukan sweeping atau pembersihan terhadap sampah organic yang menumpuk di daerah camping dan sekitar,Alhamdulillah dalam 15menit semuanya bersih dari sampah. Aku berpesan pada diriku sendiri dan teman lain agar tetap menjaga kelestarian dan kebersihan daerah Talago Gunuang sehingga keindahan alam ini bisa kita wariskan pada anak cucu kita..amiin.
Hari ini kami kembali bersepeda dari Marina menelusuri bukit bukit pinus hingga 3 jam tembus di empang atau waduk yang aku lupa namanya. Dari daerah ini kami rombongan dari Pekanbaru pamitan untuk pulang dan rombongan lain akan melakukan sepeda menembus bukit pinus sampai ke pinggir danau Singkarak. Sampai jumpa lagi sahabatku semua yang baik hatinya,semoga tetap sehat dan di ridhoi Allah..amiiin.