Selesai sholat subuh,aku rebus air untuk
membuat kopi,sayangnya tidak bisa membuat supermie karena air kami tinggal
masing masing setengah botol untuk persiapan di jalan nanti,aku berharp
temukan sumber air atau ada perkampungan ntuk kami beli atau minta air nanti..
Jam 8 pagi tanggal 30 oktober sepeda kami
mulai bergulir dan langsung menanjak di perbukitan Balkan ini kemudian kami
sampai di puncak tanjakan di daerah Gutsal,disini kami temukan sumber air minum
penduduk yang mengalir terus dan botol botol minum kami isi penuh lagi. Kami
melewati daerah pertanian yang agak luas tapi umumnya tanaman nya tidak ada kemungkinan
sudah dipanen karena mau masuk musim dingin. Pernah juga terlihat ladang
ladang yang terbakar mungkin daerah ini sudah lama tidak hujan. Suatu kali desa
Borovet aku bertemu kereta kuda dengan dua orang penumpang dan kusir sepertinya
suami istri petani,aku memotret mereka dan mereka berhenti lalu minta uang
sambil beri isyarat seperti jari menghitung uang lalu memberi tahu juga
bahwa kudanya belum makan,aku kasih mereka 2lev,tapi mereka minta tambah lagi
ke Joker seperti memaksa,aku datangi mereka lalu aku katakan No...keras mereka
diam lalu kami buru buru berangkat. Jalan yang mulus dan rata ditambah matahari
yang cerah kami lebih semangat mengayuhnya,mobil mobil truck yang besar terasa
agak mengerikan karena sedotan anginnya.
Di perjalan 40km sebelum Plovdiv kami bertemu
dengan Taku san seorang pesepeda Tokio Jepang yang sedang menuju Sofia dari
arah Istambul,kami berhenti dan ngobrol berbagi pengalaman dengan dia yang
sudah berkelana selama setahun lebih di berbagai negara.Kami sampai di Plovdiv
pada jam 17 sore setelah menempuh perjalanan sejauh 107km. Di kota Plovdiv kami
mencari hotel murah melalui google map,selagi buka aplikasi lalu datang seorang
nenek melongok longok kami sedang lihat internet,aku sa pa ibu tersebut sambil
bertanya dimana ada hotel yang murah didaerah ini,lalu dengan sigap dia ajak
kami sejauh 1km menunjukan hotel Nicolas,setalah itu sang nenek langsung oergi
tinggalkan kami.
Kami masuk hotel dengan rate €luv35
semalam,Alhamdulillah disini kami bisa sedikit memanjakan badan dan
berkomunikasi internet serta men-charge semua electronic.
Sampai ketemu perjalanan esok hari..
salam dari Plovdiv...
Rabu 31 oktober.
Tidur di hotel pakai penghangat ruangan dan
kasur empuk dengan selimut tebal tapi semua ini bukan jaminan mata ku langsung
tertidur nyenyak. Semua pakaian kotor aku cuci pakai shampo lalu aku jemur di
pemanas ruangan agar besok pagi bisa kering. Semua catatan hari ini aku tulis
hingga aku ketiduran sampai alarm berbunyi tanda subuh.
Kami siap untuk berangkat dan sewaktu joker akan
membayar hotel terjadi sedikit ketegangan mengenai currency pembayaran yang
menurut kami seharga 35 Luv tapi ternyata menurut receptionist currencynya
euro.35 uero atau sama dengan 70luv.
Kami jadi kaget mendengarnya,Memang saat kami
check in kami tanya harga petugas mengatakan 35 dan waktu itu kami beranggapan
sudah pasti dalam currency Luv tau uang lokal,sayangnya waktu itu kami tidak
minta invoice,jadi aku coba telpon pak Aqsa di kbri Sofia minta arahannya.
Beliau mencek hotel tersebut melalui internet ternyata memang harga kamarnya
70luv atau sama dengan 35 uero. Kami harus berbesar hati membayar senilai
35uero karena ini adalah ketidak telitian kami minta invoice untuk memastikan
sebelum menginap. Satu pembelajaran yang cukup berharga bagi kami yang jarang
masuk hotel selama di Eropa. Sepertinya kami lebih nyaman camping dari pada
kecelakaan seperti diatas.
Makan pagi kami beli kebab di restoran
sebelah,kebab yang besar bisa untuk dua kali makan pagi dan siang.
Jam 9.30 kami meninggalkan kota Plovdiv dan
menuju kearah selatan melewati kota kota kecil Askovo,Porfermay dll. Dibeberapa
daerah kami melihat disepanjang jalan ada pedagang buah buahan dan sayuran. Aku
beli empat biji apple seharga luv1.50. Jalan umumnya datar dan udaranya cukup
panas yaitu 18c. Di sebuah desa Sadovo aku istirahat dan berencana beli kopi
pakai koin di mesin. Selagi aku mengamati mesin mencari caranya,tiba tiba
datang ibu penunggu toko setengah baya dengan tato dipangkal lengannya lalu
menanyakan dalam bahasa inggris"apakah kamu mau kopi?" aku jawab
"iya dan berapa harganya?" Lalu ibu tersebut mengatakan "no
problem,saya akan buatkan untukmu" Alhamdulillah tuhan menuntunku kesini
rupanya untuk memberi aku kopi gratis,lalu hp aku keluarkan untuk melihat
google map kembali ibu tadi mengatakan "disini ada wifi kalau kamu
mau" masyaAllah...rejeki lagi,ini yang aku cari karena pulsa internetku
sudah nol tidak berfungsi lagi sejak dari sofia dulu.
Tidak lama kemudian joker datang dan ibu tadi
menghampiri joker menanyakan "mau dibuatkan kopi juga" joker
menanyakan "harga kopi berapa?" ibu tadi kembali menyatakan "No
problem" kemudian kami ngopi dan berinternet ria disitu hampir setengah
jam,terakhir joker melihat lihat ketokonya lalu membeli bibit bawang panjang
satu kotak,tak lama kemudian ibu tadi mendatangi kami lalu mengasih kami satu
saset bibit cabe besar merah katanya ini hadiah untuk kami nanti ditanam di
indonesia. Akhirnya kami pamitan dengan malaikat penolong bertato tersebut.
Siang di daerah Parvomay setelah berjalan
sejauh 60km diudara cukup panas hingga persediaan air minumku mulai menipis
tinggal setengah botol,aku berhenti di suatu rumah warung tapi tak terlihat
penghuninya aku coba menyapa penghuninya"good morning" sampai dua
kali lalu datang nenek nenek berbahasa lokal yang tidak aku mengerti,aku
menunjukan botol air sambil mengatakan "i need drink water" si nenek
dengan senang hati mengambil botol air yang akan diisikannya,sambil ngomong
lokal dia mengembalikan botol air yang sudah diisi kemudian aku ucapkan
terimakasi dan permisi tapi dia menahanku,sambil menyuruh aku menunggu dia
masuk dapur dan sewaktu keluar dia membawa telor ayam yang sudah direbus dan
masih hangat kemudian diberikan ketanganku,sambil ngomong mengangkat kedua
tangannya seperti orang bersepeda,aku menebak dia mengatakan kamu makan telor
ini agar kuat bersepeda.aku mengatakan aku akan ke Turkey dia sepertinya
mengerti sambil memelototkan mata kekagumannya karena aku sedang berjalan jauh.
Hari ini rasanya penuh dengan pengalaman suka dan duka. Aku kayuh sepeda
secepatnya karena joker sudah terlalu jauh meninggalkanku,akhirnya di daerah
Klokotnitsa sekitar 82km lagi menjelang border kami berhenti untuk mencari air
minum,terlihat disekitar hanya ada satu perkantoran lalu kami datangi untuk minta
air,didaerah Bulgaria sama juga seperti eropah barat yaitu air kran boleh
diminum. Kami disambut suka cita oleh pekerja yang ada disitu setelah air
dibotol kami dipenuhkan lalu mereka minta foto bersama..kali ini kami jadi
celebrities..hehe. Setelah beberapa pertanyaan standard yaitu menanyakan asal
kami dari mana mau kemana dan sudah berapa lama dijalan lalu mereka
menanyakan nginap dimana dan kami jawab mau cari tempat camping,lalu mereka
menawarkan kalau mau boleh camping dekat sungai kecil itu kami amati tempatnya
cukup bagus,aman dan dekat sungai kecil. Kami lamgsung pasang tenda ditempat
yang menjanjikan ini. Salam sampai besok pagi.
Kamis 1november 2018
Sehabis sarapan dan bereskan semua peralatan
camping kami pamitan pada penjaga bengkel tempat kami camping. Jam 08pagi udara
cerah dan tidak terlalu dingin,sepedakami kayuh lagi kearah selatan yaitu ke
kota Kapitan Andrevo,jalan relatif datar dan ada kalanya sedikit
mendaki,beberapa kilometer sebelum masuk daerah Harmanli jalan kurang mulus
karena tonjolan tonjolan kerikil namun beraspal.
Di Podkrepa ada sebuah tanjakan aku lihat
beberapa mobil militer sedang parkir,aku berhenti juga disitu lalu bertanya
apakah ada masyaallah? Komandannya yang terlihat berbintang satu
mengatakan,kami sedang kumpul disini untu berangkat latihan. Masuk kota
Harmanli kami mampir ke toko makanan dipinggir jalan dan menanyakan daging yang
adaternyata semua terdiri dari babi. Alu hanya bisa beli fanta disitu dan
nongkrong lama karena ada free wifi nya. Jam 17sore pada posisi 9km
sebelum masuk kota endrovo kami cari tempat camping dan ditemukan di samping
kebun petani namun tidak satupun orang disekitar itu daerah dekat bypass dan
pertanian yaitu Generalovo.
Jumat 02 november 2018.
Udara Turkie mulai terasa tidak terlalu
dingin sebagaimana sebelumnya di balkan,tidur di camping tadi malam teras
hangat. Selesai masak air panas untuk kopi dan sereal jam 08 pagi kami berkemas
dan berangkat menuju Kapikulle perbatasan Bulgaria Turkie. Kami telusuri jalan
pertanian searah dengan highway sebelah kiri,dua km berikutnya kami
masuk ke Highway Kapitan andreevo,tadinya aku agak sangsi masuk
highway ini tapi terlihat di Google map tidak ada jalan lain menuju border.
Sepeda kami pacu sejauh 3.5km terlihat speed sampai 50kph sebentar sebentar
terdengar desingan mobil mendahului kami,dua km menjelang border terlihat
parkiran deretan mobil treiller disepanjang kiri jalan,kami terus bergerak
melewati mobil mobil parkir yang sedang menunggu checking imigrasi di border
Bulgaria,kadang kala kami masuk diantara sela sela antrian mobil yang panjang
sekali,kami jadi tontonan para supir yang antri diantara mereka ada yang
acungkan jempol dan ada yang bertanya dari mana sambil jalan aku jawab
"Indonesia" mereka jawanb "Good"
Sampai di check point immigrasi Bulgaria kami
ikut antrian penumpang Bus,sambil menuntun Sepeda yang mengibarkan merah putih
dibelakangnya,moment yang mengharukan bagiku merah putih tetap berkibar sampai
saat ini Allah mengabulkan mimpiku bersepda dari Berlin ke Turkie. Tiba tiba
lamunanku buyar,aku dan Joker yang berdiri paling belakang antrian
dipanggil petugas immigrasi bulgaria,naah...ada apa ini,??Alhamdulillah petugas
immigrasi yang cantik dan ramah itu mendahulukan kami sambil menanya "dari
mana" aku jawab "dari Indonesia" matanya terbelalak kaget,sambil
mencap pasport kami berdua. Masuk zona netral kami foto foto dulu lalu terus ke
check in immigrasi Turkie dan antri di mobil biasa,kembali erlihat muka yang
ramah dari petugas immigrasi Turkie,sambil mereka berucap..Alhamdulillah
from Indonesia.. Welcome to Turkie Brother..!!.
Assalamualaikum Turkie,Negara para pejuang
Muslim,sebelum melanjutkan perjalanan ke Istambul kami sholat jumat dulu di
border Kapikulle.